Tahun 2016 ini, Pemerintah Pusat berencana merekrut banyak Guru Garis Depan (GGD) untuk ditempatkan di seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Bima, KS.- Tahun 2016 ini, Pemerintah Pusat berencana merekrut banyak Guru Garis Depan (GGD) untuk ditempatkan di seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak terkecuali daerah Nusa Tenggara Barat.
Rekrutmen tenaga Guru Garis Depan tahun 2016 itu, akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Pemerintah pusat memberikan peluang kepada guru-guru yang sudah memiliki serttifikat kopetensi untuk mengikuti seleksi tersebut. Rencananya tenaga GGD tersebut diperuntukkan sekolah terpencil yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kasi PTK Non Formal Dikpora Kabupaten Bima Drs. H. Lukman menghimbau kepada seluruh calon GGD yang ingin mengadu nasibnya dalam perekrutan tenaga GGD tersebut untuk berhati-hati terhadap bujuk rayu oknum calo yang berkeliaran.
“Pola Rekrutmen dilaksanakan secara online, bukan manual. Seleksi tersebut hanya diberikan kesempatan kepada seluruh calon guru yang telah memiliki sertifikat pendidikan. Kabupaten Bima sudah memiliki banyak Guru yang telah lulus Ujian Kempetensi Guru (UKG) pada tahun 2015 lalu, dan Guru Honor dan Sukarela pun bisa ikut asalkan punya sertifikat tersebut,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (30/08) kemarin.
Menurtunya, para GGD yang lulus nantinya akan ditempatkan di seluruh indonesia, bisa dari mana saja dan kemana saja. Dirinya menegaskan bahwa, jangan sampai para calon GGD tergiur dengan iming-iming dan janji oknun yang menyatakan mampu memperjuangkan nasibnya.
“Jangan mudah percaya sama siapa saja lebih khusus kepada oknum calo yang mengaku diri bisa memperjuangkan nasib untuk lolos jadi GGD. Sebab tidak ada istilah jatah jatahan, karena ini murni yang dinilai berdaskan kemampuan dan kopetensi yang bersangkutan. Selesai kerjakan soal langsung tahu hasil, jadi tidak ada spekulasi apapun,” urainya.
Himbauan tersebut sengaja dilakukannya agar tidak ada korban penipuan dalam proses perekrutan tenaga GGD tersebut. Karena berdasrkan hasil rapat koordinasi di Hotel Travelo Bandung pada awal agustus lalu, bersama Kementerian Dikbud, Menpan dan BKN, itu yang dijelaskan, karena jangan sampai ada yang dirugikan. “Himbaun ini untuk langkah antisipasi saja,” tuturnya. (KS-02)
Rekrutmen tenaga Guru Garis Depan tahun 2016 itu, akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Pemerintah pusat memberikan peluang kepada guru-guru yang sudah memiliki serttifikat kopetensi untuk mengikuti seleksi tersebut. Rencananya tenaga GGD tersebut diperuntukkan sekolah terpencil yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kasi PTK Non Formal Dikpora Kabupaten Bima Drs. H. Lukman menghimbau kepada seluruh calon GGD yang ingin mengadu nasibnya dalam perekrutan tenaga GGD tersebut untuk berhati-hati terhadap bujuk rayu oknum calo yang berkeliaran.
“Pola Rekrutmen dilaksanakan secara online, bukan manual. Seleksi tersebut hanya diberikan kesempatan kepada seluruh calon guru yang telah memiliki sertifikat pendidikan. Kabupaten Bima sudah memiliki banyak Guru yang telah lulus Ujian Kempetensi Guru (UKG) pada tahun 2015 lalu, dan Guru Honor dan Sukarela pun bisa ikut asalkan punya sertifikat tersebut,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (30/08) kemarin.
Menurtunya, para GGD yang lulus nantinya akan ditempatkan di seluruh indonesia, bisa dari mana saja dan kemana saja. Dirinya menegaskan bahwa, jangan sampai para calon GGD tergiur dengan iming-iming dan janji oknun yang menyatakan mampu memperjuangkan nasibnya.
“Jangan mudah percaya sama siapa saja lebih khusus kepada oknum calo yang mengaku diri bisa memperjuangkan nasib untuk lolos jadi GGD. Sebab tidak ada istilah jatah jatahan, karena ini murni yang dinilai berdaskan kemampuan dan kopetensi yang bersangkutan. Selesai kerjakan soal langsung tahu hasil, jadi tidak ada spekulasi apapun,” urainya.
Himbauan tersebut sengaja dilakukannya agar tidak ada korban penipuan dalam proses perekrutan tenaga GGD tersebut. Karena berdasrkan hasil rapat koordinasi di Hotel Travelo Bandung pada awal agustus lalu, bersama Kementerian Dikbud, Menpan dan BKN, itu yang dijelaskan, karena jangan sampai ada yang dirugikan. “Himbaun ini untuk langkah antisipasi saja,” tuturnya. (KS-02)
COMMENTS