$type=carousel$sn=0$cols=4$va=0$count=5$show=home

Sindikat Narkoba di Bima Menggurita | Dari Tewasnya Bripda Hendra Hingga Penangkapan Kurir

Siapakah pelaku sesungguhnya sindikat narkoba di Bima yang selama ini dengan leluasa mengedarkan narkoba, sementara para kurir dan pengecer yang punya nama di dunia narkoba telah berhasil ditangkap polisi, tapi masih saja narkoba terus merajalela

Bima, KS.- Masih ingatkah masyarakat Kota Bima atas meninggalnya Briptu Hendra Anggota Polsek Rasanae Barat beberapa tahun lalu di Depan Kafe Gogo Pelabuhan Bima. Kasus pembunuhan yang diduga ada keterkaitan dengan sindikat narkoba di Bima tersebut hingga sekarang belum juga terungkap pelakunya, padahal sejumlah saksi telah diperiksa penyidik di Polres Bima Kota, juga penyidik di Polda NTB. Upaya polisi untuk mengungkap pelaku pembunuhan tersebut tak membuahkan hasil sedikitpun, justeru yang terjadi sekarang adalah belasan anggota polisi ditangkap karena menggunakan narkoba jenis sabu. Itu berarti, bahwa narkoba di Bima berhasil menggurita di berbagai elemen masyarakat penting, bahkan penguasa daerah juga mengetahui peredaran narkoba.

Ilustrasi
Ilustrasi

Jika saja polisi saat itu mampu mengungkap pelaku pembunuhan dan menangkapnya, maka tidak separah ini peredaran narkoba di Wilayah hukum Dana Mbojo tercinta ini. Masalahnya, banyak polisi yang berharap dan bermimpi mengungkap pelaku pembunuhan Hendra, tapi lebih banyak lagi polisi yang takut “mengakhiri hidupnya” ditangan para penjahat sindikat narkoba di Bima.

AKBP Catur Abrianto yang saat itu menjabat sebagai Kapolres Bima Kota, telah berupaya maksimal untuk mengungkap pelaku pembunuhan.Tapi kembali lagi, bahwa ada indikasi kuat pelaku pembunuhan adalah sindikat narkoba terbesar di wilayah NTB khususnya, umumnya bagian Timur. Pertanyaan sekarang ?. Apakah sindikat narkoba tersebut masih leluasa melaksanakan aktivitas jahatnya, mengedarkan narkoba di Kota dan Kabupaten Bima ?.Untuk menjawab semua itu, harus melalui investigasi secara khusus, dan data akurat di lapangan, tentunya keterangan-keterangan dari sejumlah pengecer dan pengedar narkoba, yang menjadi kaki tangan bos narkoba di Wilayah Dana Mbojo Dana Mbari tercinta ini.

Berdasarkan pengakuan Wakil Walikota Bima, H.Arahman H.Abidin,SE di sejumlah tempat, ketika ada pertemuan dengan masyarakat Kota Bima, selalu menegaskan, bahwa Kota Bima adalah Daerah segitiga emas. Maksudnya, Daerah yang memiliki potensi untuk melakukan berbagai aktivitas para pengusaha atau yang memiliki kepentingan lain. Jelasnya adalah memberikan kesempatan seluas-luasanya bagi siapapun untuk melakukan berbagai aktivitas bisnisnya, karena tak mudah dilakukan untuk pengawasan oleh aparat penegak hukum.

Siapakah pelaku sesungguhnya sindikat narkoba di Bima yang selama ini dengan leluasa mengedarkan narkoba, sementara para kurir dan pengecer yang punya nama di dunia narkoba telah berhasil ditangkap polisi, tapi masih saja narkoba terus merajalela ?. Sekedar public ketahui, nama-nama pengecer dan pengedar yang sudah ditangkap antara lain, Mul Bukhran (residivis narkoba), Ari Percetakaan AA (residivis narkoba) Busran H.Abidin alias Bose (residivis narkoba), Dendo (napi narkoba), Horas (residivis), Erwin etnis tinghoa (residivis sekarang tinggal di Makasar), Erwin Tanjung (meninggal dalam Rutan Bima), Fi Jawabaru (napi narkoba), Man Pane (residivis), Munir Tanjung (Tahanan narkoba BNN), Maman Ponggo (residivis narkoba), Rini (tahanan narkoba Polres Kabupaten Bima yang ditangkap kemarin di Tanjung), dan masih banyak yang berhasil ditangkap polisi dan mendapat hukuman penjara.

Lantas, mana diantara mereka yang merupakan bandar besar narkoba di Bima ?. Jawabannya tidak satupun mereka itu bandar, kecuali Erwin oknum etnis Tinghoa tersebut, yang lainnya adalah hanya sosok manusia yang dikorbankan demi mengamankan bandar besar narkoba yang diduga berdomisili di Kota Bima ini ?. Mau tau siapakah bandar narkoba terbesar di Bima ?.Berdasarkan keterangan dari sejumlah pengecer dan pengedar narkoba, baik yang sudah menjadi residivis, napi, bahkan yang masih menjadi tahanan, bahwa narkoba dipasok oleh oknum etnis tertentu, yang selama ini mendapat bekingan dari oknum perwira menengah kepolisian, yang bertugas di Luar NTB.

