Pil tramadol selain telah meresahkan warga Kota dan Kabupaten Bima, tapi juga sudah menjamur disudut-sudut Kota Bima juga Desa-Desa terpenci...
Pil tramadol selain telah meresahkan warga Kota dan Kabupaten Bima, tapi juga sudah menjamur disudut-sudut Kota Bima juga Desa-Desa terpencil di wilayah Kabupaten Bima. Tak heran, akibat mekosumsi barang haram tersebut, sekitar 400 lebih warga Bima dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Mataram, untuk dilakukan rehabilitasi secara total.
BIMA, KS.- Kondisi tersebut membuat Wakil Walikota Bima, H.Arahman H.Abidin,SE angkat bicara bahkan orang nomor dua di Lingkup Pemkot Bima itu mengaku resah dengan prilaku generasi muda – mudi di Kota Bima akibat meminum pil tramadol tersebut.
H.Arahman berharap kepada seluruh warga masyarakat di Kota Bima agar berpartisipasi membantu pihak berwajib, baik polisi maupun TNI untuk memberantas peredaran pil tramadol di Kota Bima ini. Bila tidak ada kerjasama yang baik antara warga atau elemen penting di Kota Bima, maka sangat tidak mungkin penyakit social di Kota Bima ini bisa dibersihkan.
“Pemerintah tidak memiliki kemampuan banyak untuk mengambil tindakan terhadap pelaku penjual tramadol di Kota Bima ini. Sehingga dibutuhkan peran aktif masyarakat, agar peredaran tramadol bisa diminimalisir, atau diberantas habis,” terangnya.
Banyaknya warga Kota Bima yang dirawat di RSJ Mataram, itu membuktikan bahwa imbas dari penggunaan tramadol telah merusak masa depan generasi bangsa di Kota Bima tercinta ini.”Sekali lagi, harapan besar adalah bagaimana masyarakat dan pemerintah menyatukan persepsi untuk bersama-sama membongkar jaringan bisnis tramadol, juga narkoba serta miras di Kota Bima ini,” harapnya.
Pada kesempatan itu, H.Arahman juga menyampaikan apresiasi atas kerja keras pihak kepolisian yang telah menangkap sejumlah pelaku penjual tramadol akhir-akhir ini, termasuk menyita puluhan ribu butir tramadol.
“Atasnama pemerintah Kota Bima menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak kepolisian yang telah berhasil menggagalkan peredaran puluhan ribu butir pil tramadol di Kota Bima dalam beberapa bulan terakhir ini,” tukasnya.(KS-IB02)
BIMA, KS.- Kondisi tersebut membuat Wakil Walikota Bima, H.Arahman H.Abidin,SE angkat bicara bahkan orang nomor dua di Lingkup Pemkot Bima itu mengaku resah dengan prilaku generasi muda – mudi di Kota Bima akibat meminum pil tramadol tersebut.
H.Arahman berharap kepada seluruh warga masyarakat di Kota Bima agar berpartisipasi membantu pihak berwajib, baik polisi maupun TNI untuk memberantas peredaran pil tramadol di Kota Bima ini. Bila tidak ada kerjasama yang baik antara warga atau elemen penting di Kota Bima, maka sangat tidak mungkin penyakit social di Kota Bima ini bisa dibersihkan.
“Pemerintah tidak memiliki kemampuan banyak untuk mengambil tindakan terhadap pelaku penjual tramadol di Kota Bima ini. Sehingga dibutuhkan peran aktif masyarakat, agar peredaran tramadol bisa diminimalisir, atau diberantas habis,” terangnya.
Banyaknya warga Kota Bima yang dirawat di RSJ Mataram, itu membuktikan bahwa imbas dari penggunaan tramadol telah merusak masa depan generasi bangsa di Kota Bima tercinta ini.”Sekali lagi, harapan besar adalah bagaimana masyarakat dan pemerintah menyatukan persepsi untuk bersama-sama membongkar jaringan bisnis tramadol, juga narkoba serta miras di Kota Bima ini,” harapnya.
Pada kesempatan itu, H.Arahman juga menyampaikan apresiasi atas kerja keras pihak kepolisian yang telah menangkap sejumlah pelaku penjual tramadol akhir-akhir ini, termasuk menyita puluhan ribu butir tramadol.
“Atasnama pemerintah Kota Bima menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak kepolisian yang telah berhasil menggagalkan peredaran puluhan ribu butir pil tramadol di Kota Bima dalam beberapa bulan terakhir ini,” tukasnya.(KS-IB02)
COMMENTS