Kota Bima,KS. - Tuduhan miring menyangkut jatah paket proyek untuk H.Armansyah, SE, mendapat tanggapan serius dari Dinas Kebudayaan dan Pa...
Kota Bima,KS. - Tuduhan miring menyangkut jatah paket proyek untuk H.Armansyah, SE, mendapat tanggapan serius dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bima.Bahkan, Instansi tersebut dengan tegas mengaku, bahwa Ketua Gapensi Kota Bima tersebut tidak pernah mengerjakan proyek di Disbudpar selama ini.” Demikian disampaikan Kepala Dinas (Kadis), H.Sukrin kepada Koran Stabilitas Jum,at (19/08) kemarin. Penegasan soal itu menyusul dugaan jatah pekerjaan paket proyek untuk politisi itu di dinas setempat. Katanya, sesuai data dan dokumen proyek di dinas sama sekali tidak ada pekerjaan atas nama H.Armansyah.
"Saya tegaskan,tidak ada satupun paket proyek di dinas ini yang dikerjakan H.Armansyah," ujarnya.
Ia mengaku,dari beberapa paket proyek yang ada semuanya atas nama kontraktor lain. Begitupun,perusahaan sebagai pihak ketiga.Jadi sebutnya,tidak ada nama termasuk perusahaan milik politisi sekaligus ketua asosiasi tersebut.
"Dari sekian proyek, saya tidak menemukan nama beliau yang mengerjakanya. Itu sesuai data,dokumen yang ada di dinas ini," akunya.
Ditempat terpisah, H.Armansyah membantah keras dugaan tentang jatah proyek dari eksekutif. Salah satunya, proyek di disbudpar seperti yang dipublikasikan melalui pemberitaan di koran stabilitas edisi sebelum. Sebab,dirinya tidak pernah ditawarkan jatah, menerima jatah atau meminta jatah proyek kepada eksekutif.
"Itu fitnah, saya tidak pernah dijatahi proyek, nggak pernah minta apalagi mengemis jatah proyek. Kalau tidak percaya, silahkan tanyakan langsung kepada Walikota, HM.Qurais H.Abidin. Justru, "mereka" lah yang berutang sama saya," tandasnya.
Politisi duta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut, menantang pihak eksekutif termasuk bagian Administrasi Pemerintahan dan Pembangunan (APP) untuk menunjukan bukti secara tertulis soal dugaan tersebut.
Sehingga bisa dilihat secara bersama-sama documen dalam kaitan itu, berapa paket, dimana lokasi dan di dinas mana saja proyek atas nama dirinya. Sehingga, publik mengetahui dengan jelas dan detil, satu persatu jatah proyek untuk politisi sekaligus pengusaha sukses . Sebab selama ini, dirinya tidak pernah dijatahi apalagi minta proyek baik secara pribadi maupun atas nama asosiasi (gapensi).
"Kalau benar saya dijatahi proyek, buktikan dengan data. Siapa dan darimanapun sumber informasi itu, saya tantang untuk bersumpah menggunakan Alqur,an dan atas nama Agama Islam," tuturnya.
Baginya, informasi yang bertolak belakang dengan fakta sesungguhnya merupakan fitnah yang sengaja diendus oknum tak bertanggungjawab. Sehingga, tidak ada lagi yang berani mengkritik dan menyorot sejumlah ketimpangan yang terjadi dimasa kepemimpinan Qurais - Man.
"Ini namanya pembunuhan karakter, perlahan-lahan saya ingin dihabisi.Salah satunya, lewat isu sesat itu," terangnya.
Pada kesempatan itu, H.Armansyah pun menyatakan sudah melakukan konsilidasi dengan seluruh pengusaha kontraktor lokal. Tujuanya, menyatukan pendapat,asumsi dan pemahaman serta menyatukan langkah untuk bersama-sama melawan kebijakan pemerintah. Terutama, menyangkut pembagian jatah proyek yang diduga kuat berat sebelah, dominan berpihak pada oknum etnis tingkhoa.
"Dalam waktu dekat kami akan bersikap, ini bukan sekedar omongan.Tapi, benar-benar akan saya buktikan. Berapapun uang akan saya korbankan demi menentang kebijakan dalam kaitan itu," ancamnya. (KS-03)
COMMENTS