Kenapa polisi tidak menangkap bandar narkoba tersebut ?. Apakah ada indikasi mendapatkan jatah atau kue manis dari bandar, sehingga aparat penegak hukum diam diri, ataukah memang tidak tau identitas khusus bandar narkoba tersebut ?. Jawabannya kembali ke nurani kepala Kepolisian di Daerah tercinta ini. Jika menganggap bahwa kematian Briptu Hendra adalah bencana besar bagi institusi polisi, maka pelaku pembunuhan pasti bisa ditungkap dan ditangkap. Sebaliknya, jika bisnis narkoba dijadikan lahan untuk kebutuhan hidup oknum pembeking, maka jangan mimpi pelaku pembunuhan bisa diungkap, bahkan dari tahun ke tahun pasti ada oknum polisi yang tewas secara misterius. Tidak tutup kemungkinan, ada anak bangsa yang merasa peduli dengan daerah tewas seperti Briptu Hendra tersebut, karena hendak mengungkap kejahatan narkoba di Bima ini.

Saat ini memang harus diakui bahwa jajaran Kepolisian Kota dan Kabupaten Bima, juga BNN terus mengejar pelaku peredaran narkoba, tapi bandar narkoba tengah tidur nyenyak, seakan-akan bahwa aktivitasnya tak akan pernah diganggu oleh siapapun. Lantas sampai kapan bandar itu mengedarkan narkobanya di Bima ?.Sekali lagi jawabannya adalah sampai anak cucu kita di Bima hidup bergantung pada narkoba.

Salah seorang pemuda Kota Bima, yang mengaku mengenal dekat bandar narkoba meminta polisi, TNI, tokoh masyarakat, tokoh muda, juga seluruh elemen penting di Bima, agar bersama-sama memberantas narkoba, karena Narkoba di Bima sudah semakin merajalela. Jika dibiarkan bandar tersebut bebas menghirup udara segar, maka yang menjadi korban ke depan adalah anak cucu masyarakat Bima sendiri.”Saya ini pengguna narkoba aktif, saya pernah menjual narkoba di Bima, tapi saya tidak lanjutkan bisnis itu.karena saya dihantui oleh rasa takut ditangkap polisi. Itu semua ulah oknum bandar narkoba tersebut, yang tidak ingin ada orang lain yang menjual narkoba selain dari kelompok mereka sendiri. Sekali lagi, polisi dan TNI, BNN, harus kerjasama untuk mengungkap sindikat terbesar narkoba di Bima ini, karena diduga kuat bandar juga menjual narkobanya di wilayah Timur melalui pelabuhan Sape Bima,”ujar salah seorang pemuda tangguh ini dengan nada tegasnya.

Hal lain yang diungkap oleh pemuda tersebut adalah soal aktivitas supir Anggota DPRD Kota Bima, Selvy (anak kandung Walikota Bima H Qurais H.Abidin) berinisial YN, diduga kuat keluar masuk di lokasi sindikat narkoba. Katanya, hampir setiap hari, pagi, siang dan malam YN berada di sekitar peredaran narkoba di Wilayah Rabadompu.”Saya tidak tau, apakah YN menggunakan narkoba atau tidak, tapi setahu saya tiap hari berada di sekitar wilayah penjualan narkoba, bahkan datang membawa mobil milik majikannya (Selvy,red),” tutur pemuda ini yang mengaku gerah dengan keadaan darurat narkoba di Kota Bima sekarang.

Hingga berita ini ditulis, pihak Kepolisian Kabupaten dan Kota Bima belum berhasil dikonfirmasi, namun keterangan dari Kepala BNN Bima beberapa waktu lalu saat menangkap jaringan narkoba Romy Dkk (kabur dari pengejaran BNN) menegaskan, bahwa pemberantasan narkoba di Bima akan terus dilakukan hingga harus menangkap bandar besarnya.”BNN memang barus satu kasus narkoba di ungkap, tapi kami bersama seluruh jajaran BNN akan terus melaksanakan tugas berantas narkoab di Bima ini,”kata Kepala BNN Cabang Bima saat menggelar jumpa pers beberapa waktu lalu di Kantornya.(KS-TIM)

COMMENTS

BLOGGER




Nama

Featured,1627,Hukum Kriminal,2144,Kesehatan,387,Korupsi,753,Olahraga,236,Opini,134,Pemerintahan,1561,Pendidikan,832,Politik,1275,Sosial Ekonomi,2604,
ltr
item
Koran Stabilitas: Sindikat Narkoba di Bima Menggurita | Dari Tewasnya Bripda Hendra Hingga Penangkapan Kurir
Sindikat Narkoba di Bima Menggurita | Dari Tewasnya Bripda Hendra Hingga Penangkapan Kurir
Siapakah pelaku sesungguhnya sindikat narkoba di Bima yang selama ini dengan leluasa mengedarkan narkoba, sementara para kurir dan pengecer yang punya nama di dunia narkoba telah berhasil ditangkap polisi, tapi masih saja narkoba terus merajalela
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtzNcWqvbSmCMWvyhPAOHsGdXTjuq8oGU8uu1WAQpX3zIvOjl5TcEWx9WvIqe56k7ND0e2LHV0CLQeASdZozoHUQ7dT3TcXdugR_hFxcpGet_indoCVxs_OQ5mi8ct-t-bvdaLRC72W2z1/s400/Ilustrasi+Narkoba.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtzNcWqvbSmCMWvyhPAOHsGdXTjuq8oGU8uu1WAQpX3zIvOjl5TcEWx9WvIqe56k7ND0e2LHV0CLQeASdZozoHUQ7dT3TcXdugR_hFxcpGet_indoCVxs_OQ5mi8ct-t-bvdaLRC72W2z1/s72-c/Ilustrasi+Narkoba.png
Koran Stabilitas
https://www.koranstabilitas.com/2016/05/sindikat-narkoba-di-bima-menggurita.html
https://www.koranstabilitas.com/
https://www.koranstabilitas.com/
https://www.koranstabilitas.com/2016/05/sindikat-narkoba-di-bima-menggurita.html
true
8582696224840651461
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy