Hampir semua desa di Kabupaten Bima bermasalah soal seleksi kaur dan sekdes tanggal 15 Mei 2017 kemarin, akibat bocornya kunci jawaban sehar...
Hampir semua desa di Kabupaten Bima bermasalah soal seleksi kaur dan sekdes tanggal 15 Mei 2017 kemarin, akibat bocornya kunci jawaban sehari sebelum tes dilaksanakan. Di Kecamatan Sape pun mengalami kejadian yang sama, bahkan hampir rata-rata peserta yang mendapatkan kunci jawaban mengisi soal diatas 90 persen, membuktikan bahwa kunci jawaban telah beredar di semua Desa Kabupaten Bima.” Kata Anggota DPRD Kabupaten Bima, Ramli S,Sos kepada Koran Stabilitas.
BIMA, KS.- Ramli mengaku kecewa dengan kinerja jajaran BPMDES termasuk tim pembuat soal yang melibatkan empat dosen senior di Bima antara lain, Drs.Muchlis, M.Ap selaku mantan dosennya. Ahmad Yasin,MH sebagai sahabat dekatnya, begitu juga dengan M.Taher M.Pd dan Damhuji, M.Pd.
“Harapan dan impian masyarakat terhadap sosok akademi sekejap luntur akibat bocornya kunci jawaban kemarin,” kata duta Partai Persatuan Pembangunan itu.
Ramli juga berharap agar pihak kepolisian tidak hanya sebatas menyelidiki kasus tersebut, tapi juga harus mampu menaikan status dari lidik ke sidik, sehingga pelaku kejahatan yang membocorkan kunci jawaban dapat terseret ke dalam jeruji besi.”Kapan Bima ini berdemokrasi secara adil dan jujur, bila dalam sistem pemerintah sendiri lebih suka melakukan kejahatan dengan menghianati rakyat banyak,” tanya Ramli dengan nada kesalnya.
Tak hanya itu, Ramli juga menyesalkan sikap Bupati Bima Hj. Indah Damayanti Putri yang memerintahkan seluruh camatnya agar menyuruh semua kades melantik kaur dan sekdes terpilih.”Mestinya bupati tidak melakukan hal itu. Karena kasus bocornya kunci jawaban dalam penanganan polisi. Ya, hargailah teman-teman polisi. Toh, kalau tidak terbukti ada pelanggaran hukum, kan bisa dilantik juga kaur dan sekdes terpilih tersebut,” kata Ramli.
Hal lain juga disampaikan Ramli, adanya dugaan keterlibatan tim sukses Dinda-Dahlan dalam permainan tes kaur dan sekdes kemarin. Dicontohkanya, ada sebuah desa di Kecamatan Sape yang diduga kuat menjual kunci jawaban mulai dari angka Rp.30 hingga Rp.70Juta, dengan membuat komitmen membayar lunas setelah lulus,” Ada yang bayar separuh dulu, juga ada yang bayar lunas semuanya. Tapi ada juga yang sudah kasih uang, tapi tidak lulus, padahal ada kunci jawaban yang diberikan,” urainya.(KS-IB02)
Anggota DPRD Kabupaten Bima, Ramli S,Sos |
BIMA, KS.- Ramli mengaku kecewa dengan kinerja jajaran BPMDES termasuk tim pembuat soal yang melibatkan empat dosen senior di Bima antara lain, Drs.Muchlis, M.Ap selaku mantan dosennya. Ahmad Yasin,MH sebagai sahabat dekatnya, begitu juga dengan M.Taher M.Pd dan Damhuji, M.Pd.
“Harapan dan impian masyarakat terhadap sosok akademi sekejap luntur akibat bocornya kunci jawaban kemarin,” kata duta Partai Persatuan Pembangunan itu.
Ramli juga berharap agar pihak kepolisian tidak hanya sebatas menyelidiki kasus tersebut, tapi juga harus mampu menaikan status dari lidik ke sidik, sehingga pelaku kejahatan yang membocorkan kunci jawaban dapat terseret ke dalam jeruji besi.”Kapan Bima ini berdemokrasi secara adil dan jujur, bila dalam sistem pemerintah sendiri lebih suka melakukan kejahatan dengan menghianati rakyat banyak,” tanya Ramli dengan nada kesalnya.
Tak hanya itu, Ramli juga menyesalkan sikap Bupati Bima Hj. Indah Damayanti Putri yang memerintahkan seluruh camatnya agar menyuruh semua kades melantik kaur dan sekdes terpilih.”Mestinya bupati tidak melakukan hal itu. Karena kasus bocornya kunci jawaban dalam penanganan polisi. Ya, hargailah teman-teman polisi. Toh, kalau tidak terbukti ada pelanggaran hukum, kan bisa dilantik juga kaur dan sekdes terpilih tersebut,” kata Ramli.
Hal lain juga disampaikan Ramli, adanya dugaan keterlibatan tim sukses Dinda-Dahlan dalam permainan tes kaur dan sekdes kemarin. Dicontohkanya, ada sebuah desa di Kecamatan Sape yang diduga kuat menjual kunci jawaban mulai dari angka Rp.30 hingga Rp.70Juta, dengan membuat komitmen membayar lunas setelah lulus,” Ada yang bayar separuh dulu, juga ada yang bayar lunas semuanya. Tapi ada juga yang sudah kasih uang, tapi tidak lulus, padahal ada kunci jawaban yang diberikan,” urainya.(KS-IB02)
COMMENTS