Kota Bima, KS. - Dulu, di Kota Bima pernah ada gedung Islamic Centre. Namun, sekitar tahun 2006-2007, keberadaan gedung yang terletak di per...
Kota Bima, KS.- Dulu, di Kota Bima pernah ada gedung Islamic Centre. Namun, sekitar tahun 2006-2007, keberadaan gedung yang terletak di perempatan lampu merah kantor Bupati lama dialihfungsikan. Karena kurangnya gedung untuk kebutuhan kantor di lingkup Pemerintah Kota Bima, gedung Islamic centre dirubah menjadi kantor Dinas Tata Kota dan Perubahan (DTKP) dan kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bima.
Ketua Perhimpunan Keluarga Besar (PKB) Pelajar Islam Indonesia (PII) Drs. Anwar H.Muhammad menilai hilangnya gedung yang menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat Kota Bima merupakan satu bentuk utang Pemerintah Kota Bima. Dijelaskannya, kondisi Kota Bima yang mayoritas masyarakatnya muslim dan kental dengan budaya ketimuran. Menurut Anwar, keberadaan gedungIslamic centre adalah sebuah keharusan.
“Gedung ini akan menjadi icon identitas daerah. Megahnya gedung Islamic Centre milik Pemerintah Provinsi NTB saat ini menjadi icon kebanggaan masyarakat NTB dan gampang dikenal oleh pihak luar bahwa NTB merupakan daerah yang religius dan Islami,” tutur Ustadz Anwar, Selasa (9/8) kemarin.
Menurut Anwar, langkah Pemerintah Provinsi harus diikuti oleh Pemerintah Kota dan Kabupaten yang ada di NTB. Dan untuk di Kota Bima, lanjut Anwar, keberadaan gedung Islamic Centre harus segera diadakan.
“Selain membayar utang karena telah mengalihfungsikan gedungIslamic Centre menjadi dua kantor SKPD sejak zaman Walikota Almarhum Nur A. Latif. Keberadaan gedung itu nantinya juga bisa dimanfaatkan sebagai sarana dakwah dan kegiatan sosial kemasyarakatan. Kita butuh ruang publik yang representatif dalam menyalurkan nilai etika dan budaya bagi generasi kita hari ini dan di masa mendatang,” pungkas mantan Ketua BAZNAS Kabupaten Bima itu.
Ditambahkannya, Sehubungan dengan keberadaan Walikota (HM. Qurais) yang sekarang dulu pernah menjadi Wakil dari Alm. Nur A. Latif. Dan utang pembangunan gedung Islamic Centre ini terjadi di era Alm. Nur A. Latif dan kalau ngak salah sempat menjadi janji Alm akan membangun kembali gedung Islamic Centre. Alangkah bagusnya, pekerjaan rumah mantan Bos (alm. Nur A. Latif) Walikota yang sekarang, dilunasi oleh H. Qurais yang menjadi Walikota di periodenya yang terakhir ini.
“Tentunya kehadiran gedung Islamic Centre ini akan menjadi prestasi tambahan H. Qurais dalam memimpin Kota Bima. Dan prestasi ini tetap akan dikenang oleh masyarakat Kota Bima selamanya,” tandas Ustadz yang karena ceramahnya anti Kupon Putih di era Orde Baru dulu, divonis penjara selama bertahun-tahun di Lapas Kalisosok (Surabaya) dan Lapas Cipinang (Jakarta) itu. (KS-08)
COMMENTS