Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (Dispertapa) dalam waktu dekat akan memberikan ba...
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (Dispertapa) dalam waktu dekat akan memberikan bantuan masing-masing satu unit Hand Tractor untuk setiap Kelompok Tani (Koptan) Bawang Merah. Kelompok penerima handtraktor itu, diberikan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri.”Demikian disampaikan Sekretaris Dispertapa Kabupaten Bima, H.Sumarno, SP saat dikonfirmasi Wartawan Koran Stabilitas kemarin.
Bima, KS.- Koptan bawang merah yang tersebar di Wilayah Kecamatan se-Kabupaten Bima, harus berterima kasih dan bersyukur atas kepedulian Pemerintah Daerah saat ini, karena tak hanya bibit bawang merah dan saprodi yang diterima dari bantuan Pemerintah, seperti tahun sebelumnya. Tapi juga, ada satu unit handtraktor yang akan diberikan oleh pemerintah untuk koptan bawang.
Namun, tak semua koptan yang mendapat bantuan bibit bawang, juga ikut mendapat bantuan satu unit handtraktor, karena penyediaan traktor oleh pemerintah sangat terbatas, sehingga tak mampu memenuhi seluruh kebutuhan kelompok untuk diberikan traktor.”Tahun ini memang sedikit beda pemberian bantuan untuk para koptan bawang merah di Kabupaten Bima. Jika tahun sebelumnya hanya berupa bibit bawang dan saprodi, tapi tahun ini ada juga handtraktor, pipa dan alat teknologi pertanian lainnya yang akan diberikan oleh pemerintah Daerah,”kata pejabat asal Desa Ntonggu ini.
Di tempat terpisah, Aminullah, SP, salah satu pejabat yang bertanggungjawab atas seluruh program kegiatan pengadaan bibit bawang merah dan saprodi untuk petani bawang yang hendak dikonfirmasi terkait kapan pembagian handtraktor untuk para koptan bawang tersebut, belum mamu membeberkan soal hal itu. Namun, mengenai para kelompok penerima bantuan bibit dan handtraktor, diakuinya telah dikeluarkan SKnya oleh Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri. Maksudnya, untuk nama kelompok penerima bantuan, pihaknya (Dispertapa,red) akan menyerahkan bantuan tersebut kepada koptan yang ditetapkan namanya oleh Bupati.
“Koptan penerima bantuan adalah koptan yang di SK-kan oleh Bupati, koptan yang tidak tertuamg namanya dalam SK bupati, tidak bisa ,mendapat bantuan, meski alasan apapun,”tegasnya.
Ketika ditanya, soal adanya nama salah satu Ketua Kelompok di Desa Sampungu Kecamatan Soromandi, yaitu Ketua Kelompok So Hinggi yang tertulis M Nur Ismail, sementara yang bersangkutan tidak memiliki lahan di So Hinggi ?. M.Amin mengaku tidak mengetahui soal identitas sesungguhnya Ketua Kelompok tersebut. Pasalnya, pihaknya di Dispertapa mengusulkan nama Ketua Kelompok berdasarkan data kelompok dari PPL dan KUPT Pertanian di Soromandi.”Soal nama ketua kelompok yang tidak memiliki lahan di So Hinggi, itu urusan PPL dan KUPT. Kita hanya mengusulkan, dan nama kelompok tersebut telah ditetapkan oleh Bupati,”tegasnya.
Sementara KUPT Soromandi, Muhtar mengaku tidak mengetahui soal pengusulan nama Kelompok atau Ketua Kelompok So Hinggi bernama M.Nur Ismail tersebut, karena Ketua kelompok di lokasi itu sebelumnya adalah Wahyudin, dan kelompok itu sebelumnya pernah menerima bantuan bibit bawang.”Saya tidak tau adanya nama itu, dan saya dapat informasi nama Ketua itu tidak memiliki lahan di So Hinggi. Nah, kenapa bisa menjadi ketua kelompok, jika tidak punya lahan di lokasi So Hinggi,”Tanya Muhtar dengan nada kesalnya, seraya meminta wartawan agar konfirmasi juga dengan PPL Soromandi, Khaerullah.
