Konflik antar warga di Desa Talabiu dan Desa Penapali Kecamatan Woha makan korban. Enam warga menjadi korban penembakan aparat kepolisian sa...
Konflik antar warga di Desa Talabiu dan Desa Penapali Kecamatan Woha makan korban. Enam warga menjadi korban penembakan aparat kepolisian saat polisi membubarkan warga yang tengah bertikai. Antara lain, Wahyudin (18) warga Talabiu yang mengalami luka dibagian badan, korban terjatuh di jalan raya di samping Kantor persiapan Bupati. Sementara korban lain, Hendra (25) terkenak peluru karet di jembatan ujung desa penapali.
BIMA, KS.- Sedangkan dua warga lain berasal dari Desa Penapali yaitu Arifuddin (27) tertembak dibagian punggung dan Indra Gunawan (22) terkena peluru saat terlibat bentrok di depan Kantor Bupati persiapan. Ke empat warga tersabut terpaksa ditembak karena saat dipukul mundur oleh ratusan personil polisi dan brimob, justeru warga memberikan perlawanan, sehingga polisipun mengambil sikap tegas dengan menembak menggunakan peluru karet.
“Peristiwa itu terjadi Jum’at (26/5) sore kemarin, hingga membuat ruas jalan negara ditutup total oleh warga. Dimana warga Penapali memblokir jalan dari Jembatan Penapali, sementara warga Talabiu menutup ruas jalan dari depan kampus STKIP Taman Siswa,” kata Kapolda Bima Kabupaten AKBP.Eka Faturahman, SH, S.Ik saat ditanya wartawan Koran Stabilitas, Sabtu malam di RSUD Bima.
Tak berhenti disitu sikap polisi untuk membubarkan massa agar tidak beramai di jalan. Sabtu (27/5) sore kemarin sekitar pukul 16.00 wita, salah seorang warga Palibelo yang juga Ketua RT 01 Rw. 01 Desa Palibelo, Suaeb tertembak bagian panggang atas kiri, saat itu korban tengah berdiri di dekat jembatan Palibelo, tiba-tiba terkena tembakan dalam seketika.
“Saya lagi berdiri saja di dekat jembatan, tapi kok saya ditembak,” tanya Suaeb dengan nada kesalnya.
Mestinya polisi tidak sapu ratu seperti itu, karena peristiwa yang terjadi itu di Talabiu, bukan di Palibelo.”Kejadian di Talabiu, saya di palibelo justru ditembak,” tuturnya seraya memperlihatkan luka tembak kepada wartawan Koran Stabilitas.
Sementara korban lain, Dody Jaidin (16) warga Talabiu di RT 13 RW 04 Desa Talabiu kena tembakan dibagian pipih kanan. Saat itu juga korban tengah berdiri di gang dekat rumahnya, tiba-tiba kena peluru.”Untung saja, tidak mengenal wajah atau kepala saya,” cetus Dody yang mengaku tinggal bersama nenek dan kakeknya di Talabiu itu.
Bagaimana tanggapan Kapolres Bima Kabupaten AKBP.Eka F dalam kaitan penembakan dua warga saat pembukaan jalan yang diblokir warga Sabtu kemarin ?. Kepada Koran Stabilitas, Eka mengaku bahwa tidak hanya warga yang kenak tembakan, tapi juga ada dua anggota brimob yang terkenak panah.
”Satu anggota harus menjalani operasi, sementara satunya sudah bisa dipulangkan. Kasus bentrok warga ini, tidak semata-mata warga yang menjadi korban, tapi juga dua anggota yang tengah bertugas dirawat di RSUD Bima untuk mendapatkan perawatan intensif,” tandasnya.(KS-R01)
Ilustrasi |
BIMA, KS.- Sedangkan dua warga lain berasal dari Desa Penapali yaitu Arifuddin (27) tertembak dibagian punggung dan Indra Gunawan (22) terkena peluru saat terlibat bentrok di depan Kantor Bupati persiapan. Ke empat warga tersabut terpaksa ditembak karena saat dipukul mundur oleh ratusan personil polisi dan brimob, justeru warga memberikan perlawanan, sehingga polisipun mengambil sikap tegas dengan menembak menggunakan peluru karet.
“Peristiwa itu terjadi Jum’at (26/5) sore kemarin, hingga membuat ruas jalan negara ditutup total oleh warga. Dimana warga Penapali memblokir jalan dari Jembatan Penapali, sementara warga Talabiu menutup ruas jalan dari depan kampus STKIP Taman Siswa,” kata Kapolda Bima Kabupaten AKBP.Eka Faturahman, SH, S.Ik saat ditanya wartawan Koran Stabilitas, Sabtu malam di RSUD Bima.
Tak berhenti disitu sikap polisi untuk membubarkan massa agar tidak beramai di jalan. Sabtu (27/5) sore kemarin sekitar pukul 16.00 wita, salah seorang warga Palibelo yang juga Ketua RT 01 Rw. 01 Desa Palibelo, Suaeb tertembak bagian panggang atas kiri, saat itu korban tengah berdiri di dekat jembatan Palibelo, tiba-tiba terkena tembakan dalam seketika.
“Saya lagi berdiri saja di dekat jembatan, tapi kok saya ditembak,” tanya Suaeb dengan nada kesalnya.
Mestinya polisi tidak sapu ratu seperti itu, karena peristiwa yang terjadi itu di Talabiu, bukan di Palibelo.”Kejadian di Talabiu, saya di palibelo justru ditembak,” tuturnya seraya memperlihatkan luka tembak kepada wartawan Koran Stabilitas.
Sementara korban lain, Dody Jaidin (16) warga Talabiu di RT 13 RW 04 Desa Talabiu kena tembakan dibagian pipih kanan. Saat itu juga korban tengah berdiri di gang dekat rumahnya, tiba-tiba kena peluru.”Untung saja, tidak mengenal wajah atau kepala saya,” cetus Dody yang mengaku tinggal bersama nenek dan kakeknya di Talabiu itu.
Bagaimana tanggapan Kapolres Bima Kabupaten AKBP.Eka F dalam kaitan penembakan dua warga saat pembukaan jalan yang diblokir warga Sabtu kemarin ?. Kepada Koran Stabilitas, Eka mengaku bahwa tidak hanya warga yang kenak tembakan, tapi juga ada dua anggota brimob yang terkenak panah.
”Satu anggota harus menjalani operasi, sementara satunya sudah bisa dipulangkan. Kasus bentrok warga ini, tidak semata-mata warga yang menjadi korban, tapi juga dua anggota yang tengah bertugas dirawat di RSUD Bima untuk mendapatkan perawatan intensif,” tandasnya.(KS-R01)
COMMENTS