Hendak bermaksud mengatarkan siswa ke rumahnya yang sakit di sekolah, Kepala SMA Muhamadyah Sape, Anhar , S.Pd justeru mendapat hadiah bogem...
Hendak bermaksud mengatarkan siswa ke rumahnya yang sakit di sekolah, Kepala SMA Muhamadyah Sape, Anhar , S.Pd justeru mendapat hadiah bogem mentah dari Oknum TNI prada Jumratul Akbar. Peristiwa itu terjadi Jum’at (11/11) Pukul 15.40 Wita. Akibat pemukulan tersebut, muka korban membiru.
Bima, KS.- Pada peristiwa tersebut, korban sempat meminta maaf dan mempertanyakan kesalahannya, namun oknum TNI tersebut tetap ingin melakukan penyerangan dan tetap melampiaskan kemarahanya, dengan memukul korban bertubi-tubi. .
Anhar menceritakan kronologis kejadian tersebut. Ada seorang guru bernama Mursalin Spd melaporkan padanya, ada siswa yang sakit kerasukan. Guru tersebut meminta bantuan agar siswa tersebut dibawa pulang ke rumahnya, dan didalam mobil itu terdapat istri dan anaknya. Begitu tiba di depan rumahnya di desa Bugis, datang seorang pemuda yang tidak di ketahui identitasnya menghampiri mobil dan langsung membuka mobil tersebut ,begitu mobil di buka akhir Pak Mursalin yang ada di mobil di sikut dan di tendang oleh pemuda tersebut tanpa alasan yang jelas. Untuk menghindari terjadinya hal yang tidak di inginkan akhirnya Mursalin kembali menutup pintu Mobil pribadi kepala SMA Muhamadyah tersebut.
“Setelah itu, tidak lama kemudian pemuda tersebut membawa adiknya oknum TNI prada Jumratul akbar menghampiri mobil sambil menendang mobil dan berusaha membuka pintu depan pas tempat duduk istri saya ,istri sayapun ketakutan dan berteriak,tidak berhasil buka pintu samping depan akhirnya berusaha membuka pintu depan bagian kanan , akhirnya saya buka pintu dan keluar ,begitu saya keluar langsung dia memukul saya,”cerita Anhar serius, seraya mengaku saat saya di pukul sempat di larang oleh warga bugis tetangganya namun dia menjawab biar di injak kepalanya.
Hasil pantauan wartawan oknum TNI Prada Jumratul akbar yang berrtugas di Kota Malang Jawa Timur tersebut, usai menghakimi kepala SMA Muhamadyah Sape dikeja keluarga besar kepala SMA Muhamadyah Sape dan lari terpingkal=pingkal dari kejaran masyarakat. Namun untungnya Oknum TNI tersebut di Umpet oleh Kepolisian sektor Sape, hingga bisa menyelamatkan diri dari uberan masa yang beringas dengan membawa parang dan tombak untuk membalas perbuatannya.
Salah seorang tokoh masyarakat Sape Ahmad menyesalkan tindakan oknum TNI tersebut melakukan tindakan kekerasan terhadap masyarakat, apalagi korban yang dipukul adalah seorang kepala Sekolah yang niatnya membantu malah di hakimi.”Ini sangat di sesalkan. Harusnya TNI jadi contoh di masayarakat. Ini Datang cuti malah membuat onar, sebagai aparat harusnya bisa memberikan yang terbaik terhadap masyarakat, kami menilai oknum TNI tersebut tidak bermoral dan tidak berperikemanusiaan,”tuturnya kesal.
Kepala polisi Militer Bima membenarkan adanya laporan kasus penganiyaan yang di lakuklan oknum TNI prada Jumratul akbar terhadap korban Anhar Spd juga kepala SMA Muhamadyah Sape. “Kasus ini kami akan periksa dan akan menindak lanjuti sampai tuntas,”kata anggota PM setempat. (KS-AN04).
Bima, KS.- Pada peristiwa tersebut, korban sempat meminta maaf dan mempertanyakan kesalahannya, namun oknum TNI tersebut tetap ingin melakukan penyerangan dan tetap melampiaskan kemarahanya, dengan memukul korban bertubi-tubi. .
Anhar menceritakan kronologis kejadian tersebut. Ada seorang guru bernama Mursalin Spd melaporkan padanya, ada siswa yang sakit kerasukan. Guru tersebut meminta bantuan agar siswa tersebut dibawa pulang ke rumahnya, dan didalam mobil itu terdapat istri dan anaknya. Begitu tiba di depan rumahnya di desa Bugis, datang seorang pemuda yang tidak di ketahui identitasnya menghampiri mobil dan langsung membuka mobil tersebut ,begitu mobil di buka akhir Pak Mursalin yang ada di mobil di sikut dan di tendang oleh pemuda tersebut tanpa alasan yang jelas. Untuk menghindari terjadinya hal yang tidak di inginkan akhirnya Mursalin kembali menutup pintu Mobil pribadi kepala SMA Muhamadyah tersebut.
“Setelah itu, tidak lama kemudian pemuda tersebut membawa adiknya oknum TNI prada Jumratul akbar menghampiri mobil sambil menendang mobil dan berusaha membuka pintu depan pas tempat duduk istri saya ,istri sayapun ketakutan dan berteriak,tidak berhasil buka pintu samping depan akhirnya berusaha membuka pintu depan bagian kanan , akhirnya saya buka pintu dan keluar ,begitu saya keluar langsung dia memukul saya,”cerita Anhar serius, seraya mengaku saat saya di pukul sempat di larang oleh warga bugis tetangganya namun dia menjawab biar di injak kepalanya.
Hasil pantauan wartawan oknum TNI Prada Jumratul akbar yang berrtugas di Kota Malang Jawa Timur tersebut, usai menghakimi kepala SMA Muhamadyah Sape dikeja keluarga besar kepala SMA Muhamadyah Sape dan lari terpingkal=pingkal dari kejaran masyarakat. Namun untungnya Oknum TNI tersebut di Umpet oleh Kepolisian sektor Sape, hingga bisa menyelamatkan diri dari uberan masa yang beringas dengan membawa parang dan tombak untuk membalas perbuatannya.
Salah seorang tokoh masyarakat Sape Ahmad menyesalkan tindakan oknum TNI tersebut melakukan tindakan kekerasan terhadap masyarakat, apalagi korban yang dipukul adalah seorang kepala Sekolah yang niatnya membantu malah di hakimi.”Ini sangat di sesalkan. Harusnya TNI jadi contoh di masayarakat. Ini Datang cuti malah membuat onar, sebagai aparat harusnya bisa memberikan yang terbaik terhadap masyarakat, kami menilai oknum TNI tersebut tidak bermoral dan tidak berperikemanusiaan,”tuturnya kesal.
Kepala polisi Militer Bima membenarkan adanya laporan kasus penganiyaan yang di lakuklan oknum TNI prada Jumratul akbar terhadap korban Anhar Spd juga kepala SMA Muhamadyah Sape. “Kasus ini kami akan periksa dan akan menindak lanjuti sampai tuntas,”kata anggota PM setempat. (KS-AN04).
COMMENTS