Sejak Januari 2017 hingga Juli sekarang, Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Bima terbentuk. Namun harus diakui, bahwa Dina...
Sejak Januari 2017 hingga Juli sekarang, Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Bima terbentuk. Namun harus diakui, bahwa Dinas dibawah pimpinan H.Abdul Wahab Usman,SH itu berhasil mendapatkan kepercayaan dari Kementrian Komunikasi dan Informatika RI, dengan pemberian 15 BTS untuk 14 Desa di beberapa Kecamatan Kabupaten Bima.
BIMA, KS.- Kepada wartawan media ini Kamis (27/7) pagi, Wahab memaparkan, bahwa sejumlah Kecamatan yang menjadi sasaran pembangunan menara tower signal Handphone tersebut meliputi, Sape, Lambu, Langgudu, Monta , Parado, Madapangga. Sanggar dan Tambora. Kenapa dengan wilayah Kecamatan tersebut, karena semua warga di sejumlah Kecamatan itu meminta perhatian pemerintah Kabupaten Bima agar menyediakan tower signal Handphone.
“Nah, baru tahun ini bisa terwujud apa yang menjadi harapan dan mimpi masyarakat selama ini. Dan ini sebagai wujud komitmen Bupati dalam visi misinya menjadikan Bima ini maju berkembang pesat, rakyat juga terpenuh harapan dan keinginannya, salah satunya tuntutan pembangunan tower signal HP,” jelasnya seraya mengaku bahwa setiap BTS itu akan menghabiskan anggaran sekitar Rp.2Milyar, total seluruhnya lebih kurang Rp.30Milyar.
Hadirnya 15 BTS tersebut tentu akan memudahkan warga untuk melakukan komunikasi sesuai kebutuhan masing-masing. Paling tidak, setiap desa minimal 2.000 penduduk yang menggunakan HP, maka sekian banyak pula warga yang menikmati jangkauan telekomunikasi seluler di Kabupaten bima.
Meski BTS telah disediakan oleh pemerintah untuk 14 Desa, bukan berarti warga b isa bebas menggunakan jaringan tersebut, karena BTS itu dibangun hanya untuk kebutuhan telpon bukan untuk internetan seperti Facebook dan lainnya.
“BTS itu dibangun dan diberikan untuk masyarakat sebagai tower perintis, dengan harapan ada pihak swasta yang masuk di wilayah sasaran BTS, tentunya setelah banyak pengguna,” tukasnya.
Keberhasiln mantan Kabag Humas Setda Kabupaten Bima itu, tidak hanya menghadirkan pembangunan 15 BTS, tapi juga mampu menghadirkan Radio Republik Indonesia (RRI) yang selama ini hanya sebatas mimpi, namun dengan keseriusan serta kerja kerasnya, cukup waktu tujuh bulan RRI bisa dibuka cabangnya di Kabupaten Bima.
“Rencananya, sekitar tanggal 14 Agustus, RRI Bima akan dilakukan siaran uji coba dengan menggunakan acara dialog kebangkitan nasional melalui program Nasional Pro tiga RRI Jakarta,” jelasnya lagi seraya mengaku bahwa RRI Bima akan diresmikan tanggal 11 September 2017 oleh Direktur RRI Jakarta.
Mantan Kepala BPMDES Kabupaten Bima itu juga mengaku bahwa beberapa waktu lalu dirinya bersama Wakil Bupati Bima Drs.H.Dahlan,SH menyambangi Kantor RRI untuk bertemu langsung dengan Direktur Utama RRI. Alhasil, atas pertemuan dengan Direktur utama RRI tersebut, kemudian ditindaklanjuti dengan kunjungan tim survey dari RRI Jakarta dipimpin langsung oleh Direktur Program dan Produksi, Drs.Sulaiman Yusuf,MM, bahkan telah bertemu langsung dengan Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri, padah hari Selasa (24/7), sekaligus survey kelayakan di sejumlah titik yang menjadi sasaran jangkauan RRI nantinya.
