Pembangunan gedung instalasi farmasi Kesehatan di Lingkup Pemerintah Kota Bima oleh PT. Putra Lintas Raya, yang berlokasi di depan Lingkunga...
Pembangunan gedung instalasi farmasi Kesehatan di Lingkup Pemerintah Kota Bima oleh PT. Putra Lintas Raya, yang berlokasi di depan Lingkungan Lewijambu Kelurahan Melayu Kecamatan Asakota saat ini, fisiknya mencapai 60 persen. Dipastikan, akhir Nopember 2016, proyek senilai Rp.5,082 Milyar itu tuntas dikerjakn oleh Management perusahaan dibawa kendali Ir.Rusdin H .Adnan tersebut.
Kota Bima, KS.- Mungkin satu-satunya Pemerintah Daerah di Propinsi NTB yang memiliki gudang instalasi farmasi kesehatan sendiri hanyalah Kota Bima, minus Pemerintah Propinsi NTB. Buktinya, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) tengah membangun gedung farmasi berlantai dua itu, yang beralamat di Jalan Diponegoro Jatiwangi.
Dananya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2016 sebanyak Rp.5,25Milyar, namun ditender senilai Rp.5,082 Milyar oleh perusahaan pemenang tender. Alhasil, keseriusan pihak rekanan membangun proyek tersebut, saat sekarang sudah mencapai fisik 60 persen lebih. Konon, kontraktor yang mengerjakan proyek itu adalah kontraktor asal Mataram yang memiliki segudang pengalaman dibidang pembangunan gedung berlantai seperti gedung farmasi kesehatan sekarang.
Saat di temui wartawan Koran Stabilitas di lokasi proyek beberapa hari lalu, Ir.Rusdin terlihat tidak mau mengomentari soal bagaimana mutu pekerjaan proyek yang tengah dikerjakannya. Paman Walikota bima ini justeru meminta kepada wartawan dan warga Kota Bima, agar melihat secara langsung fisik proyek yang tengah dikerjakannya.”Saya tidak ingin memuji diri soal kerja proyek. Silahkn warga Kota Bima datang langsung melihat kondisi fisik proyek yang sekarang lagi di kerjakan oleh tukang-tukang saya. Jika fisiknya amburadul, saya tidak menjadi masalah tidak dibayar oleh pemerintah,karena saya menjaga nama setiap mengerjakan proyek,” tuturnya.
Di Mataram katanya, dipercaya oleh pihak Markas Brimob NTB, untuk membangun gedung brimob di NTB. Alhasil, atas keberhasilan tersebut, beberapa waktu lalu sempat disuruh oleh pihak Brimob untuk mengerjakan proyek Brimob lagi di Dompu senilai Rp.1,8 Milyar, namun ditolak olehnya, karena tengah dipercaya oleh Pemkot sekarang untuk mengerjakan proyek gedung farmasi sekarang.
“Insya Allah, akan saya selesaikan secepatnya proyek gedung farmasi ini. Diperkirakan akhir Nopember proyek ini sudah selesai dikerjakna oleh tukang saya,”janjinya.
Ditanya, tenaga kerja yang mengerjakan proyek tersebut, apakah tenaga kerja lokal atau didatangakan dari luar ?. Rusdin mengaku dikerjakan tenaga kerja lokal, namun tetap diawasi, agar pekerjaannya tidak sembrono atau asal jadi.”Sekali lagi, saya menjaga nama, tentu mengutamakan mutu atau kualitas proyek, bukan kwantitasnya,”tukasnya.
Di singgung soal pengawasan proyek yang dilakukan oleh pemerintah ?. Rusdin mengaku setiap hari pengawas proyek yang diutus pemerintah Kota Bima, tetap berada di lokasi, bahkan dirinya yang meminta para pengawas lapangan dan pengawas utama agar tetap memantau proyek yang dikerjakannya.”Saya menginginkan agar seluruh pengawas proyek tetap memantau pekerjaan saya sekarang, agar nantinya dapat menghasilkan fisik yang berkualitas baik, sehingga bermanfaat lagi bagi masyarakat Kota Bima, juga pemerintah sendiri,”tandasnya.(R-01)
COMMENTS