Pada kegiatan ini, dihadiri ribuan umat Islam dari Kecamatan Sape dan sekitarnya serta Anggota DPRD, FKPD, jajaran pejabat teras dan staf di lingkungan pemerintah kabupaten Bima.
Bima, KS.- Shalat Idul Adha jajaran pemerintah Kabupaten Bima bertepatan dengan tanggal 10 Dzulhijjah 1437 Hijriah yang dipusatkan di lapangan Desa Sangia Kecamatan Sape, Senin, (12/9). Pada kegiatan ini, dihadiri ribuan umat Islam dari Kecamatan Sape dan sekitarnya serta Anggota DPRD, FKPD, jajaran pejabat teras dan staf di lingkungan pemerintah kabupaten Bima.
Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri dalam amanatnya mengatakan, ibadah qurban tahun ini mengangkat tema Kita Tingkatkan Kepekaan Sosial Dalam Mewujudkan Kebersamaan dan Kepedulian Membangun Bima yang RAMAH.
Tema ini, lanjut Bupati, dilandasi oleh keinginan untuk kembali memaknai momentum idul qurban untuk menumbuhkan pemahaman kesadaran bahwa sesungguhnya Idul Qurban adalah wujud kepekaan dan penghambaan sebagaimana Nabi Ibrahim Alaihisallam dengan penuh keyakinan dan keikhlasan melaksanakan perintah yang sulit untuk diterima.
"Berqurban adalah semangat berbagi dan kepedulian antar sesama anak bangsa dan masyarakat baik pada saat bencana maupun dalam keadaan normal,” terang Bupati.
Bupati menambahkan, semangat berqurban seperti inilah yang harus terus digali, dikembangkan dan diimplementasikan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, yang pada gilirannya makin mengokohkan persatuan dan kesatuan kita dalam membangun pemerintah dan masyarakat yang RAMAH : Religius, Aman, Makmur, Amanah dan Handal (RAMAH).
“Kami mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Bima untuk terus memiliki keyakinan bahwa tugas pemerintahan, pembangunan dan sosial kemayarakatan membutuhkan kebersamaan dan kepedulian kita semua. Sebab mustahil agenda pemerintahan dan pembangunan tercapai bila tidak didukung oleh seluruh komponen masyarakat,” ujarnya.
Bupati melanjutkan, dan para aparatur penyelenggara negara, kita harus pandai menjaga amanat melalui tindakan dan perilaku yang mencerminkan kejujuran dan sikap tawaddu.
Sikap tersebut, sambungnya, merupakan modal penting dalam menumbuhkan, meningkatkan dan memelihara kepercayaan masyarakat yang ada dipundak ASN.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama (MUI) Kabupaten Bima , TGH. Abdurahim Haris, MA dalam khutbah Idul Adha mengatakan, untuk membangun umat Islam paling tidak ada 5 kekuatan yang harus dibangun untuk bisa mengatasi persoalan umat. Pertama, adalah kekuatan aqidah, yaitu melepaskan diri dari sesuatu selain Allah.
Kekuatan kedua yang perlu dibangun adalah kekuatan ilmu. Artinya, umat Islam harus menguasai ilmu pengetahuan, bukan hanya untuk mencari gelar kesarjanaan. Generasi Ibrahim adalah generasi yang cinta ilmu. Oleh karena itu, menuntut ilmu merupakan satu kewajiban yang harus dijalankan oleh setiap muslim. Ketiga yang harus dibangun adalah kekuatan ekonomi, selalu berusaha untuk mencari rezeki yang halal, bukan menghalalkan segala cara.
Kekuatan lainnya, sambung Haris, adalah ukhuwah, agar umat Islam tidak gampang terpecah. Dan kekuatan kelima yang dibangun adalah solidaritas sosial. “Qurban mengajarkan pentingnya kita akan solidaritas sosial," tandasnya. (AG-02)
Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri dalam amanatnya mengatakan, ibadah qurban tahun ini mengangkat tema Kita Tingkatkan Kepekaan Sosial Dalam Mewujudkan Kebersamaan dan Kepedulian Membangun Bima yang RAMAH.
Tema ini, lanjut Bupati, dilandasi oleh keinginan untuk kembali memaknai momentum idul qurban untuk menumbuhkan pemahaman kesadaran bahwa sesungguhnya Idul Qurban adalah wujud kepekaan dan penghambaan sebagaimana Nabi Ibrahim Alaihisallam dengan penuh keyakinan dan keikhlasan melaksanakan perintah yang sulit untuk diterima.
"Berqurban adalah semangat berbagi dan kepedulian antar sesama anak bangsa dan masyarakat baik pada saat bencana maupun dalam keadaan normal,” terang Bupati.
Bupati menambahkan, semangat berqurban seperti inilah yang harus terus digali, dikembangkan dan diimplementasikan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, yang pada gilirannya makin mengokohkan persatuan dan kesatuan kita dalam membangun pemerintah dan masyarakat yang RAMAH : Religius, Aman, Makmur, Amanah dan Handal (RAMAH).
“Kami mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Bima untuk terus memiliki keyakinan bahwa tugas pemerintahan, pembangunan dan sosial kemayarakatan membutuhkan kebersamaan dan kepedulian kita semua. Sebab mustahil agenda pemerintahan dan pembangunan tercapai bila tidak didukung oleh seluruh komponen masyarakat,” ujarnya.
Bupati melanjutkan, dan para aparatur penyelenggara negara, kita harus pandai menjaga amanat melalui tindakan dan perilaku yang mencerminkan kejujuran dan sikap tawaddu.
Sikap tersebut, sambungnya, merupakan modal penting dalam menumbuhkan, meningkatkan dan memelihara kepercayaan masyarakat yang ada dipundak ASN.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama (MUI) Kabupaten Bima , TGH. Abdurahim Haris, MA dalam khutbah Idul Adha mengatakan, untuk membangun umat Islam paling tidak ada 5 kekuatan yang harus dibangun untuk bisa mengatasi persoalan umat. Pertama, adalah kekuatan aqidah, yaitu melepaskan diri dari sesuatu selain Allah.
Kekuatan kedua yang perlu dibangun adalah kekuatan ilmu. Artinya, umat Islam harus menguasai ilmu pengetahuan, bukan hanya untuk mencari gelar kesarjanaan. Generasi Ibrahim adalah generasi yang cinta ilmu. Oleh karena itu, menuntut ilmu merupakan satu kewajiban yang harus dijalankan oleh setiap muslim. Ketiga yang harus dibangun adalah kekuatan ekonomi, selalu berusaha untuk mencari rezeki yang halal, bukan menghalalkan segala cara.
Kekuatan lainnya, sambung Haris, adalah ukhuwah, agar umat Islam tidak gampang terpecah. Dan kekuatan kelima yang dibangun adalah solidaritas sosial. “Qurban mengajarkan pentingnya kita akan solidaritas sosial," tandasnya. (AG-02)
COMMENTS