Salah seorang warga Dusun Sakoa Desa Sampungu, Rafidin HB S,Sos meminta kepada pihak kepolisian agar segera menangkap penjual atau pengedar ...
Salah seorang warga Dusun Sakoa Desa Sampungu, Rafidin HB S,Sos meminta kepada pihak kepolisian agar segera menangkap penjual atau pengedar tramadol di Desa Sampungu Kecamatan Soromandi. Pelaku tersebut merupakan warga Kolo yang menikah dengan warga Desa Sampungu, dan sekarang aktivitasnya menjual tramadol meresahkan warga setempat.
SOROMANDI, KS.- obat anjing gila berupa pil tramadol telah meresahkan warga, bahkan di Desa Punti sudah dua orang meninggal karena diduga akibat kebanyakan menkosumsi tramadol, begitu juga di Desa Sampungu saat ini sudah beberapa remaja putus sekolah yang sudah mulai ada gejala untuk menjadi pemuda stress. Karena itu, diharapkan kepada pihak kepolisian agar segera menangkap pelaku penjual dan pengedar tramadol.
“Di Sampungu sekarang baru satu orang yang sudah positif stress akibat tramadol. Tidak tutup kemungkinan setiap bulan akan banyak remaja dan anak mudah gila dan stress karena tramadol,” kata Rafidin seraya berharap banyak Kapolres Bima Kabupaten agar segera menangkap pelaku pengedar tramadol tersebut.
Tramadol lebih bahaya dari narkoba, karena harganya murah. Dengan uang Rp.30Ribu bisa mendapat satu papan berisi sepuluh tablet tramadol, sementara narkoba harus memiliki uang ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Artinya, dengan harga yang murah, masyarakat warga lebih memilih tramadol jika ingin mabuk dan melek di malam hari.
“Sekali lagi, saya berharap Kapolres dan jajarannya agar segera menindaklanjuti keluhan saya bersama warga di Sampungu saat ini, yaitu segera tangkap dan penjarakan pelaku kejahatan penjual dan pengedar tramadol tersebut,” ujarnya penuh harap.
Sementara Kapolres Bima Kabupaten Bima, AKBP. Eka Faturahman, S.Ik,SH menegaskan, siapapun yang menjual tramadol saat ini akan tetap ditangkap, selama masyarakat mau memberikan informasi ke pihaknya tentang keberadaan penjual tramadol.”Saya berharap agar masyarakat membantu memberikan informasi ke saya dan anggota di lapangan,” harapnya.(KS-Nadir)
Rafidin HB S,Sos |
SOROMANDI, KS.- obat anjing gila berupa pil tramadol telah meresahkan warga, bahkan di Desa Punti sudah dua orang meninggal karena diduga akibat kebanyakan menkosumsi tramadol, begitu juga di Desa Sampungu saat ini sudah beberapa remaja putus sekolah yang sudah mulai ada gejala untuk menjadi pemuda stress. Karena itu, diharapkan kepada pihak kepolisian agar segera menangkap pelaku penjual dan pengedar tramadol.
“Di Sampungu sekarang baru satu orang yang sudah positif stress akibat tramadol. Tidak tutup kemungkinan setiap bulan akan banyak remaja dan anak mudah gila dan stress karena tramadol,” kata Rafidin seraya berharap banyak Kapolres Bima Kabupaten agar segera menangkap pelaku pengedar tramadol tersebut.
Tramadol lebih bahaya dari narkoba, karena harganya murah. Dengan uang Rp.30Ribu bisa mendapat satu papan berisi sepuluh tablet tramadol, sementara narkoba harus memiliki uang ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Artinya, dengan harga yang murah, masyarakat warga lebih memilih tramadol jika ingin mabuk dan melek di malam hari.
“Sekali lagi, saya berharap Kapolres dan jajarannya agar segera menindaklanjuti keluhan saya bersama warga di Sampungu saat ini, yaitu segera tangkap dan penjarakan pelaku kejahatan penjual dan pengedar tramadol tersebut,” ujarnya penuh harap.
Sementara Kapolres Bima Kabupaten Bima, AKBP. Eka Faturahman, S.Ik,SH menegaskan, siapapun yang menjual tramadol saat ini akan tetap ditangkap, selama masyarakat mau memberikan informasi ke pihaknya tentang keberadaan penjual tramadol.”Saya berharap agar masyarakat membantu memberikan informasi ke saya dan anggota di lapangan,” harapnya.(KS-Nadir)
COMMENTS