Sikap tak peduli gundulnya hutan, terutama hutan Tambora, tak hanya oleh warga biasa, tapi juga pegawai Kehutanan terkesan apatis atas penga...
Sikap tak peduli gundulnya hutan, terutama hutan Tambora, tak hanya oleh warga biasa, tapi juga pegawai Kehutanan terkesan apatis atas pengangkutan kayu dari tambora oleh sejumlah truck yang melintas jalan Lingkar Utara Soromandi. Seperti halnya dengan KUPT Kehutan Iwadin, SP. Pejabat eselon IV ini memperlihatkan sikap tidak pedulinya, ketika melihat beberapa truck yang mengangkut kayu melintas di depan matanya di Desa Sai.
Soromandi, KS.- Tak heran, jika banyak hutan di Bima ini gundul akibat tangan jahat oknum yang tidak bertanggungjawab. Ditambah lagi, dengan kelakuan para pegawai dan pejabat di Lingkup Pemerintah Daerah, terutama Dinas Kehutanan yang tak mau ambil pusing, ketika melihat ada trukc pengangkut kayu melintas di jalan Raya, terutama di jalan raya Desa terpencil, seperti di Desa Sampungu, Sai, Kananta, Punti dan Desa Bajo Kecamatan Soromandi.
Sikap apatis itu diperlihatkan oleh Iwadin, disaat warga Desa Sai memberitahukan ada puluhan truck dalam beberapa Minggu terakhir ini, mengangkut kayu yang diduga kayu berasal dari Kecamatan Tambora.”Tidak usah di urus soal truck itu. Mereka juga cari makan seperti kita. Truck juga itu nanti akan dihentikan oleh anggota di Polsek Bajo. Jika tidak lengkap surat, maka tidak mungkin di lepas, sebaliknya juga begitu,”cetusnya santai.
Diakuinya, dalam beberapa Minggu ini banyak truck yang melintas di Jalan Lingkar Utara Soromandi. Diduga, para supir memperkecil biaya pengeluaran selama perjalanan. Pasalnya, jika lewat Dompu, akan ada pengeluaran di perbatasan Kabupaten Bima-Dompu, dan jembatan timbang sebelum Madapangga.”Kalau lewat Kiwu, Sampungu dan Sai, mereka hanya mengeluarkan anggaran sedikit,”duganya.
Namun demikian, Iwadin meminta agar penebangan kayu di Tambora segera dihentikan. Masalahnya, jika itu dibiarkan, maka akan membawa bencana besar di kemudian hari.”Kalau tidak dari sekarang dihentikan penebangan kayu di Tambora, rakyat nantinya yang akan menjadi korban,”kata Iwadin serius.(Ib-05)
Soromandi, KS.- Tak heran, jika banyak hutan di Bima ini gundul akibat tangan jahat oknum yang tidak bertanggungjawab. Ditambah lagi, dengan kelakuan para pegawai dan pejabat di Lingkup Pemerintah Daerah, terutama Dinas Kehutanan yang tak mau ambil pusing, ketika melihat ada trukc pengangkut kayu melintas di jalan Raya, terutama di jalan raya Desa terpencil, seperti di Desa Sampungu, Sai, Kananta, Punti dan Desa Bajo Kecamatan Soromandi.
Sikap apatis itu diperlihatkan oleh Iwadin, disaat warga Desa Sai memberitahukan ada puluhan truck dalam beberapa Minggu terakhir ini, mengangkut kayu yang diduga kayu berasal dari Kecamatan Tambora.”Tidak usah di urus soal truck itu. Mereka juga cari makan seperti kita. Truck juga itu nanti akan dihentikan oleh anggota di Polsek Bajo. Jika tidak lengkap surat, maka tidak mungkin di lepas, sebaliknya juga begitu,”cetusnya santai.
Diakuinya, dalam beberapa Minggu ini banyak truck yang melintas di Jalan Lingkar Utara Soromandi. Diduga, para supir memperkecil biaya pengeluaran selama perjalanan. Pasalnya, jika lewat Dompu, akan ada pengeluaran di perbatasan Kabupaten Bima-Dompu, dan jembatan timbang sebelum Madapangga.”Kalau lewat Kiwu, Sampungu dan Sai, mereka hanya mengeluarkan anggaran sedikit,”duganya.
Namun demikian, Iwadin meminta agar penebangan kayu di Tambora segera dihentikan. Masalahnya, jika itu dibiarkan, maka akan membawa bencana besar di kemudian hari.”Kalau tidak dari sekarang dihentikan penebangan kayu di Tambora, rakyat nantinya yang akan menjadi korban,”kata Iwadin serius.(Ib-05)
COMMENTS