Setelah kurang lebih sebulan lamanya terendam di areal lumpur pinggir kawasan Pantai Amahami, alat berat jenis excavator milik Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Bima akhirnya berhasil ditarik keluar.
Kota Bima, KS.- Setelah kurang lebih sebulan lamanya terendam di areal lumpur pinggir kawasan Pantai Amahami, alat berat jenis excavator milik Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Bima akhirnya berhasil ditarik keluar. Usaha penarikan ini atas bantuan alat excavator milik DKP Kabupaten Bima dan alat berat dari kantor PU Provinsi NTB.
Kasi Infrastruktur perikanan dan kelautan DKP Kota Bima, Gufran mengaku, proses evakuasi excavator ini sudah maksimal dikerjakan. Sebelumnya, pihak DKP berkordinasi dengan pihak penyewa alat, sudah melakukan usaha seperti sistem floothing, genshet, pompa air dan menyedot lumpur bahkan memakai dam (hidrolik) dengan kekuatan 500 ton, namun berbagai upaya tersebur masih gagal untuk menarik alat berat asset DKP itu.
“Semua usaha dan berbagai cara sudah dilakukan, namun masih belum berhasil. Kami sudah meminjam alat berat yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Bima maupun milik pihak swasta seperti PT. Tukad Mas, namun usaha tersebut masih belum berhasil,” ujar dia.
Akhirnya, kata Gufran, berkat kesabaran dan semangat tim, asset bernilai Rp1,3 miliar tersebut akhirnya berhasil ditarik keluar setelah meminjam alat excavator milik DKP Kabupaten Bima dan alat berat lainnya dari Dinas PU Provinsi NTB.
“Proses penarikan ini berjalan selama dua hari. Dan selama evakuasi berlangsung, prosesnya cukup rumit dan melelahkan. Berkat kesabaran, akhirnya excavator tersebut berhasil di tarik keluar. Kini, excavator itu untuk sementara disimpan di areal TPI di Kelurahan Tanjung,” ujar Jum’at (2/9) pekan lalu.
Ditambahkannya, dalam waktu dekat, tim akan melakukan evaluasi dan pemeriksaan terhadap kondisi excavator tersebut. Pihaknya berharap, setiap bagian yang rusak bisa diperbaiki kembali agar dapat menunjang capaian pendapatan di DKP Kota Bima.
“Sudah ada anggaran pemiliharaan Rp 10 juta per tahunnya untuk excavator tersebut. Bagaimana pun kondisinya saat ini, kami di DKP akan tetap berusaha memperbaikinya,” ujar Gufran. (KS-08)
Kasi Infrastruktur perikanan dan kelautan DKP Kota Bima, Gufran mengaku, proses evakuasi excavator ini sudah maksimal dikerjakan. Sebelumnya, pihak DKP berkordinasi dengan pihak penyewa alat, sudah melakukan usaha seperti sistem floothing, genshet, pompa air dan menyedot lumpur bahkan memakai dam (hidrolik) dengan kekuatan 500 ton, namun berbagai upaya tersebur masih gagal untuk menarik alat berat asset DKP itu.
“Semua usaha dan berbagai cara sudah dilakukan, namun masih belum berhasil. Kami sudah meminjam alat berat yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Bima maupun milik pihak swasta seperti PT. Tukad Mas, namun usaha tersebut masih belum berhasil,” ujar dia.
Akhirnya, kata Gufran, berkat kesabaran dan semangat tim, asset bernilai Rp1,3 miliar tersebut akhirnya berhasil ditarik keluar setelah meminjam alat excavator milik DKP Kabupaten Bima dan alat berat lainnya dari Dinas PU Provinsi NTB.
“Proses penarikan ini berjalan selama dua hari. Dan selama evakuasi berlangsung, prosesnya cukup rumit dan melelahkan. Berkat kesabaran, akhirnya excavator tersebut berhasil di tarik keluar. Kini, excavator itu untuk sementara disimpan di areal TPI di Kelurahan Tanjung,” ujar Jum’at (2/9) pekan lalu.
Ditambahkannya, dalam waktu dekat, tim akan melakukan evaluasi dan pemeriksaan terhadap kondisi excavator tersebut. Pihaknya berharap, setiap bagian yang rusak bisa diperbaiki kembali agar dapat menunjang capaian pendapatan di DKP Kota Bima.
“Sudah ada anggaran pemiliharaan Rp 10 juta per tahunnya untuk excavator tersebut. Bagaimana pun kondisinya saat ini, kami di DKP akan tetap berusaha memperbaikinya,” ujar Gufran. (KS-08)
COMMENTS