SMAN 1 Kota Bima, malah mendapatkan THR dari siswa yang tidak lulus. Yakni dengan modus menjual kursi kepada siswa yang tidak lulus seharga Rp. 3 Juta.
Kota Bima, KS.- Setiap lebaran tiba semua orang pasti mengharapkan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk memenuhi kebutuhannya, tapi berbeda dengan SMAN 1 Kota Bima, malah mendapatkan THR dari siswa yang tidak lulus. Yakni dengan modus menjual kursi kepada siswa yang tidak lulus seharga Rp. 3 Juta. Pada Sabtu (25/6) sudah diumumkan yang lulus sebanyak 366 siswa, namun Selasa (28/6) keluar lagi penggumuman siluman dengan 8 nama, sedangkan mereka sudah jelas tidak lulus. Diduga kelulusan 8 siswa tersebut dilakukan dengan cara menyuap agar bisa masuk di sekolah terfavorit di Kota Bima itu.

Ilustrasi
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadis Dikpora) Kota Bima Drs. H. Alwi Yasin, M.Ap pada wartawan Jum’at (1/7) mengatakan, perbuatan yang lakoni oknum Kepala Sekolah (Kasek), panitia penerimaan siswa baru hingga gurunya sangatlah tidak terpuji dan perbuatan yang memalukan didunia pendidikan ini termaksud kecelakaan. “Tidak ada dalam dunia pendidikan yang menjual kursi Rp. 3 juta per siswa yang tidak lulus, malah uang tersebut bisa mengadakan meubler satu ruang kelas. Lebih pantas sekumpulan oknum yang terlibat disekolah favorit itu, distempel menerima THR dari siswa yang tidak lulus,” ujarnya saat ditemui diruang kerjanya.
Sambungnya, sudah jelas Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilarang menerima parsel apa lagi THR, tapi ini-kan lucu sekolah SLTA terfavorit di Kota Bima terima THR dari siswa yang tidak lulus. “Apa yang dilakukan pihak SMAN 1 Kota Bima sudah salah besar, penerimaan siswa baru diterima dengan program online. Tapi malah diumumkan secara manual dan pengumumannya-pun ditayangkan dua kali,” lagi-lagi kecamnya dengan nada sindirnya.
Kata Alwi, sekolah terfavorit di Kota Bima belum lama ini dikeutkan dengan perbuatan moral yang melibatkan salah seorang oknum gurunya, dan hasil UN 2015 tidak jujur. Sebenarnya, dengan problem dan masalah seblumnya, tidak usah lagi sekolah setempat memunculkan masalah baru lagi, ajaknya.
Seperti yang diliris wartawan ini sebelumnya, penerimaan siswa SLTA secara serentak 13 – 20 Juni lalu, siswa alumni SMP/MTs banyak yang daftar ke sekolah terfavorit dimaksud. Tidak seperti SLTA lainnya, SMAN 1 Kota Bima dipadati calon siswa hingga 500-san yang mendaftar, sehingga dengan animo calon siswa yang banyak tersebut. Oknum sekolah setempat memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan tentunya.
Hal itu terbukti, salah seorang wali murid inisial AA (45) pada wartawan Kamis (30/6) mengatakan, anaknya sudah mengikuti beberapa proses tahapan. Mulai dari pendaftaran secara online, hingga mengikuti tes tulis dan Sabtu (25/6) dinyatakan tidak lulus. “Tapi kenapa di pengumuman pertama diumumkan 366 yang lolos, tapi kok Selasa (28/6) diumumkan lagi tambahan 8 orang, shingga total penerimaan siswa baru disekolah favorit ini menjadi 374,” ujarnya.
Sementara Ketua panitia penerimaan siswa baru sekolah setempat, Rudy membenarkan penambahan siswa baru sebanyak 8 orang tersebut, dan hal itu dilakukan sesuai mekanisme penjaringan yang berlaku disekolahnya. “Penambahan 8 siswa ini sudah memenuhi persyarat, yakni standar NEM dan nilai perengkingan Raport dan sudah pas untuk 11 Rombongan Belajar (Rombel) yang disediakan untuk 43 siswa per kelas atau 374 orang totalnya,” ujarnya mengklarifikasi berita tentang penambahan siswa baru Kamis (30/6) disekolahnya.
