Jika sebelumnya Syarifudin S.Pd, oknum guru Honor Daerah (Honda) diduga menjual pupuk kompos untuk sejumlah kelompok tani bawang di Desa Sam...
Jika sebelumnya Syarifudin S.Pd, oknum guru Honor Daerah (Honda) diduga menjual pupuk kompos untuk sejumlah kelompok tani bawang di Desa Sampungu Kecamatan Soromandi senilai Rp.24Juta. Kali ini, oknum guru SMPN 4 Soromandi itu berulah lagi, dengan mengambil uang seorang guru di SDN Saba, Drs.Mustamin senilai Rp.15Juta dengan iming-iming untuk menjadi Kasek di sekolah setempat. Tak hanya Mustamin yang menjadi korban kerakusan Syarifudin, tapi juga Ishaka, S.Pd, guru SDN Inpres Sampungu dengan menyerahkan uang Rp.20Juta kepada Syarifudin dengan harapan dan iming-iming untuk mejadi Kasek SDN Impres Sampungu.
SOROMANDI, KS.- Bupati Bima Hj. Indah Damayanti Putri dipastikan tidak mengetahui ulah oknum guru Honda tersebut selama ini, sejak selesai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2015 lalu. Namun, Bupati juga dipastikan mengenal lebih jauh atas sosok Syarifudin karena termasuk tim sukses (Timses) IDP-Dahlan di Desa Sampungu waktu itu.
Lalu bagaimana sikap bupati terhadap timses yang berulah, seperti meminta atau mengambil uang terhadap salah satu pegawai Negeri Sipil dengan iming-iming sebuah jabatan, sebagaimana yang dialami oleh Drs.Mustamin dan Ishaka S.Pd tersebut ?. Kepada Wartawan Koran Stabilitas Senin (10/4) sore, Mustamin mengakui telah memberikan uang Rp.15Juta terhadap Syarifudin dengan janji untuk menjadi Kasek SDN Saba, padahal sebelumnya uang itu diserahkan, ia memberitahukan kepada Syarifudin bahwa pangkat dan golongannya baru IIIB, sementara di SDN Saba sendiri masih banyak guru yang memiliki pangkat dan golongan diatas itu.”Tapi Syarif waktu itu memaksa saya untuk menyerahkan uang, dan memastikan ke saya bisa menjadi kasek. Nah, disitu saya memberikan uang karena saya juga percaya bahwa Syarif dekat dengan Bupati Bima,”tuturnya saat itu didampingi juga oleh guru SDN setempat lainnya.
Ia berharap agar uang itu segera dikembalikan kepadanya.”Saya harapkan agar uang saya segera dikembalikan ke saya secepatnya,” pungkasnya.
Sementara Ishaka yang hendak dikonfirmasi belum berhasil ditemui, namun sering dilihat oleh warga, bahwa Ishaka sering datang ke rumah Syarifudin untuk meminta uang kembali secepatnya.”Saya sudah beberapa kali melihat pak Ishaka datang ke rumah Syarifudin untuk meminta uang itu kembali,” tutur salah seorang warga yang mengaku melihat Ishaka datang ke rumah Syarif di Dusun Sakoa Desa Sampungu Kecamatan Soromandi.
Syarifudin yang hendak dikonfirmasi belum berhasil ditemui di rumahnya sejak Hari senin hingga Rabu kemarin. Sementara KUPT Dikpora Soromandi A.Farid S.Pd mengaku tidak tahu soal itu. “Kalau benar terjadi, saya tunggu laporan dari pihak yang dirugikan, agar masalah itu diselesaikan secara kekeluargaan saja, kalaupun benar terjadi demikian,” cetusnya.(KS-ND02)
SOROMANDI, KS.- Bupati Bima Hj. Indah Damayanti Putri dipastikan tidak mengetahui ulah oknum guru Honda tersebut selama ini, sejak selesai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2015 lalu. Namun, Bupati juga dipastikan mengenal lebih jauh atas sosok Syarifudin karena termasuk tim sukses (Timses) IDP-Dahlan di Desa Sampungu waktu itu.
Lalu bagaimana sikap bupati terhadap timses yang berulah, seperti meminta atau mengambil uang terhadap salah satu pegawai Negeri Sipil dengan iming-iming sebuah jabatan, sebagaimana yang dialami oleh Drs.Mustamin dan Ishaka S.Pd tersebut ?. Kepada Wartawan Koran Stabilitas Senin (10/4) sore, Mustamin mengakui telah memberikan uang Rp.15Juta terhadap Syarifudin dengan janji untuk menjadi Kasek SDN Saba, padahal sebelumnya uang itu diserahkan, ia memberitahukan kepada Syarifudin bahwa pangkat dan golongannya baru IIIB, sementara di SDN Saba sendiri masih banyak guru yang memiliki pangkat dan golongan diatas itu.”Tapi Syarif waktu itu memaksa saya untuk menyerahkan uang, dan memastikan ke saya bisa menjadi kasek. Nah, disitu saya memberikan uang karena saya juga percaya bahwa Syarif dekat dengan Bupati Bima,”tuturnya saat itu didampingi juga oleh guru SDN setempat lainnya.
Ia berharap agar uang itu segera dikembalikan kepadanya.”Saya harapkan agar uang saya segera dikembalikan ke saya secepatnya,” pungkasnya.
Sementara Ishaka yang hendak dikonfirmasi belum berhasil ditemui, namun sering dilihat oleh warga, bahwa Ishaka sering datang ke rumah Syarifudin untuk meminta uang kembali secepatnya.”Saya sudah beberapa kali melihat pak Ishaka datang ke rumah Syarifudin untuk meminta uang itu kembali,” tutur salah seorang warga yang mengaku melihat Ishaka datang ke rumah Syarif di Dusun Sakoa Desa Sampungu Kecamatan Soromandi.
Syarifudin yang hendak dikonfirmasi belum berhasil ditemui di rumahnya sejak Hari senin hingga Rabu kemarin. Sementara KUPT Dikpora Soromandi A.Farid S.Pd mengaku tidak tahu soal itu. “Kalau benar terjadi, saya tunggu laporan dari pihak yang dirugikan, agar masalah itu diselesaikan secara kekeluargaan saja, kalaupun benar terjadi demikian,” cetusnya.(KS-ND02)
COMMENTS