Hingga berita ini ditulis, PPL Khaerullah belum berhasil dikonfirmasi, demi berimbangnya berita ini.(KS-R01)
Bima, KS.- Koptan bawang merah yang tersebar di Wilayah Kecamatan se-Kabupaten Bima, harus berterima kasih dan bersyukur atas kepedulian Pemerintah Daerah saat ini, karena tak hanya bibit bawang merah dan saprodi yang diterima dari bantuan Pemerintah, seperti tahun sebelumnya. Tapi juga, ada satu unit handtraktor yang akan diberikan oleh pemerintah untuk koptan bawang.
Namun, tak semua koptan yang mendapat bantuan bibit bawang, juga ikut mendapat bantuan satu unit handtraktor, karena penyediaan traktor oleh pemerintah sangat terbatas, sehingga tak mampu memenuhi seluruh kebutuhan kelompok untuk diberikan traktor.”Tahun ini memang sedikit beda pemberian bantuan untuk para koptan bawang merah di Kabupaten Bima. Jika tahun sebelumnya hanya berupa bibit bawang dan saprodi, tapi tahun ini ada juga handtraktor, pipa dan alat teknologi pertanian lainnya yang akan diberikan oleh pemerintah Daerah,”kata pejabat asal Desa Ntonggu ini.
Di tempat terpisah, Aminullah, SP, salah satu pejabat yang bertanggungjawab atas seluruh program kegiatan pengadaan bibit bawang merah dan saprodi untuk petani bawang yang hendak dikonfirmasi terkait kapan pembagian handtraktor untuk para koptan bawang tersebut, belum mamu membeberkan soal hal itu. Namun, mengenai para kelompok penerima bantuan bibit dan handtraktor, diakuinya telah dikeluarkan SKnya oleh Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri. Maksudnya, untuk nama kelompok penerima bantuan, pihaknya (Dispertapa,red) akan menyerahkan bantuan tersebut kepada koptan yang ditetapkan namanya oleh Bupati.
“Koptan penerima bantuan adalah koptan yang di SK-kan oleh Bupati, koptan yang tidak tertuamg namanya dalam SK bupati, tidak bisa ,mendapat bantuan, meski alasan apapun,”tegasnya.
Ketika ditanya, soal adanya nama salah satu Ketua Kelompok di Desa Sampungu Kecamatan Soromandi, yaitu Ketua Kelompok So Hinggi yang tertulis M Nur Ismail, sementara yang bersangkutan tidak memiliki lahan di So Hinggi ?. M.Amin mengaku tidak mengetahui soal identitas sesungguhnya Ketua Kelompok tersebut. Pasalnya, pihaknya di Dispertapa mengusulkan nama Ketua Kelompok berdasarkan data kelompok dari PPL dan KUPT Pertanian di Soromandi.”Soal nama ketua kelompok yang tidak memiliki lahan di So Hinggi, itu urusan PPL dan KUPT. Kita hanya mengusulkan, dan nama kelompok tersebut telah ditetapkan oleh Bupati,”tegasnya.
Sementara KUPT Soromandi, Muhtar mengaku tidak mengetahui soal pengusulan nama Kelompok atau Ketua Kelompok So Hinggi bernama M.Nur Ismail tersebut, karena Ketua kelompok di lokasi itu sebelumnya adalah Wahyudin, dan kelompok itu sebelumnya pernah menerima bantuan bibit bawang.”Saya tidak tau adanya nama itu, dan saya dapat informasi nama Ketua itu tidak memiliki lahan di So Hinggi. Nah, kenapa bisa menjadi ketua kelompok, jika tidak punya lahan di lokasi So Hinggi,”Tanya Muhtar dengan nada kesalnya, seraya meminta wartawan agar konfirmasi juga dengan PPL Soromandi, Khaerullah.
Hingga berita ini ditulis, PPL Khaerullah belum berhasil dikonfirmasi, demi berimbangnya berita ini.(KS-R01)
COMMENTS