Bima, KS. - Kebiasaan buruk setiap mengikuti upacara hari besar nasional, para Aparatur Sipil Negara (ASN) selalu saja terjadi. Pada upaca...
Bima, KS. - Kebiasaan buruk setiap mengikuti upacara hari besar nasional, para Aparatur Sipil Negara (ASN) selalu saja terjadi. Pada upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, yang digelar di halaman kantor persiapan Bupati Bima di Kecamatan Woha, Rabu (17/08), para Pegawai Negeri Sipil itu terlihat susah sekali diatur.
Meski sebelum upacara dimulai sudah dihimbau untuk mengisi barisan sesuai SKPD masing-masing, namun masih banyak sekali pegawai yang berkeliaran di luar barisan saat upacara berlangsung bahkan ada yang duduk di pinggir jalan atau mencari tempat berteduh.
Pantauan langsung Wartawan Koran Stabilitas, kelakuan pegawai membuat jalannya upacara menjadi tidak khidmat.Bukan saja banyak pegawai yang keluar barisan, ada juga yang duduk dalam barisan. Bahkan ada yang masuk ke dalam kantor yang sedang dibangun itu sambil asik berfoto-fotoan.
Bahkan yang lebih memalukan lagi, usai pengibaran bendera merah putih, dan upacara masih berlangsung, para pegawai banyak yang membubarkan diri.
Kebiasaan buruk para pegawai tersebut lebih terhormat prilaku anak-anak sekolah yang berbaris mengikuti upacara hingga akhir dan mampu bertahan di bawah terik matahari. Nilai sakral dalam memperingati kemerdekaan Republik Indonesia tampaknya tidak melekat dalam sumpah dan janjinya sebagai Aparatur Sipil Negara.
Tindakan para ASN ini semestinya harus diberikan hukuman. Memberi contoh teladan yang tidak terpuji kepada generasi atau pelajar yang ikut dalam upacara tersebut. Sikap oknum pegawai yang menghormati kenaikan bendera sambil duduk dan dilihat oleh para pelajar sama halnya memberikan contoh yang buruk pada generasi.
Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol setda Kabupaten Bima Candra Kusuma AP mengaku sudah menegur para pegawai tersebut.
"Sebelum upacara dimulai, kita sudah menghimbau agar mengisi barisan, tetapi mereka memang sudah diatur, mereka lebih memilih berada di luar barisan, " ujarnya, usai upacara, Rabu (17/8).
Kasat Pol PP Kabupaten Bima Edi Darmawan menyesalkan sikap dan prilaku pegawai yang membubarkan diri, meski upacara masih berlangsung.
"Diluar ada Anggota Pol PP, Polisi dan anggota TNI yang mengontrol dan mengawal upacara HUT RI. Namun, oleh para pegawai sama sekali tidak menghargai aparat dan nilai sakral dari Upacara HUT RI ini. Saya menilai tingkat disiplin pegawai masih sangat rendah. Lebih bagusan perilaku anak sekolah,” sesalnya.
Tidak hanya ASN lingkup Pemkab Bima, kelakuan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mengabdi di Pemerintah Kota Bima ini pun sama saja. Tak ayal, saat para ASN lain berjejer rapi menjadi peserta HUT RI ke-71 di tengah terik, belasan ASN ini malah asik nongkrong di Kantin samping timur kantor Pemerintah Kota Bima.
Pantauan Wartawan, sebelum Upacara di halaman Kantor Pemkot Bima dimulai, suasana kantin masih terlihat ramai. Setelah dibunyikan alarm tanda akan dimulainya upacara, hanya beberapa orang ASN saja yang beranjak di kantin itu. Sementara belasan ASN yang lain, memilih untuk tetap duduk sembari ngopi dan menghisap rokok di Kantin.
Sementara itu, Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri dalam waktu dekat akan memanggil dan menindak para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tak beretika saat mengikuti Upacara Kemerdekaan RI ke-71.
"Saya akan panggil dan evaluasi ASN yang hormat sambil duduk saat pengibaran bendera," ujar Bupati, di Makam Taman Pahlawan, Rabu (17/8).
Kata Dinda, sapaan akrabnya, panas saat upacara bukan alasan ASN untuk duduk apalagi memberi hormat kepada bendera sambil duduk. Sikap tersebut tentu tidak mencerminkan seorang abdi negara yang mestinya bisa memberi contoh yang baik untuk rakyat.
"Kita harus menghormati pengibaran bendera, bukan menunjukkan etika yang tidak baik," tegasnya.
Bupati juga kaget, saat banyaknya ASN yang membubarkan diri ditengah dirinya masih memimpin upacara. "Keadaan ini tidak bisa dibiarkan, perlu diberikan pendidikan lagi agar ASN mengerti tentang disiplin," tuturnya. (KS-02/KS-08)
COMMENTS