Ribuan hektar lahan pertanian bawang di Desa Sai Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima dalam dua minggu terakhir mulai panen. Harga bawang mula...
Ribuan hektar lahan pertanian bawang di Desa Sai Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima dalam dua minggu terakhir mulai panen. Harga bawang mulai dari angka Rp.15ribu perkilo gram hingga mencapai Rp.25Ribu, atau sekitar Rp.2,5Juta per seratus kilogram. Diperkirakan, sebulan ke depan selain petani di Desa Sai, tapi juga di Desa Sampungu akan melakukan panen serentak.
BIMA, KS.- Kepala Desa (Kades) Sai, Arifin saat ditemui di lokasi lahan bawang miliknya beberapa hari lalu mengaku, ada sekitar seribu hektar lebih bawang yang dipanen saat ini. Petani sedikit mendapat hasil memuaskan dibandingkan tahun lalu, dimusim tanam pertama. Ini akibat cuara yang tidak terlalu buruk, sehingga membuat tanaman bawang petani semakin subur, dan hama ulat tidak terlalu menyerang bawang petani.
“Alhamdulillah, tanaman bawang sekarang tidak merugikan petani, bahkan petani diuntungkan, selain hasil produksi yang tergolong tinggi, ditambah lagi dengan harga bawang yang cukup menguntungkan bagi petani,” terangnya.
Di Sai kata Kades, terdapat belasan ribu hektar lahan tanama bawang merah, tanpa bantuan pemerintah sedikitpun. Tanaman bawang sekarang murni usaha petani sendiri, tidak ada bantuan pemerintah, baik berupa bibit maupun berupa obat-obatan.
“ini membuktikan bahwa petani di Sai sudah bisa bermandiri, dibandingkan dengan sebelumnya, petani masih banyak utang kesana kemarin demi untuk menanam bawang,”pungkasnya.
Diakuinya, animo masyarakat Sai setiap tahunnya semakin bertambah banyak untuk menanam bawang merah, bahkan sejumlah titik lokasi lahan yang selama ini belum pernah digarap, sudah dibersihkan bahkan dijadikan lahan tanam bawang oleh warga sekarang.”Alhamdulillah, saya merasa bangga dengan tingginya keinginan warga Sai untuk menanam bawang merah,” tandasnya.(KS-IB02)
Ilustrasi bawang |
BIMA, KS.- Kepala Desa (Kades) Sai, Arifin saat ditemui di lokasi lahan bawang miliknya beberapa hari lalu mengaku, ada sekitar seribu hektar lebih bawang yang dipanen saat ini. Petani sedikit mendapat hasil memuaskan dibandingkan tahun lalu, dimusim tanam pertama. Ini akibat cuara yang tidak terlalu buruk, sehingga membuat tanaman bawang petani semakin subur, dan hama ulat tidak terlalu menyerang bawang petani.
“Alhamdulillah, tanaman bawang sekarang tidak merugikan petani, bahkan petani diuntungkan, selain hasil produksi yang tergolong tinggi, ditambah lagi dengan harga bawang yang cukup menguntungkan bagi petani,” terangnya.
Di Sai kata Kades, terdapat belasan ribu hektar lahan tanama bawang merah, tanpa bantuan pemerintah sedikitpun. Tanaman bawang sekarang murni usaha petani sendiri, tidak ada bantuan pemerintah, baik berupa bibit maupun berupa obat-obatan.
“ini membuktikan bahwa petani di Sai sudah bisa bermandiri, dibandingkan dengan sebelumnya, petani masih banyak utang kesana kemarin demi untuk menanam bawang,”pungkasnya.
Diakuinya, animo masyarakat Sai setiap tahunnya semakin bertambah banyak untuk menanam bawang merah, bahkan sejumlah titik lokasi lahan yang selama ini belum pernah digarap, sudah dibersihkan bahkan dijadikan lahan tanam bawang oleh warga sekarang.”Alhamdulillah, saya merasa bangga dengan tingginya keinginan warga Sai untuk menanam bawang merah,” tandasnya.(KS-IB02)
COMMENTS