Hal ini menandakan calon siswa baru sudah pintar memilih mana sekolah yang berkualitas dan mana sekolah yang namanya populer, tapi tidak berkualitas.
Kota Bima, KS.- Rupanya dengan pelaksaan Ujian Nasional Berstandar Komputer (UNBK) yang pertama kali dilakukan Kota Bima tahun 2016 kemarin, itu-pun hanya beberapa sekolah yang terapkan UNBK. Seperti MTsN Padolo dan SMKN 1 Kota Bima yang menjadi contoh baik sekolah lain, akibatnya animo siswa alumni SD/MI untuk daftarkan diri masuk MTsN 1 Kota Bima (MTsN Padolo, red) tergolong tinggi. Sebut saja yang daftar 539 orang, tapi yang diterima hanya 369 saja.
Hal ini menandakan calon siswa baru sudah pintar memilih mana sekolah yang berkualitas dan mana sekolah yang namanya populer, tapi tidak berkualitas. Seperti yang disampaikan Kepala MTsN 1 Kota Bima H. Arifin, S. Ag pada wartawan tahun ajaran baru ini pihaknya menambahkan satu Rombongan Belajar (Rombel). Hal itu dilakukan untuk menjawab tingginya animo calon siswa baru mendaftarkan dirinya untuk masuk kesekolah ini. “Jangan heran calon siswa sekarang sudah cerdas memilih sekolah yang pantas untuk menuntut ilmu kejenjang lebih tinggi lagi dan kami bersukur dengan menerapkan UNBK, malah menambah mutu pendidikan disekolah ini serta dapat mempertahankan predikat sekolah jujur terhadap pelaksanaan UN,” ujarnya diruang kerjanya Sabtu (2/7).
Tahun lalu MTsN Padolo hanya disediakan 10 rombel, tapi tahun ini menjadi 11 rombel dengan isi siswa per kelas 32 – 34 orang. Kuota total siswa yang harus diterima setiap sekolah tidak diatur oleh Kemenag Kota Bima, akan tetapi oleh sekolah sendiri, namun di MTsN Padolo terbentur dengan jumlah rombel dan fisik ruang kelas sekarang yang minim dimiliki. “Sebenarnya bisa saja kami terima semua calon siswa yang daftar, akan tetapi terbentur dengan jumlah rombel yang sudah pas-pasang,” terang.
Menurutnya, 170 siswa yang ditolak tersebut melalui mekanisme yang benar yakni pengumuman pendaftaran dibuka melalui jalur online, maka pengumuman pula melalui online pula. Untuk melihat kecerdasan calon siswa itu, tidak hanya dilihat dari NEM, saja akan tetapi ujian praktek dan ujian tulis menjadi tolak ukur pihaknya untuk memilih calon siswa terbaik diatas yang baik agar mereka dikatakan layak untuk duduk dikelas VII tersebut.
Terkait penambahan rombel, bukan hanya saja untuk menambah siswa saja sambungnya. Akan tetapi dengan pengakatan guru PNS baru dimata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) satu orang, dari sebelumnya 6 orang, masih kekurangan jam mengajar bagi 7 guru yang sudah bersertivikasi ini. Sehingga dengan penambahan rombel itu, akan bisa menutupi jam mengajar tatap muka 24 jam per minggu.
Sementara untuk mengukur calon siswa berprestasi yang masuk daftar ke MTsN ini, setiap tahunnya MTsN Padolo kerap kali mengadakan lomba olimpiade mata pelajaran IPA (Biologi), IPS, Matematika dan PAI tingkat SD/MI se Kota Bima dan Kabupaten Bima. Sehingga yang masuk 10 besar, pihaknya prioritaskan diterima langsung masuk k MTsN ini, yang penting menunjukkan piagam yang didapatkan tersebut.
Ditempat terpisah alumni MTsN Padolo tahun 1990-an, sebut saja Dayat warga Kelurahan Dara Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima. Pada koran ini mengatakan, sekolah yang terletak dengan pusat pasar dan terminal Kota Bima sangat berpengaruh dengan faktor lingkungan dan pergaulan. “Dulu alumni siswa MTsN ini luar biasa bandel dan nakalnya, tapi dengan perkembangan jaman dan tehnologi yang sebelumnya MTsN Padolo dan kini menjadi MTsN 1 Kota Bima. Telah menjadi sekolah percontohan bagi SLTP di Kota Bima,” ujarnya dengan bangga.
