Belum apa-apa sudah saling gontok-gontokan. Kalimat itu diarahkan kepada Subhan HM Nur,SH bakal Calon Walikota Bima dan Iman,SE bakal calon ...
Belum apa-apa sudah saling gontok-gontokan. Kalimat itu diarahkan kepada Subhan HM Nur,SH bakal Calon Walikota Bima dan Iman,SE bakal calon Wakil Walikota Bima, dimana keduanya hendak maju bersama di Pilkada Kota Bima 2018 mendatang, namun isu keduanya telah jalan masing-masing meramaikan situasi dan kondisi politik di Kota Bima sekarang.
KOTA BIMA, KS.- Kedua kandidat bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Bima tersebut telah jalan bersama dua bulan lalu, bahkan keduanya telah menyewa sebuah rumah mewah untuk dijadikan sebagai Sekretariat tim sukses bagai pasangan calon yang konon akan maju sebagai peserta Pilkada independen tersebut. "Saya dengar keduanya sudah pecah, bahkan Iman calon Wakilnya Pak Subhan sudah mengembalikan mobil Pak Subhan yang digunakan selama ini untuk sosialisasi diri," kata salah seorang warga Kota Bima yang juga tetangga dari rumah yang dikontrak di Wilayah Kelurahan Paruga itu.
Sumber itu juga mengaku mengetahui bahwa Iman telah menyewa rumah itu senilai Rp.40Juta selama setahun. Namun entah kenapa, keduanya tidak bisa lanjut, padahal sudah memberi nama pasangan bernama AMAN. yaitu gabungan akhir dari nama keduanya, Subhan dan Iman."Kalau mereka berdua jalan bersama, saya melihat ada kansnya untuk bisa mendapat suara banyak, dimana Iman itu bisa membawa warga etnis Jawa, sementara Subhan bisa mendapat suara banyak di Wilayah Kota Bima bagian Timur dan Raba, bahkan di semua Kecamatan Subhan bisa mendapat dukungan banyak dari rakyat Kota ini," kata Sumber yang mengaku mengenal dekat Subhan dan Iman itu.
kondisi tidak konsistennya kedua bakal calon kepala dan Wakil Kepala Daerah Kota bima ini kata Sumber tersebut, menggambakan kepada bakal calon lain agar tidak sembarang mengambil pasangan calonnya. Masalahnya, pengalaman selama ini antara Bupati dan Wakilnya, antara Walikota dan Wakilnya, begitu juga untuk pemimpin keatas, selalu "retak" ditengah jalan, seperti yang terjadi pada Subhan dan Iman sekarang."Demi rakyat dan Daerah Kota Bima untuk lima tahun akan datang, agar bagi calon Walikota bima untuk tidak sembarang atau main comot wakilnya," pintanya.
Sementara Subhan HM Nur, SH yang dikonfirmasi via ponselnya Minggu kemarin enggan berkomentar soal isu itu. Mantan Ketua DPRD Kota Bima itu mengaku akan mengontak kembali Wartawan Koran Stabilitas Senin besok (Hari ini,red) untuk menjelaskan secara detail soal isu tidak bersama lagi antara dirinya dengan Iman tersebut."Besok saya kontrak Pak Wartawan. Hari ini (Minggu kemarin,red) saya no coment dulu," tandasnya.(KS-R01)
KOTA BIMA, KS.- Kedua kandidat bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Bima tersebut telah jalan bersama dua bulan lalu, bahkan keduanya telah menyewa sebuah rumah mewah untuk dijadikan sebagai Sekretariat tim sukses bagai pasangan calon yang konon akan maju sebagai peserta Pilkada independen tersebut. "Saya dengar keduanya sudah pecah, bahkan Iman calon Wakilnya Pak Subhan sudah mengembalikan mobil Pak Subhan yang digunakan selama ini untuk sosialisasi diri," kata salah seorang warga Kota Bima yang juga tetangga dari rumah yang dikontrak di Wilayah Kelurahan Paruga itu.
Sumber itu juga mengaku mengetahui bahwa Iman telah menyewa rumah itu senilai Rp.40Juta selama setahun. Namun entah kenapa, keduanya tidak bisa lanjut, padahal sudah memberi nama pasangan bernama AMAN. yaitu gabungan akhir dari nama keduanya, Subhan dan Iman."Kalau mereka berdua jalan bersama, saya melihat ada kansnya untuk bisa mendapat suara banyak, dimana Iman itu bisa membawa warga etnis Jawa, sementara Subhan bisa mendapat suara banyak di Wilayah Kota Bima bagian Timur dan Raba, bahkan di semua Kecamatan Subhan bisa mendapat dukungan banyak dari rakyat Kota ini," kata Sumber yang mengaku mengenal dekat Subhan dan Iman itu.
kondisi tidak konsistennya kedua bakal calon kepala dan Wakil Kepala Daerah Kota bima ini kata Sumber tersebut, menggambakan kepada bakal calon lain agar tidak sembarang mengambil pasangan calonnya. Masalahnya, pengalaman selama ini antara Bupati dan Wakilnya, antara Walikota dan Wakilnya, begitu juga untuk pemimpin keatas, selalu "retak" ditengah jalan, seperti yang terjadi pada Subhan dan Iman sekarang."Demi rakyat dan Daerah Kota Bima untuk lima tahun akan datang, agar bagi calon Walikota bima untuk tidak sembarang atau main comot wakilnya," pintanya.
Sementara Subhan HM Nur, SH yang dikonfirmasi via ponselnya Minggu kemarin enggan berkomentar soal isu itu. Mantan Ketua DPRD Kota Bima itu mengaku akan mengontak kembali Wartawan Koran Stabilitas Senin besok (Hari ini,red) untuk menjelaskan secara detail soal isu tidak bersama lagi antara dirinya dengan Iman tersebut."Besok saya kontrak Pak Wartawan. Hari ini (Minggu kemarin,red) saya no coment dulu," tandasnya.(KS-R01)
COMMENTS