Tahun ajaran 2016 kemarin, STIE Bima menerima pendaftaran 500 Calon Mahasiswa Baru (Camaba), sementara yang diterima hanya 330 orang. Sedang...
Tahun ajaran 2016 kemarin, STIE Bima menerima pendaftaran 500 Calon Mahasiswa Baru (Camaba), sementara yang diterima hanya 330 orang. Sedangkan di Tahun 2017 ini, baru sebulan dibuka pendaftaran sudah mencapai angka 350 orang yang telah daftar. Ini menandakan bahwa tidak tutup kemungkinan STIE akan menerima pendaftaran lebih dari angka tahun lalu, sementara yang diterima hanya 300 orang.
BIMA, KS.- Ketua STIE Bima, Firdaus,ST,MM yang dikonfirmasi di ruang kerjanya Senin (10/7) pagi mengakui tingginya calon mahasiswa baru yang telah daftar di STIE sekarang, yaitu sekitar 350 orang, jauh lebih banyak dibandingkan tahun lalu mencapai 500 orang dalam kurung waktu lebih dari satu bulan.
“Tahun kemarin sekitar 500 orang yang daftar, setelah diseleksi diterima 330 orang yang lulus. Nah, tahun ini STIE hanya terima 300 orang saja, sesuai dengan kebutuhan, apalagi di tahun 2017 STIE akan mewisuda 150 orang mahasiswa,” urainya.
Memang katanya, STIE mendapat kepercayaan dari masyarakat Bima, masyarakat Dompu, Sumbawa, Jombang Jawa Timur, Jepara, juga NTT sekarang, bahkan dua tahun terakhir ini banyak warga luar Daerah Bima yang memilih STIE sebagai kampus untuk melanjutkan studinya.
“Dengan kepercayaan ini, tentu membuat kami di management STIE bangga dan akan selalu memperbaiki diri, tanpa harus terlena dengan kondisi yang ada sekarang dan ke depannya,” pungkasnya.
Disinggung soal isu yang berkembang bahwa alumni STIE sulit mendapatkan pekerjaan karena menyangkut keraguan status kampus ?. Dengan tegas, Firdaus mengatakan bahwa hampir 90 persen alumni STIE telah bekerja bahkan banyak pejabat atau pegawai di pemerintah sekarang dari alumni STIE, terutama bendahara-bendahara kantor mayoritasnya alumni STIE Bima.
“STIE ini kampus legal, STIE ini kampus terakreditasi sejak dulu, STIE ini kampus yang disenangi, dicintai serta menjadi kampus pilihan rakyat Bima untuk melanjutkan studinya. Nah, tidak heran ketika ada isu STIE di luar sana miris atau isu negative, karena saatnya warga Bima untuk bisa menjadi sarjana yang bisa bermandiri, atau berusaha sendiri, dengan ilmu ekonomi atau pemasaran yang didapat dari kampus STIE Bima ini,” jelasnya.
Karena itu, Firdaus meminta kepada seluruh warga Bima, Dompu, Sumbawa, Jawa Timur, Lombok, juga warga NTT agar tidak mudah menerima isu negative mengenai STIE, karena STIE menjadi kampus pilihan rakyat sekarang dan ke depannya.
“Dulu di STIE yang daftar hanya puluhan hingga 100-200 orang, sekarang sudah banyak yang daftar atau ingin kuliah di STIE, namun tidak semuanya bisa diterima karena keterbatasan dan alasan tekhnis lainnya, sesuai dengan program kegiatan di STIE yang ada,” tukasnya.(KS-R01)
Ketua STIE Bima, Firdaus,ST,MM |
BIMA, KS.- Ketua STIE Bima, Firdaus,ST,MM yang dikonfirmasi di ruang kerjanya Senin (10/7) pagi mengakui tingginya calon mahasiswa baru yang telah daftar di STIE sekarang, yaitu sekitar 350 orang, jauh lebih banyak dibandingkan tahun lalu mencapai 500 orang dalam kurung waktu lebih dari satu bulan.
“Tahun kemarin sekitar 500 orang yang daftar, setelah diseleksi diterima 330 orang yang lulus. Nah, tahun ini STIE hanya terima 300 orang saja, sesuai dengan kebutuhan, apalagi di tahun 2017 STIE akan mewisuda 150 orang mahasiswa,” urainya.
Memang katanya, STIE mendapat kepercayaan dari masyarakat Bima, masyarakat Dompu, Sumbawa, Jombang Jawa Timur, Jepara, juga NTT sekarang, bahkan dua tahun terakhir ini banyak warga luar Daerah Bima yang memilih STIE sebagai kampus untuk melanjutkan studinya.
“Dengan kepercayaan ini, tentu membuat kami di management STIE bangga dan akan selalu memperbaiki diri, tanpa harus terlena dengan kondisi yang ada sekarang dan ke depannya,” pungkasnya.
Disinggung soal isu yang berkembang bahwa alumni STIE sulit mendapatkan pekerjaan karena menyangkut keraguan status kampus ?. Dengan tegas, Firdaus mengatakan bahwa hampir 90 persen alumni STIE telah bekerja bahkan banyak pejabat atau pegawai di pemerintah sekarang dari alumni STIE, terutama bendahara-bendahara kantor mayoritasnya alumni STIE Bima.
“STIE ini kampus legal, STIE ini kampus terakreditasi sejak dulu, STIE ini kampus yang disenangi, dicintai serta menjadi kampus pilihan rakyat Bima untuk melanjutkan studinya. Nah, tidak heran ketika ada isu STIE di luar sana miris atau isu negative, karena saatnya warga Bima untuk bisa menjadi sarjana yang bisa bermandiri, atau berusaha sendiri, dengan ilmu ekonomi atau pemasaran yang didapat dari kampus STIE Bima ini,” jelasnya.
Karena itu, Firdaus meminta kepada seluruh warga Bima, Dompu, Sumbawa, Jawa Timur, Lombok, juga warga NTT agar tidak mudah menerima isu negative mengenai STIE, karena STIE menjadi kampus pilihan rakyat sekarang dan ke depannya.
“Dulu di STIE yang daftar hanya puluhan hingga 100-200 orang, sekarang sudah banyak yang daftar atau ingin kuliah di STIE, namun tidak semuanya bisa diterima karena keterbatasan dan alasan tekhnis lainnya, sesuai dengan program kegiatan di STIE yang ada,” tukasnya.(KS-R01)
COMMENTS