Kondisi areal pasar Amahami seketika berubah menjadi “Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah”
Kota Bima, KS.- Kondisi areal pasar Amahami seketika berubah menjadi “Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah”. Bagaimana tidak, setelah pasar Ramadhan selesai, sampah berserakan dimana mana dan merusak pemandangan pasar Amahami. Sebelumnya, pasar tersebut tertata rapi dan bersih, namun setelah ditinggal pergi pedagang Ramadhan, Pasar yang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo itu tak ubahnya seperti TPA sampah.
Pantauan Langsung Koran Stabilitas Usai Sholat Idul Fitri, Rabu (06/07), Seluruh area yang digunakan oleh pedagang Pasar Ramadan dipenuhi sampah plastik dan kertas. Para pedagang usai mengais rejeki di bulan yang berkah tersebut benar-benar tidak peduli terhadap kebersihan dan tidak memiliki tanggungjawab membersihkan kembali lokasi tersebut.
Salah satu pedagang di Pasar Amahami, Aminah mengaku sampah tersebut merupakan sampah hasil aktifitas penjualan Pasar Ramadan. Tapi selesai dibongkar lapaknya, pedagang tidak membersihkan sampah-sampah yang berserakan.
"Dari awal pasar dagangan dibongkar, sampah dibiarkan begitu saja, tidak dibersihkan," ujarnya.
Diakui Aminah, setelah dua hari lebaran, ada beberapa orang petugas yang datang membersihkan area pasar Ramadan tersebut, tapi hanya sebagian kecil area saja.
"Tadi pagi dibersihkan, kami tidak tau apa dari Pemerintah atau bukan. Tapi baru sebagian ini saja yang dibersihkan," tutur pedagang Ubi dan Pisang tersebut sembari menunjuk bagian utara yang sudah dibersihkan.
Tambahnya, sementara untuk bagian bagian lain, seperti wilayah Timur, barat, utara dan bagian tengah area Pasar Ramadan, tidak dibersihkan.
Sementara itu, Kepala Pasar, Kusuma Wijaya yang hendak dikonfirmasi tidak berhasil ditemui. Wartawan mencoba menghubunginya melalui handphonenya namun tidak aktif. (KS-02)
Pantauan Langsung Koran Stabilitas Usai Sholat Idul Fitri, Rabu (06/07), Seluruh area yang digunakan oleh pedagang Pasar Ramadan dipenuhi sampah plastik dan kertas. Para pedagang usai mengais rejeki di bulan yang berkah tersebut benar-benar tidak peduli terhadap kebersihan dan tidak memiliki tanggungjawab membersihkan kembali lokasi tersebut.
Salah satu pedagang di Pasar Amahami, Aminah mengaku sampah tersebut merupakan sampah hasil aktifitas penjualan Pasar Ramadan. Tapi selesai dibongkar lapaknya, pedagang tidak membersihkan sampah-sampah yang berserakan.
"Dari awal pasar dagangan dibongkar, sampah dibiarkan begitu saja, tidak dibersihkan," ujarnya.
Diakui Aminah, setelah dua hari lebaran, ada beberapa orang petugas yang datang membersihkan area pasar Ramadan tersebut, tapi hanya sebagian kecil area saja.
"Tadi pagi dibersihkan, kami tidak tau apa dari Pemerintah atau bukan. Tapi baru sebagian ini saja yang dibersihkan," tutur pedagang Ubi dan Pisang tersebut sembari menunjuk bagian utara yang sudah dibersihkan.
Tambahnya, sementara untuk bagian bagian lain, seperti wilayah Timur, barat, utara dan bagian tengah area Pasar Ramadan, tidak dibersihkan.
Sementara itu, Kepala Pasar, Kusuma Wijaya yang hendak dikonfirmasi tidak berhasil ditemui. Wartawan mencoba menghubunginya melalui handphonenya namun tidak aktif. (KS-02)
COMMENTS