Salah seorang warga Kota Bima, Rafidin S,Sos secara resmi melaporkan peristiwa pembocoran kunci jawaban tes Kaur Desa, Kadus dan Sekdes ke P...
Salah seorang warga Kota Bima, Rafidin S,Sos secara resmi melaporkan peristiwa pembocoran kunci jawaban tes Kaur Desa, Kadus dan Sekdes ke Polres Bima Kota, Selasa (16/5) pada pukul 16.00 wita. wartawan Koran Stabilitas itu melaporkan pihak BPMDES sebagai Dinas atau Badan yang bertanggungjawab atas kegiatan tes aparat Desa se-Kabupaten Bima, juga pihak dosen di empat perguruan tinggi selaku pembuat soal, dengan dugaan kejahatan menggunakan kewenangan dan kekuasaan untuk memperkaya diri sendiri atau kelompok tertentu.
KOTA BIMA, KS.- Menindaklanjuti laporannya pada hari Selasa, Rabu kemarin Rafidin datang ke ruang Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Polres Bima Kota untuk diperiksa sebagai pelapor oleh seorang penyidik setempat. Lebih kurang satu jam lamanya, penyidik melakukan pemeriksaan terhadap pelapor. Beberapa poin penting yang disampaikan adalah tentang diperolehnya kunci jawaban itu pada Hari Minggu (14/5), yang kemudian oleh pelapor memberikan kunci jawaban itu ke Kapolres Bima Kabupaten Bima, AKBP.Eka Faturahman, S.Ik, Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri, Kepala BPMDES Kabupaten Bima Drs. Andi Sirajudin. Sedangkan di Hari Senin, pelapor memperlihatkan lembaran jawaban yang didapat itu kepada Drs.Muchlis selaku dosen pembuat soal.
“Saya telah diperiksa oleh penyidik. Saya juga sudah menyerahkan beberapa barang bukti berupa kunci jawaban, foto peserta ujian di Desa Punti yang kedapatan membawa lembaran jawaban sesuai dengan kunci jawaban yang saya dapat hari Minggu, juga barang bukti lain, yang saya yakin bisa menjerat pelaku pembocoran kunci jawaban tersebut,” urai Rafidin usai diperiksa polisi Rabu kemarin.
Rafidin menduga ada keterlibatan orang penting dalam kaitan bocornya kunci jawaban itu. Masalahnya, ketika disampaikan pada hari Minggu kepada pihak BPMDES, yaitu kepala BPMDES Drs. Andi Sirajudin, jutru pihak BPMDES tidak menunda kegiatan tes itu, melainkan dilanjutkan dengan memberikan iming-iming kepada dirinya yang menemukan kunci jawaban itu.
“Kasus ini saya yakin akan menemukan pelakunya. Apakah dari pihak BPMDES atau oknum pembuat soal. Nanti akan terkuak setelah polisi melakukan penyelidikan dan penyidikan,” tegasnya.
Kapolda NTB, Brigjen Polisi Drs. Firly, M.Si mengaku telah memerintahkan Dir-Dirnya untuk mengusut tuntas laporan tersebut.”Saya sudah perintahkan Kapolres Bima Kota agar kasus itu menjadi atensi, karena merugikan banyak orang, jika benar terjadi. Ditunggu saja perkembangan penanganan oleh anggota,” ujarnya saat dikonfirmasi oleh Wartawan Koran Stabilitas.(KS-IB02)
KOTA BIMA, KS.- Menindaklanjuti laporannya pada hari Selasa, Rabu kemarin Rafidin datang ke ruang Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Polres Bima Kota untuk diperiksa sebagai pelapor oleh seorang penyidik setempat. Lebih kurang satu jam lamanya, penyidik melakukan pemeriksaan terhadap pelapor. Beberapa poin penting yang disampaikan adalah tentang diperolehnya kunci jawaban itu pada Hari Minggu (14/5), yang kemudian oleh pelapor memberikan kunci jawaban itu ke Kapolres Bima Kabupaten Bima, AKBP.Eka Faturahman, S.Ik, Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri, Kepala BPMDES Kabupaten Bima Drs. Andi Sirajudin. Sedangkan di Hari Senin, pelapor memperlihatkan lembaran jawaban yang didapat itu kepada Drs.Muchlis selaku dosen pembuat soal.
“Saya telah diperiksa oleh penyidik. Saya juga sudah menyerahkan beberapa barang bukti berupa kunci jawaban, foto peserta ujian di Desa Punti yang kedapatan membawa lembaran jawaban sesuai dengan kunci jawaban yang saya dapat hari Minggu, juga barang bukti lain, yang saya yakin bisa menjerat pelaku pembocoran kunci jawaban tersebut,” urai Rafidin usai diperiksa polisi Rabu kemarin.
Rafidin menduga ada keterlibatan orang penting dalam kaitan bocornya kunci jawaban itu. Masalahnya, ketika disampaikan pada hari Minggu kepada pihak BPMDES, yaitu kepala BPMDES Drs. Andi Sirajudin, jutru pihak BPMDES tidak menunda kegiatan tes itu, melainkan dilanjutkan dengan memberikan iming-iming kepada dirinya yang menemukan kunci jawaban itu.
“Kasus ini saya yakin akan menemukan pelakunya. Apakah dari pihak BPMDES atau oknum pembuat soal. Nanti akan terkuak setelah polisi melakukan penyelidikan dan penyidikan,” tegasnya.
Kapolda NTB, Brigjen Polisi Drs. Firly, M.Si mengaku telah memerintahkan Dir-Dirnya untuk mengusut tuntas laporan tersebut.”Saya sudah perintahkan Kapolres Bima Kota agar kasus itu menjadi atensi, karena merugikan banyak orang, jika benar terjadi. Ditunggu saja perkembangan penanganan oleh anggota,” ujarnya saat dikonfirmasi oleh Wartawan Koran Stabilitas.(KS-IB02)
COMMENTS