“Alhamdulillah, kita hanya butuh waktu setengah tahun lebih bisa membangun 15 BTS dan menghadirkan RRI di Bima. Semoga saja, dengan adanya pembangunan BTS dan kehadiran RRI tersebut, Bima jauh lebih kondusif lagi, karena bagaimanapun Bima ini sudah dikenal di luar sana rusuh dan lainnya. Mungkin, dengan adanya RRI bisa menyajikan berita-berita pembangunan serta keberhasilan masyarakat dalam berbagai bidang usaha pertanian yang disajikan ke depan,”harapnya.(KS-R01)
Ilustrasi |
BIMA, KS.- Kepada wartawan media ini Kamis (27/7) pagi, Wahab memaparkan, bahwa sejumlah Kecamatan yang menjadi sasaran pembangunan menara tower signal Handphone tersebut meliputi, Sape, Lambu, Langgudu, Monta , Parado, Madapangga. Sanggar dan Tambora. Kenapa dengan wilayah Kecamatan tersebut, karena semua warga di sejumlah Kecamatan itu meminta perhatian pemerintah Kabupaten Bima agar menyediakan tower signal Handphone.
“Nah, baru tahun ini bisa terwujud apa yang menjadi harapan dan mimpi masyarakat selama ini. Dan ini sebagai wujud komitmen Bupati dalam visi misinya menjadikan Bima ini maju berkembang pesat, rakyat juga terpenuh harapan dan keinginannya, salah satunya tuntutan pembangunan tower signal HP,” jelasnya seraya mengaku bahwa setiap BTS itu akan menghabiskan anggaran sekitar Rp.2Milyar, total seluruhnya lebih kurang Rp.30Milyar.
Hadirnya 15 BTS tersebut tentu akan memudahkan warga untuk melakukan komunikasi sesuai kebutuhan masing-masing. Paling tidak, setiap desa minimal 2.000 penduduk yang menggunakan HP, maka sekian banyak pula warga yang menikmati jangkauan telekomunikasi seluler di Kabupaten bima.
Meski BTS telah disediakan oleh pemerintah untuk 14 Desa, bukan berarti warga b isa bebas menggunakan jaringan tersebut, karena BTS itu dibangun hanya untuk kebutuhan telpon bukan untuk internetan seperti Facebook dan lainnya.
“BTS itu dibangun dan diberikan untuk masyarakat sebagai tower perintis, dengan harapan ada pihak swasta yang masuk di wilayah sasaran BTS, tentunya setelah banyak pengguna,” tukasnya.
Keberhasiln mantan Kabag Humas Setda Kabupaten Bima itu, tidak hanya menghadirkan pembangunan 15 BTS, tapi juga mampu menghadirkan Radio Republik Indonesia (RRI) yang selama ini hanya sebatas mimpi, namun dengan keseriusan serta kerja kerasnya, cukup waktu tujuh bulan RRI bisa dibuka cabangnya di Kabupaten Bima.
“Rencananya, sekitar tanggal 14 Agustus, RRI Bima akan dilakukan siaran uji coba dengan menggunakan acara dialog kebangkitan nasional melalui program Nasional Pro tiga RRI Jakarta,” jelasnya lagi seraya mengaku bahwa RRI Bima akan diresmikan tanggal 11 September 2017 oleh Direktur RRI Jakarta.
Mantan Kepala BPMDES Kabupaten Bima itu juga mengaku bahwa beberapa waktu lalu dirinya bersama Wakil Bupati Bima Drs.H.Dahlan,SH menyambangi Kantor RRI untuk bertemu langsung dengan Direktur Utama RRI. Alhasil, atas pertemuan dengan Direktur utama RRI tersebut, kemudian ditindaklanjuti dengan kunjungan tim survey dari RRI Jakarta dipimpin langsung oleh Direktur Program dan Produksi, Drs.Sulaiman Yusuf,MM, bahkan telah bertemu langsung dengan Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri, padah hari Selasa (24/7), sekaligus survey kelayakan di sejumlah titik yang menjadi sasaran jangkauan RRI nantinya.
“Alhamdulillah, kita hanya butuh waktu setengah tahun lebih bisa membangun 15 BTS dan menghadirkan RRI di Bima. Semoga saja, dengan adanya pembangunan BTS dan kehadiran RRI tersebut, Bima jauh lebih kondusif lagi, karena bagaimanapun Bima ini sudah dikenal di luar sana rusuh dan lainnya. Mungkin, dengan adanya RRI bisa menyajikan berita-berita pembangunan serta keberhasilan masyarakat dalam berbagai bidang usaha pertanian yang disajikan ke depan,”harapnya.(KS-R01)
COMMENTS