Kota Bima, KS. - Kepala Unit Pelaksana Tehnis Daerah (UPTD) Workshop dan Laboratorium Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bima Sahrul, ST mengak...
Kota Bima, KS.- Kepala Unit Pelaksana Tehnis Daerah (UPTD) Workshop dan Laboratorium Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bima Sahrul, ST mengaku ada empat jenis alat berat (Eksavator, Grader, Vibro dan Gloader) yang ada di kantor Workshop dan Laboratorium DPU Kota Bima. Sayangnya, diakui Sahrul, empat alat berat itu dalam keadaan tidak berfungsi.
“Bisa dibilang alat berat kami ‘mati suri’ saat ini. Semua tidak ada yang berfungsi. Kondisinya masih bisa diperbaiki, kita hanya butuh peremajaan saja dan mengganti beberapa onderdil alat yang rusak, ,” ujarnya, Selasa (9/8) di kantornya.
Menurut dia, saat dirinya menjabat Kepala UPTD di tahun 2014 lalu, alat berat masih bisa difungsikan walau kondisinya sering ‘sakit-sakitan’. Di tahun itu, Sahrul mengaku, Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dihasilkan hingga Rp400 juta. Namun, tahun 2015 semua alat berat yang ada sudah tidak bisa diakali untuk memperbaikinya. Kerusakannya sudah terlalu parah dan harus ada alat yang perlu diganti. “Dua tahun belakangan ini, kantor workshop non PADnya hanya ada dari hasil uji laboratorium saja. Kalau dari alat berat kosong,” imbuhnya.
Dikatakannya, kondisi alat berat hingga hari ini hanya di parkir di garasi gantor. Diakuinya, dalam tahun 2016 ini sudah ada dana perbaikan alat berat senilai Rp150 juta. Saat ini, kata Sahrul, pekerjaan perbaikan sedang dilaksanakan sembari mencari onderdil pengganti alat yang rusak yang kualitasnya cukup bagus.
“Saat ini kami masih mencari onderdilnya dan menayai harga alat yang rusak. Walau diperkiran uang Rp150 juta tidak cukup untuk memperbaiki semua kerusakan alat berat yang ada, tapi kami akan memaksimalkan uang itu hingga ada satu atau dua alat berat yang segera bisa dioperasikan,” akunya.
Ia pun mengaku, kantor workshop di Kota Bima sudah ada sejak tahun 2005. Dan kondisi laboratoriumnya tidak difungsikan sejak tahun 2006 lalu.
“Selama 10 tahun lab yang ada di kantor workshop tidak dioperasikan. Baru tahun 2015 kemarin fungsi lab kami jalankan di kantor ini,” tuturnya.
Sahrul pun berharap, dalam mengoptimalisasikan peran laboratorium, keterlibatan kantor, dinas dan badan di lingkup Pemerintah Kota Bima yang mengerjakan kegiatan pembangunan jalan, jembatan dan bangunan (konstruksi) agar menggunakan laboratorium plat merah ini untuk pengujian mutu dan kualitas pekerjaan yang ada.
“Semua alat pengujian untuk beton, aspal, lumpur dan lainnya sudah ada dan lengkap di laboratorium yang ada di kantor workshop ini. Harapan kami, peranan dan kerjasama dari kantor, dinas dan badan milik pemerintah yang menggunakan lab milik Pemkot Bima dalam pengujian kualitas proyeknya,” tutup Sahrul. (KS-08)
COMMENTS