Tindakan tak terpuji oknum pegiat LSM kembali terjadi. Kali ini, oknum inisial I diduga mengintimidasi salah seorang Pejabat di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima
Bima, KS.- Tindakan tak terpuji oknum pegiat LSM kembali terjadi. Kali ini, oknum inisial I diduga mengintimidasi salah seorang Pejabat di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima. Dan dalam melaksanakan aksinya, yang bersangkutan nekat mencatut nama dan mengaku sebagai Wartawan Koran Stabilitas.

Koran Stabilitas
Dugaan itu terungkap atas pengakuan salah seorang pejabat. Saat ditemui hari Senin (29/8) lalu, Pejabat yang enggan menuangkan namanya di koran itu mengaku, menerima SMS yang isi pesan tersebut seperti mengintimidasi.
“Hari Minggu (28/8) malam, masuk sms nomor yang tak terdaftar namanya di HP Saya. Redaksi sms tersebut kesannya mengintimidasi. Dan oknum dalam sms tersebut menyebut namanya dan mengaku sebagai Wartawan Koran Stabilitas,” cerita sumber itu pada Wartawan Koran Stabilitas di Kantornya, Senin (29/8).
Selain mendapat SMS, sambung sumber, dia sempat berbicara dengan oknum anggota LSM tersebut. Diakuinya, oknum aktivis itu menyarankan agar menghubunginya kembali ke nomor 082 234 987 xxx. "Saya menelepon dia di nomor yang diberikannya. Dalam pembicaraan kami, dia meminta bertemu. Janjinya seh hari ini (Senin, red)," akunya.
Ia menambahkan, dalam pembicaraan dengan oknum aktivis tersebut, tempat dan waktu pertemuan sudah disepakati. Namun, pertemuan tersebut batal digelar, lantaran sumber sebelum waktu pertemuan sempat bertemu dengan salah seorang wartawan Koran Stabilitas.
Dia mengaku, kejadian yang dialaminya akhirnya diceritakan kepada salah seorang awak jurnalis Koran Stabiltas.
Akhirnya, setelah menceritakan masalahnya ke Wartawan Koran Stabilitas yang sering memuat pemberitaan di kantornya tersebut, sumber mengurungkan niatnya untuk bertemu oknum aktivis tersebut.
Setelah itu, sumber yang telah menceritakan semua masalahnya, dia pun menunjukkan isi sms dalam hpnya dan memberi nomot ponsel oknum aktivis tersebut kepada wartawan Koran Stabilitas.
"Ini isi smsnya dan nomor HP anggota LSM itu," ujar sumber.
Setelah dicek, nomor yang diberikan oleh sumber dan dilihat di daftar nama ponsel milik Wartawan koran stabilitas. Rupanya, nomor tersebut adalah milik oknum pegiat LSM Anti Korupsi yang sudah lama beraktifitas di Bima.
Menanggapi pencatutan dan menyalahgunakan profesi sebagai Wartawan Koran Stabilitas, Pimpinan Redaksi (Pimpred) Koran Stabilitas Rafidin, S.Sos dengan tegas menghimbau kepada semua pihak khususnya pejabat pemerintah baik di Eksekutif, Legislatif maupun pada Indstitusi Yudikatif, agar tidak tertipu dengan modus kejahatan oknum yang mencatut nama wartawan.
“Dan setiap Wartawan Koran Stabilitas dilengkapi Surat Tugas dan Kartu Pers dalam menjalankan tugas di lapangan. Kepada para pihak yang memiliki kepentingan dengan Wartawan Koran Stabilitas, agar lebihg awal meminta tanda pengenal seperti kartu pers. Jika dia sengaja mencatut dan menyalahgunakan nama Koran Stabilitas, saya minta agar oknum itu diseret ke Polisi untuk diproses sesuai aturan hukum yang berlaku," tegasnya. (KS-03)

Koran Stabilitas
Dugaan itu terungkap atas pengakuan salah seorang pejabat. Saat ditemui hari Senin (29/8) lalu, Pejabat yang enggan menuangkan namanya di koran itu mengaku, menerima SMS yang isi pesan tersebut seperti mengintimidasi.
“Hari Minggu (28/8) malam, masuk sms nomor yang tak terdaftar namanya di HP Saya. Redaksi sms tersebut kesannya mengintimidasi. Dan oknum dalam sms tersebut menyebut namanya dan mengaku sebagai Wartawan Koran Stabilitas,” cerita sumber itu pada Wartawan Koran Stabilitas di Kantornya, Senin (29/8).
Selain mendapat SMS, sambung sumber, dia sempat berbicara dengan oknum anggota LSM tersebut. Diakuinya, oknum aktivis itu menyarankan agar menghubunginya kembali ke nomor 082 234 987 xxx. "Saya menelepon dia di nomor yang diberikannya. Dalam pembicaraan kami, dia meminta bertemu. Janjinya seh hari ini (Senin, red)," akunya.
Ia menambahkan, dalam pembicaraan dengan oknum aktivis tersebut, tempat dan waktu pertemuan sudah disepakati. Namun, pertemuan tersebut batal digelar, lantaran sumber sebelum waktu pertemuan sempat bertemu dengan salah seorang wartawan Koran Stabilitas.
Dia mengaku, kejadian yang dialaminya akhirnya diceritakan kepada salah seorang awak jurnalis Koran Stabiltas.
Akhirnya, setelah menceritakan masalahnya ke Wartawan Koran Stabilitas yang sering memuat pemberitaan di kantornya tersebut, sumber mengurungkan niatnya untuk bertemu oknum aktivis tersebut.
Setelah itu, sumber yang telah menceritakan semua masalahnya, dia pun menunjukkan isi sms dalam hpnya dan memberi nomot ponsel oknum aktivis tersebut kepada wartawan Koran Stabilitas.
"Ini isi smsnya dan nomor HP anggota LSM itu," ujar sumber.
Setelah dicek, nomor yang diberikan oleh sumber dan dilihat di daftar nama ponsel milik Wartawan koran stabilitas. Rupanya, nomor tersebut adalah milik oknum pegiat LSM Anti Korupsi yang sudah lama beraktifitas di Bima.
Menanggapi pencatutan dan menyalahgunakan profesi sebagai Wartawan Koran Stabilitas, Pimpinan Redaksi (Pimpred) Koran Stabilitas Rafidin, S.Sos dengan tegas menghimbau kepada semua pihak khususnya pejabat pemerintah baik di Eksekutif, Legislatif maupun pada Indstitusi Yudikatif, agar tidak tertipu dengan modus kejahatan oknum yang mencatut nama wartawan.
“Dan setiap Wartawan Koran Stabilitas dilengkapi Surat Tugas dan Kartu Pers dalam menjalankan tugas di lapangan. Kepada para pihak yang memiliki kepentingan dengan Wartawan Koran Stabilitas, agar lebihg awal meminta tanda pengenal seperti kartu pers. Jika dia sengaja mencatut dan menyalahgunakan nama Koran Stabilitas, saya minta agar oknum itu diseret ke Polisi untuk diproses sesuai aturan hukum yang berlaku," tegasnya. (KS-03)
COMMENTS