Bima, KS .- Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Punti, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima berdampak anarkis. Sabtu (16/7). Sekitar pukul 22.30...
Bima, KS.- Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Punti, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima berdampak anarkis. Sabtu (16/7). Sekitar pukul 22.30 Wita, Rumah milik Rifaid, SH, yang diketahui sebagai Tim Sukses Kepala Desa terpilih dirusak oleh sebahagian warga. Disebut-sebut oleh warga sekitar, pelaku pengrusakan adalah pendukung calon kades yang kalah asal Dusun Sarita, Desa Punti.
Wartawan Koran Stabilitas yang meninjau langsung lokasi kejadian, merasa iba lantaran anak Rifaid yang masih berusia dua tahun menangis histeris dari dalam rumah kayu yang berdiri diatas 12 tiang itu. Istri korbanpun berteriak.
“Pelemparan itu dilawan dengan tangisan dan teriakan histeris keluarga Rifaid yang merasa tertekan dari aksi anarkis sebagian warga itu,” jelas Ryan, wartawan Hukrim Koran stabilitas.
Rifaid, yang sempat di wawancara mengaku tak bisa berkata apa-apa.
”Saya tidak bisa bicara banyak Mas, lihat saja kondisi rumah saya dilempar sejumlah anak muda di sini,” ujarnya sambil berlalu masuk menuju kamar.
Sementara itu, Adi, anak pertama Rifaid yang terlihat masih menyimpan trauma itu sedikit bercerita. Kata Adi, arah batu pertama kali dilempar dari arah jalan raya yang mengenai seng di atap rumahnya. Setelah itu, lanjut Adi, beberapa saat kemudian, hujan batu mengarah hampir ke seluruh bagian rumahnya. “Kami sekeluarga hanya berlindung di samping rumah. Dan kami hanya bisa teriak berharap mendapat pertolongan dari warga sekitar. Namun, tak ada bantuan yang datang. Kami hanya berdoa dan alhamdulillah tak ada korban dari peristiwa ini,” cerita Adi dengan sendunya.
Menurut Adi, kejadian ini diperkirakan buah dari kekalahan dari kepala desa yang kalah di Dusun Sarita.
“Saya duga, ini ulah dari kemarahan tim sukses dari calon Kades asal Dusun Sarita yang kalah. Karena, di Dusun Sarita, Ayahnya yang juga Tim Sukses dari Calon asal Dusun Punti (Calon terpilih), berhasil mendapat suara 114 suara di Dusun Sarita. Mungkin saja, Ayah saya dianggap biang dari kekalahan mereka. Dan dampak dari kebodohan mereka, rumah saya dijadikan sasarannya. Saya sangat kecewa dengan sebahagian warga Sarita yang masih tidak dewasa dalam berdemokrasi,” pungkasnya.
Ia menambahkan, kejadian malam itu terkesan listrik rumahnya pun sengaja dimatikan. Dan diantara pelaku, Adi mengaku mengenal beberapa dari mereka.
“Kasus ini telah menyangkut harga diri keluarga saya. Dan tindakan brutal sekelompok orang ini, akan segera saya laporkan ke pihak yang berwajib. Diantara beberapa pelaku ada yang saya kenal,” aku Adi.
Ia pun mempercayai hukum sebagai panglima tertinggi dalam mengatur keamanan kehidupan bermasyarakat. Dan ia sangat berharap, kasus pengrusakan rumahnya ini dapat segera diproses dan para pelaku segera diamankan.
”Saya sangat berharap agar pihak kepolisian segera mengamankan para pelaku dan otak intelektual di belakangnya. Jangan biarkan masalah ini berlarut-larut yang akan berdampak luas,” terangnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Donggo-Soromandi, Brigadir Sahgrul di Tempat Kejadian Perkara (TKP) mengaku akan segera memproses kasus tersebut. Kata Sahrul, tim identifikasi Polres Bima akan turun melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
”Besok ada tim yang turun di sini. Silakan lapor kasus ini agar kami bisa melakukan penyelidikan,” ujarnya, Minggu (17/7) lalu.
Dari pantauan Koran Stablitas, Kapolres Bima AKBP. Gatut Kurniadi, SH, S.Ik langsung turun ke lapanganan dan puluhan personil telah ditempat di Desa Punti untuk mengamankan keadaan dan mencegah adanya kejadian yang lebih meluas. (KS-04)
COMMENTS