Kegiatan Reses (menyerap aspirasi rakyat) yang dilakukan oleh 45 orang anggota DPRD Kabupaten Bima menghabiskan uang rakyat lebih dari Rp3 miliar.
Bima, KS. - Kegiatan Reses (menyerap aspirasi rakyat) yang dilakukan oleh 45 orang anggota DPRD Kabupaten Bima menghabiskan uang rakyat lebih dari Rp3 miliar. Hal ini diakui oleh Sekretaris Dewan (Setwan), Drs. H. Supratman.
DPRD Kabupaten Bima
Menurut Supra, dana yang dihabiskan untuk satu kali reses anggota dewan sekitar Rp1,1 miliar. Dan dalam setahun terdapat tiga kali kegiatan tgersbut. Reses ini, lanjut Supra, bertujuan menyerap aspirasi masyarakat.Di tahun 2016, Supra menjelaskan, kegiatan reses anggota DPRD kemungkinan besar akan ditunda hingga bulan Agustus mendatang.
“Kemampuan anggaran untuk sekali reses yang dialokasikan bernilai puluhan juta per anggota dewan belum bisa digunakan. Karena masih ada kebutuhan lain yang lebih urgen demi kemajuan rakyat dan daerah. Anggaran reses akan disesuaikan dengan kemampuan APBD juga,” kata Alumni organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu.
Ia pun tak menafikkan bahwa kegiatan reses juga penting. Menurutnya, lewat reseslah anggota dewan dapat menyerap secara langsung aspirasi dari masyarakat.
"Reses itu penting, karena lewat momen itu para anggota dewan dapat menyerap secara langsung aspirasi rakyat. Tapi semuanya harus disesuaikan dengan kemampuan anggran yang ada. Dan mudah-mudahan bulan depan agenda reses dapat dilaksanakan kan,” terangnya.
Tingginya biaya satu kali kegiatan reses oleh anggota DRPD Kabupaten Bima, dikomentari sedikit oleh salah seorang pejabat di Pemkab Bima yang enggan dikorankan namanya.
“Soal reses adalah kewajiban anggota DPRD dalam menyerap aspirasi dari masyarakat. Tingginya biaya itu diukur dari kemampuan anggaran dan nilainya tentu relatif. Intinya, anggota DPRD jangan menjadikan reses sebagai ritual politik. Tapi, benar-benar memanfaatkan kegiatan reses dalam mewujudkan kebutuhan mendasar bagi masyarat,” jelasnya. (KS-03)
DPRD Kabupaten Bima
Menurut Supra, dana yang dihabiskan untuk satu kali reses anggota dewan sekitar Rp1,1 miliar. Dan dalam setahun terdapat tiga kali kegiatan tgersbut. Reses ini, lanjut Supra, bertujuan menyerap aspirasi masyarakat.Di tahun 2016, Supra menjelaskan, kegiatan reses anggota DPRD kemungkinan besar akan ditunda hingga bulan Agustus mendatang.
“Kemampuan anggaran untuk sekali reses yang dialokasikan bernilai puluhan juta per anggota dewan belum bisa digunakan. Karena masih ada kebutuhan lain yang lebih urgen demi kemajuan rakyat dan daerah. Anggaran reses akan disesuaikan dengan kemampuan APBD juga,” kata Alumni organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu.
Ia pun tak menafikkan bahwa kegiatan reses juga penting. Menurutnya, lewat reseslah anggota dewan dapat menyerap secara langsung aspirasi dari masyarakat.
"Reses itu penting, karena lewat momen itu para anggota dewan dapat menyerap secara langsung aspirasi rakyat. Tapi semuanya harus disesuaikan dengan kemampuan anggran yang ada. Dan mudah-mudahan bulan depan agenda reses dapat dilaksanakan kan,” terangnya.
Tingginya biaya satu kali kegiatan reses oleh anggota DRPD Kabupaten Bima, dikomentari sedikit oleh salah seorang pejabat di Pemkab Bima yang enggan dikorankan namanya.
“Soal reses adalah kewajiban anggota DPRD dalam menyerap aspirasi dari masyarakat. Tingginya biaya itu diukur dari kemampuan anggaran dan nilainya tentu relatif. Intinya, anggota DPRD jangan menjadikan reses sebagai ritual politik. Tapi, benar-benar memanfaatkan kegiatan reses dalam mewujudkan kebutuhan mendasar bagi masyarat,” jelasnya. (KS-03)
COMMENTS