Kota Bima, KS.- Protes warga yang menilai aspal jalan bona (artinya jelek dalam bahasa Bima) terkait pekerjaan proyek jalan lingkungan di K...
Kota Bima, KS.- Protes warga yang menilai aspal jalan bona (artinya jelek dalam bahasa Bima) terkait pekerjaan proyek jalan lingkungan di Kelurahan Rabangodu (paket proyek peningkatan jalan kedondong, red) senilai Rp1,9 miliar yang dikerjakan PT. Bunga Raya dinilai mantan pengawas jalan berinisial F (40) sudah sesuai dengan spec yang ada.
Dikatakannya, proyek peningkatan jalan Kedondong adalah pengaspalan finishing atau jenis ARS (pengaspalan halus). Dikatakannya, ketebalan aspal 3 cm dapat diukur pada tiap lubang yang dibuat per 25 meter di sepanjang jalan.
“Biasanya, kontraktor menyetel ketinggian aspal sebelum di ratakan dan dilakukan pengerasan setebal 5 cm. Terlihat pada pekerjaan jalan ini penggunaan aspalnya boros. Dan cara mengukur ketebalan dicek pada 10 lubang yang ada, jika ada 7 sampai 8 lubang yang tebalnya 3 cm itu sudah sesuai dengan spec. Karena mengukur ketebalan aspal jalan bukan seperti mengukur di atas kaca,” tandas warga Kelurahan Rabangodu Utara itu, Minggu (14/8) kemarin.
Ditambahkannya, produk aspal pada pekerjaan ini tidak bisa dilihat kasar dan halusnya setelah pekerjaan di lakukan atau secara kasat mata. Awalnya terlihat kasar, tapi kata F, jika kondisi jalan sering dilintasi kendaraan dan langsung terkena sinar matahari, maka lambat laun keadaan aspal akan kelihatan halus seperti di jalan negara Soekarno-Hatta.
“Aspal jenis inikan semakin terkena panas dan sering dilalui kendaraan akan semakin halus dan bagus nantinya. Kondisi aspal akan mudah rusak jika keadaan jalan tergenangi air atau sinar matahari terhalang rindangnya pepohonan dan tidak langsung menyentuh aspal jalan. Jalan lebih mudah rusak lagi ketika jarang dilintasi oleh kendaraan,” jelas seorang Aparator Sipil Negara (ASN) di kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bima itu.
Ia pun mengatakan, tentang kondisi parit atau got di pinggir jalan yang sudah tertimbun oleh batu dan tanah hasil penggalian bahu jalan, biasanya akan ada pekerjaan perbaikan setelah proyek pelebaran dan pengaspalan jalan ini dilakukan.
“Kalau ngak dalam APBD-perubahan 2016 ini, mungkin tahun 2017 akan ada pekerjaan perbaikan parit baik lewat pos proyek yang ada di Bagian Cipta Karya atau di Bidang Bina Marga di Dinas Pekerjaan Umum dan Pertambangan (DPUP) Kota Bima,” kata mantan pegawai di Dinas PUP itu.
Sementara itu, pihak DPUP Kota Bima yang berkali-kali didatangi oleh wartawan Koran Stabilitas, baik Kepala Dinas dan Kepala Bidang Bina Marga selalu tidak berhasil untuk dikonfirmasi.
“Kadis dan Kabid Bina Marga sudah keluar kantor, Pak,” ucap lelaki yang juga staf di kantor itu, Jum’at (12/8). (KS-08)
COMMENTS