Jajaran Badan Narkotika Nasional (BNN), khususnya BNNK Bima agar menangkap Bandar terbesar narkoba di Wilayah Bima. Bila tidak, maka patut d...
Jajaran Badan Narkotika Nasional (BNN), khususnya BNNK Bima agar menangkap Bandar terbesar narkoba di Wilayah Bima. Bila tidak, maka patut dipertanyakan merajalelanya narkoba di Bima selama ini, khususnya di Kota Bima. “Kota Bima ini ada beberapa Bandar besar, yang diduga kuat oknum etnis tertentu yang selama ini diketahui oleh public seorang pengusaha, padahal dibalik usahanya itu ada kegiatan narkoba,” kata salah seorang warga berinisial BK, saat memberikan keterangan pers kepada wartawan Koran Stabilitas.
BIMA, KS.- Ditanya soal inisial Bandar Narkoba tersebut ?. BK mengatakan bahwa aparat penegak hukum di bima sudah lama mengetahui siapa Bandar narkoba sesungguhnya, namun belum cukup bukti untuk menangkapnya, apalagi menangkap seorang Bandar, tentu harus ada informasi yang pasti dari masyarakat.
“Saya melihat polisi, TNI juga pihak BNN masih ragu untuk menggrebek rumah Bandar narkoba di Bima tersebut. Masalahnya, untuk menangkap mereka butuh bukti kuat dan informasinya harus A1,” terangnya.
BK juga melihat ada oknum tertentu yang membeking narkoba di Kota Bima ini, bahkan tidak segan-segan oknum dan bos narkoba membunuh siapapun yang dianggap mengganggu kelancaran bisnis haramnya di Bima, bahkan NTT termasuk sasaran empuk penjualan narkoba.”Saya juga menduga kuat bahwa Bima ini menjadi tempat transit narkoba untuk dibawah di sejumlah daerah,” duganya.
Apakah narkoba tersebut dibawah menggunakan armada laut atau darat ? BK justru meyakini bahwa sarana transportasi untuk pengangkutan narkoba menggunakan sarana laut, apalagi sejumlah kapal penumpang atau kapal untuk memuat hasil dagang di pelabuhan bima banyak sekali, tentu memudahkan transaksi narkoba.
“Jangan-jangan narkoba di Bima dibawa masuk dari daerah luar menggunakan kapal laut. Nah, tinggal dilakukan pengawasan secara khusus, kapal mana yang berpeluang atau bisa diajak kerjasama untuk mengangkut narkoba dibawa ke Bima,” imbuhnya.
Yang jelas kata BK, bahwa narkoba di Bima dikendalikan oleh oknum etnis tertentu. Nah, etnis mana yang dimaksud itu, silahkan pihak aparat penegak hukum, baik polisi, BNN, TNI juga pihak yang merasa memiliki tugas dan tanggungjawab untuk memberantas narkoba agar menggunakan anggota yang betul-betul tidak berhianat untuk memantau keadaan di Bima ini.
“Kalau saya hanya bisa mengatakan bahwa narkoba di Bima dikendalikan oleh oknum etnis. Apa etnis jawa, Madura, padang, china, arab atau lainnya. Namun, merekalah otak kejahatan narkoba di Bima ini,” tegasnya.(KS-SUB02)
Badan Narkotika Nasional (BNN) |
BIMA, KS.- Ditanya soal inisial Bandar Narkoba tersebut ?. BK mengatakan bahwa aparat penegak hukum di bima sudah lama mengetahui siapa Bandar narkoba sesungguhnya, namun belum cukup bukti untuk menangkapnya, apalagi menangkap seorang Bandar, tentu harus ada informasi yang pasti dari masyarakat.
“Saya melihat polisi, TNI juga pihak BNN masih ragu untuk menggrebek rumah Bandar narkoba di Bima tersebut. Masalahnya, untuk menangkap mereka butuh bukti kuat dan informasinya harus A1,” terangnya.
BK juga melihat ada oknum tertentu yang membeking narkoba di Kota Bima ini, bahkan tidak segan-segan oknum dan bos narkoba membunuh siapapun yang dianggap mengganggu kelancaran bisnis haramnya di Bima, bahkan NTT termasuk sasaran empuk penjualan narkoba.”Saya juga menduga kuat bahwa Bima ini menjadi tempat transit narkoba untuk dibawah di sejumlah daerah,” duganya.
Apakah narkoba tersebut dibawah menggunakan armada laut atau darat ? BK justru meyakini bahwa sarana transportasi untuk pengangkutan narkoba menggunakan sarana laut, apalagi sejumlah kapal penumpang atau kapal untuk memuat hasil dagang di pelabuhan bima banyak sekali, tentu memudahkan transaksi narkoba.
“Jangan-jangan narkoba di Bima dibawa masuk dari daerah luar menggunakan kapal laut. Nah, tinggal dilakukan pengawasan secara khusus, kapal mana yang berpeluang atau bisa diajak kerjasama untuk mengangkut narkoba dibawa ke Bima,” imbuhnya.
Yang jelas kata BK, bahwa narkoba di Bima dikendalikan oleh oknum etnis tertentu. Nah, etnis mana yang dimaksud itu, silahkan pihak aparat penegak hukum, baik polisi, BNN, TNI juga pihak yang merasa memiliki tugas dan tanggungjawab untuk memberantas narkoba agar menggunakan anggota yang betul-betul tidak berhianat untuk memantau keadaan di Bima ini.
“Kalau saya hanya bisa mengatakan bahwa narkoba di Bima dikendalikan oleh oknum etnis. Apa etnis jawa, Madura, padang, china, arab atau lainnya. Namun, merekalah otak kejahatan narkoba di Bima ini,” tegasnya.(KS-SUB02)
COMMENTS