Kota Bima, KS. - Menteri Kordinator Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia, Jenderal (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan yang sedianya s...
Kota Bima, KS.- Menteri Kordinator Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia, Jenderal (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan yang sedianya sudah dipastikan oleh Pejabat di Pemerintah Kota Bima akan menghadiri kegiatan Deklarasi Anti Radikalisme dan Terorisme, Selasa (19/7), tampaknya tidak.
Kabag Humas dan Protokol Setda. Kota Bima, Ihya Ghazali sebelumnya menegaskan Menkopolhukam dipastikan akan hadir.
“Soal waktu kehadiran Pak Luhut, kami masih menunggu konfirmasi dari ajudannya. Tapi yang pasti beliau akan hadir besok. Selain Menkopolhukam, kegiatan ini juga akan dihadiri oleh Wakil Ketua Mahkamah. Konstitusi (MK), H. Anwar Usman dan Kepala BNPT,” kata Ghazali dalam keterangan persnya, Senin (18/7) lalu.
Keterangan Ghazali ternyata meleset dengan keadaan yang ada. Pantauan Koran Stabilitas saat kegiatan deklarasi yang dihelat di Lapangan Serasuba (Merdeka) itu, Jenderal (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan tampaknya tak hadir di kegiatan tersebut. Dan setelah dicek lebih jauh, ternyata Menkopolhukam memang tak hadir di Kota Bima.
“Pejabat yang hadir saat itu adalah Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi, H. Anwar Usman, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Prof. DR. Ahmad Thib Raya, MA, Pejabat dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Wakil Gubernur NTB, Bupati Bima, Bupati Dompu, Walikota Bima dan sejumlah pejabat daerah lainnya,” ujar Agus, Wartawan Koran Stabilitas yang meliput kegiatan tersebut.
Terkait ketidakhadiran Menkopolhukan belum ada klarifikasi lebih lanjut dari pejabat kementrian maupun dari pejabat di Pemerintah Kota Bima. Keadaan ini, tentu mengundang tanda tanya sebahagian kalangan, sehubungan dengan harga diri Pemerintah Daerah di mata Pemerintah Pusat.
Namun, ketidakhadiran mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan di era tahun 2000 itu tak menyudutkan semangat Pemerintah Kota Bima dalam menggelar kegiatan yang menegaskan pernyataan sikap Pemerintah Kota Bima yang anti terhadap ideologi, aksi maupun segala bentuk gerakan radikalisme yang ada.
Selama kegiatan berlangsung, tampaknya cuaca kurang bersahabat. Dari awal hingga akhir kegiatan yang ditandai dengan pemukulan bedug dan penandatangan naskah deklarasi hujan tak kunjung reda. Terlihat sebagian peserta tak dapat mengikuti acara deklarasi itu dengan khidmat. Peserta pun banyak yang terpisah dari barisan dan mengamankan diri di tempat-tempat yang teduh. Dan tak sedikit pula dari peserta yang tetap bertahan mengikuti acara tersebut.
“Mungkin saja, hadirnya hujan ini sebagai tanda dari alam yang setuju dengan deklarasi anti terorisme di Bima. Tapi, hujan ini juga membuat acara deklarasi ini menjadi tidak khidmat,” gumam salah seorang peserta yang hadir saat kegiatan itu.
Kabag Humas Pemkot Bima masih belum bisa memberikan tanggapannya. Dan hingga berita ini dicetak, pihak redaksi masih berupaya untuk mengkonfirmasi ketidakhadiran Menkopolhukam ke pihak terkait. (KS-08)
COMMENTS