Bima, KS.- Korban pembunuhan sadis terhadap seorang tokoh pemuda warga Desa Doro O’o Sudirmasin alias Boman (35) langsung tewas di tempat. K...
Bima, KS.- Korban pembunuhan sadis terhadap seorang tokoh pemuda warga Desa Doro O’o Sudirmasin alias Boman (35) langsung tewas di tempat. Kejadian yang menimpa seorang aktivis ini diduga bermotif dendam dan dilakukan lebih dari seorang pelaku. Saat membunuh Boman, pelaku menggunakan topeng. Sempat terjadi kesalahpahaman hingga ancaman perang kampung karena isu tempat tinggal pembunuh berbeda desa dengan korban. Pembunuhan sadis ini terjadi di Dusun Mantau Desa Doro O'o Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima, Senin (9/8) dini hari lalu sekitar pukul 03.00 Wita.
Kronologis kejadian yang dihimpun Wartawan Koran Stabilitas, akibat pembacokan itu, Boman mengalami pendarahan yang cukup serius. Kondisi tubuhnya pun penuh luka sayatan dan sangat mengenaskan. Lelaki yang dikenal sebagai penyambung lidah rakyat masyakat Langgudu itu pun langsung meninggal di tempat. Pembunuhan ini berlangsung usai acara orgen malam (musik rakyat) di Desa Doro O’o.
Pelaku pun telah diidentifikasi oleh pihak kepolisian, dan sekarang sedang dilakukan pengejaran. Pasca insiden berdarah itu, suasana Desa Doro O’o dan Desa Laju sempat memanas dan nyaris terjadi perang antar. Karena Desa Laju, awalnya diduga oleh keluarga Boman sebagai tempat tinggal para pelaku.
Namun, setelah adanya informasi lain soal pelaku ternyata satu kampung dengan Boman. Suasana ketegangan antar dua desa itu pun mencair. Hingga kini kondisi di Kecamatan Langgudu hanya di Desa Doro O’o yang mengalami gejolak pasca pembunuhan itu.
Sementara itu, Kepala Seksi Ketertiban dan Keamananan (Kasi Trantip) Satuan Polisi Pamong Praja (SatPol-PP) Kecamatan Langgudu Syahruddin, S.Sos mengatakan, dari informasi yang dihimpunnya, bahwa motif pembunuhan tersebut adalah dendam lama.
Diceritakannya, beberapa tahun yang lalu, sebelum Boman terjun bekerja di bidang advokasi (menjadi aktivis), dia pernah menusuk kakak kandung DD. Kejadian itu membuat DD menanam rasa dendam terhadap Boman. Dua kali usaha DD membalaskan dendam kakaknya itu. Namun, usaha DD ingin melukai Boman selalu saja gagal.
Diakui Syahruddin, kuat dugaan kejadian yang dialami oleh Boman dilakukan kembali oleh DD. Namun, meninggalnya Boman, diduga dalam melakukan pembunuhan sadis itu DD dibantu oleh seseorang. Dugaan pelaku lain mengarah ke MW, yang juga memiliki perasaan dendam terhadap Boman.
Syahrudin pun menceritakan dasar dendam MW terhadap Boman. Kata dia, sekitar dua minggu yang lalu. Saat acara orgen di Desa Doro O’o, aksi ‘nakal’ MW di atas panggung yang menuangkan Bir pada tubuh Biduan mendapat reaksi dari Boman yang sedang menonton acara dangdutan malam itu. MW diusir dan diminta turun dari atas panggung karena tindakan MW membuat biduan ketakutan saat itu.
Lanjutnya, reaksi Boman rupanya tidak diterima MW. Saat itu MW pun mengamuk menggunakan parang dan berusaha melukai Boman.
“Dendam kedua pelaku (DD dan MW) akhirnya kesampaian pada malam acara orgen Minggu (7/8) malam di Desa Doro O’o. Selepas acara orgen, Boman tiba-tiba dibacok dari belakang oleh kedua pemuda yang mengenakan topeng sekitar pukul 03.00 Wita. Diduga kuat pelakunya adalah DD dan MW,” ujar Syahruddin.
Setelah diduga salah satu pelaku adalah DD. Senin (8/8) malam sekitar pukul 22.00 Wita, Keluarga Boman dan beberapa warga langsung membakar rumah kakak kandung DD (korban yang dulu pernah ditusuk oleh Boman). rumah kakak kanding DD dibakar warga hingga sata dengan tanah.
“Dua unit rumah milik kakak kandung DD dibakar hingga ratah dengan tanah. Warga terlihat emosi dan meluapkan kemarahannya dengan membakar rumah milik keluarga yang diduga sebagai pelaku pembunuhan sadis itu. Selain itu, aksi main hukum sendiri oleh warga tersebut lantaran pelaku belum ditangkap oleh pihak kepolisian,” terangnya.
Isu yang beredar, sambung dia, warga merencanakan akan membakar rumah milik MW yang juga diduga sebagai pelaku lainnya, jika polisi belum menangkap mereka.
“Ancaman ini bukan sekedar isu saja. Tapi, lebih sebagai peringatan dari warga jika pelaku belum ditangkap dalam waktu dekat ini oleh aparat kepolisian. Saya seh berharap, semoga tidak ada kejadian anarkis lainnya buntut dari masalah ini. Saya pun meminta kepada masyarakat agar percayakan masalah ini kepada pihak yang berwajib dalam proses hukumnya,” jelas Syahruddin. (KS-02)
COMMENTS