Sumber yang sudah dikarunia putra yang beberapa hari lalu telah menuntaskan program belajarnya disalah satu SDN ternama di Kota Bima. Kini sang ayah (Dayat, red) mendaftarkan putra sulungnya untuk masuk sebagai calon siswa di MTsN 1 ota Bima. “Saya bangga alumni MTsN ini ketika masuk SMA/SMK/MA bahkan ke perguruan tinggi langsung diterima langsung oleh sekolah setempat. Pasalnya, siswa yang duduk di MTsN 1 Kota Bima terlatih, cerdas dan pintar, sehingga jangan heran menjadi rebutan wali murid untuk mendaftarkan anaknya untuk masuk disini,” katanya pada wartawan saat ditemui dihalaman sekolah setempat Sabtu siang. (KS – 05)
Hal ini menandakan calon siswa baru sudah pintar memilih mana sekolah yang berkualitas dan mana sekolah yang namanya populer, tapi tidak berkualitas. Seperti yang disampaikan Kepala MTsN 1 Kota Bima H. Arifin, S. Ag pada wartawan tahun ajaran baru ini pihaknya menambahkan satu Rombongan Belajar (Rombel). Hal itu dilakukan untuk menjawab tingginya animo calon siswa baru mendaftarkan dirinya untuk masuk kesekolah ini. “Jangan heran calon siswa sekarang sudah cerdas memilih sekolah yang pantas untuk menuntut ilmu kejenjang lebih tinggi lagi dan kami bersukur dengan menerapkan UNBK, malah menambah mutu pendidikan disekolah ini serta dapat mempertahankan predikat sekolah jujur terhadap pelaksanaan UN,” ujarnya diruang kerjanya Sabtu (2/7).
Tahun lalu MTsN Padolo hanya disediakan 10 rombel, tapi tahun ini menjadi 11 rombel dengan isi siswa per kelas 32 – 34 orang. Kuota total siswa yang harus diterima setiap sekolah tidak diatur oleh Kemenag Kota Bima, akan tetapi oleh sekolah sendiri, namun di MTsN Padolo terbentur dengan jumlah rombel dan fisik ruang kelas sekarang yang minim dimiliki. “Sebenarnya bisa saja kami terima semua calon siswa yang daftar, akan tetapi terbentur dengan jumlah rombel yang sudah pas-pasang,” terang.
Menurutnya, 170 siswa yang ditolak tersebut melalui mekanisme yang benar yakni pengumuman pendaftaran dibuka melalui jalur online, maka pengumuman pula melalui online pula. Untuk melihat kecerdasan calon siswa itu, tidak hanya dilihat dari NEM, saja akan tetapi ujian praktek dan ujian tulis menjadi tolak ukur pihaknya untuk memilih calon siswa terbaik diatas yang baik agar mereka dikatakan layak untuk duduk dikelas VII tersebut.
Terkait penambahan rombel, bukan hanya saja untuk menambah siswa saja sambungnya. Akan tetapi dengan pengakatan guru PNS baru dimata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) satu orang, dari sebelumnya 6 orang, masih kekurangan jam mengajar bagi 7 guru yang sudah bersertivikasi ini. Sehingga dengan penambahan rombel itu, akan bisa menutupi jam mengajar tatap muka 24 jam per minggu.
Sementara untuk mengukur calon siswa berprestasi yang masuk daftar ke MTsN ini, setiap tahunnya MTsN Padolo kerap kali mengadakan lomba olimpiade mata pelajaran IPA (Biologi), IPS, Matematika dan PAI tingkat SD/MI se Kota Bima dan Kabupaten Bima. Sehingga yang masuk 10 besar, pihaknya prioritaskan diterima langsung masuk k MTsN ini, yang penting menunjukkan piagam yang didapatkan tersebut.
Ditempat terpisah alumni MTsN Padolo tahun 1990-an, sebut saja Dayat warga Kelurahan Dara Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima. Pada koran ini mengatakan, sekolah yang terletak dengan pusat pasar dan terminal Kota Bima sangat berpengaruh dengan faktor lingkungan dan pergaulan. “Dulu alumni siswa MTsN ini luar biasa bandel dan nakalnya, tapi dengan perkembangan jaman dan tehnologi yang sebelumnya MTsN Padolo dan kini menjadi MTsN 1 Kota Bima. Telah menjadi sekolah percontohan bagi SLTP di Kota Bima,” ujarnya dengan bangga.
Sumber yang sudah dikarunia putra yang beberapa hari lalu telah menuntaskan program belajarnya disalah satu SDN ternama di Kota Bima. Kini sang ayah (Dayat, red) mendaftarkan putra sulungnya untuk masuk sebagai calon siswa di MTsN 1 ota Bima. “Saya bangga alumni MTsN ini ketika masuk SMA/SMK/MA bahkan ke perguruan tinggi langsung diterima langsung oleh sekolah setempat. Pasalnya, siswa yang duduk di MTsN 1 Kota Bima terlatih, cerdas dan pintar, sehingga jangan heran menjadi rebutan wali murid untuk mendaftarkan anaknya untuk masuk disini,” katanya pada wartawan saat ditemui dihalaman sekolah setempat Sabtu siang. (KS – 05)
COMMENTS