Seperti yang dilakukan sekolah lain pada umumnya, setiap Penerimaan Siswa Didik Baru (PSDB) pengumuman tambahan dilakukan apabila, siswa yang sebelumnya lulus sesuai persyaratan menyatakan diri mengundurkan diri dan tidak melakukan pendaftaran ulang sesuai jadwal yang ditetapkan. Maka siswa yang ada dibawah perengkingan dibawah kuota yang diterima tersebut, bisa dipanggil dan dinyatakan lulus masuk ke sekolah tampatnya daftar. Namun hingga awal Juli peserta sebanyak 366 siswa yang lulus gelombang pertama di SMAN 1 Kota Bima, belum ada yang mengundurkan diri. (KS – 05)

Ilustrasi
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadis Dikpora) Kota Bima Drs. H. Alwi Yasin, M.Ap pada wartawan Jum’at (1/7) mengatakan, perbuatan yang lakoni oknum Kepala Sekolah (Kasek), panitia penerimaan siswa baru hingga gurunya sangatlah tidak terpuji dan perbuatan yang memalukan didunia pendidikan ini termaksud kecelakaan. “Tidak ada dalam dunia pendidikan yang menjual kursi Rp. 3 juta per siswa yang tidak lulus, malah uang tersebut bisa mengadakan meubler satu ruang kelas. Lebih pantas sekumpulan oknum yang terlibat disekolah favorit itu, distempel menerima THR dari siswa yang tidak lulus,” ujarnya saat ditemui diruang kerjanya.
Sambungnya, sudah jelas Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilarang menerima parsel apa lagi THR, tapi ini-kan lucu sekolah SLTA terfavorit di Kota Bima terima THR dari siswa yang tidak lulus. “Apa yang dilakukan pihak SMAN 1 Kota Bima sudah salah besar, penerimaan siswa baru diterima dengan program online. Tapi malah diumumkan secara manual dan pengumumannya-pun ditayangkan dua kali,” lagi-lagi kecamnya dengan nada sindirnya.
Kata Alwi, sekolah terfavorit di Kota Bima belum lama ini dikeutkan dengan perbuatan moral yang melibatkan salah seorang oknum gurunya, dan hasil UN 2015 tidak jujur. Sebenarnya, dengan problem dan masalah seblumnya, tidak usah lagi sekolah setempat memunculkan masalah baru lagi, ajaknya.
Seperti yang diliris wartawan ini sebelumnya, penerimaan siswa SLTA secara serentak 13 – 20 Juni lalu, siswa alumni SMP/MTs banyak yang daftar ke sekolah terfavorit dimaksud. Tidak seperti SLTA lainnya, SMAN 1 Kota Bima dipadati calon siswa hingga 500-san yang mendaftar, sehingga dengan animo calon siswa yang banyak tersebut. Oknum sekolah setempat memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan tentunya.
Hal itu terbukti, salah seorang wali murid inisial AA (45) pada wartawan Kamis (30/6) mengatakan, anaknya sudah mengikuti beberapa proses tahapan. Mulai dari pendaftaran secara online, hingga mengikuti tes tulis dan Sabtu (25/6) dinyatakan tidak lulus. “Tapi kenapa di pengumuman pertama diumumkan 366 yang lolos, tapi kok Selasa (28/6) diumumkan lagi tambahan 8 orang, shingga total penerimaan siswa baru disekolah favorit ini menjadi 374,” ujarnya.
Sementara Ketua panitia penerimaan siswa baru sekolah setempat, Rudy membenarkan penambahan siswa baru sebanyak 8 orang tersebut, dan hal itu dilakukan sesuai mekanisme penjaringan yang berlaku disekolahnya. “Penambahan 8 siswa ini sudah memenuhi persyarat, yakni standar NEM dan nilai perengkingan Raport dan sudah pas untuk 11 Rombongan Belajar (Rombel) yang disediakan untuk 43 siswa per kelas atau 374 orang totalnya,” ujarnya mengklarifikasi berita tentang penambahan siswa baru Kamis (30/6) disekolahnya.
Seperti yang dilakukan sekolah lain pada umumnya, setiap Penerimaan Siswa Didik Baru (PSDB) pengumuman tambahan dilakukan apabila, siswa yang sebelumnya lulus sesuai persyaratan menyatakan diri mengundurkan diri dan tidak melakukan pendaftaran ulang sesuai jadwal yang ditetapkan. Maka siswa yang ada dibawah perengkingan dibawah kuota yang diterima tersebut, bisa dipanggil dan dinyatakan lulus masuk ke sekolah tampatnya daftar. Namun hingga awal Juli peserta sebanyak 366 siswa yang lulus gelombang pertama di SMAN 1 Kota Bima, belum ada yang mengundurkan diri. (KS – 05)
COMMENTS