Untuk melihat dari dekat, bagaimana aktifitas warga dalam proses pengemasan dan pengeringan Kopi Tambora. Bupati Bima Hj.Indah Dhamayanti Pu...
Untuk melihat dari dekat, bagaimana aktifitas warga dalam proses pengemasan dan pengeringan Kopi Tambora. Bupati Bima Hj.Indah Dhamayanti Putri Sabtu ( 26/8), usai meresmikan kantor desa Oi Bura kecamatan Tambora, meninjau langsung dari dekat proses pengeringan dan pengemasan kopi Tambora. Hal itu dilakukan Bupati Bima agar dapat mengetahui secara pasti bagaimana proses pengolahan Kopi kebanggan Masyarakar Kabupaten Bima tersebut.
Bima, KS. - Pada kesempatan itu, Bupati Bima, menedpat penjelasan dari Salahuddin yang merupkan penggagas keberadaan pengemasan dan pengeringan kopi tambora. Menurut Salahuddin, sebelum dijadikan bubuk kopi tambora, terlebih dahulu biji kopi tambora dikeringkan melalui 2 (dua) metode yaitu metode Palper Heler dan metode natural.
”Penggunaan metode Palper Heler iniharus dikeringkan selama dua hari, selanjutnya biji kopi tersebut imasukan kedalam mesin penggiling untuk memisahkan Pengupasan kulit buah dengan menggunakan alat pengupas,”ujarnya saat memberikan penjelasan kepada Bupati Bima.
Lebih lanjut kata Salahuddin, setelah dilakukan pemisahan biji kopi dan kulitnya maka kopi tersebut dikeringkan. Proses pengeringan bisa dengan dijemur atau dengan mesin pengering. Dan Untuk penjemuran, ketebalan biji kopi tidak lebih dari 4 cm. Balik biji kopi secara teratur terutama ketika masih dalam keadaan basah.
” Setelah dilakukan pengeringan maka kopi tersebut dimasukan kedalam mesin pengiling kopi untuk melakukanproses pembuatan kopi menjadi sebuah bubuk sehingga dari proses tersebut maka akan tercipta sebuah kopi tambora yang sangat nikmat. “jelasnya.
Bupati Bima Hj.Indah Dhamayanti Putri setelah diberikan penjelasan terkait dengan proses pembuatan kopi tambora ini. Menyatakan, sebagai kepala daerah ia mendukung sepenuhnya keberadaan kopi tambora,agar kedepannya masyarakat tani Tambora mau membudidayakan Biji kopi tambora.
“Saya harap semoga dengan proses pengemasan kopi tambora ini kedepannya kopi tambora dapat dijadikan sebagai icon bagi masyarakat kecamatan Tambora dan Kabupaten Bima pada khususnya, sehingga dari proses awal hingga cara pengemasan kopi tambora dapat dipromosikan dan dijual keluar daerah sehingga kopi tambora akan dikenal lebih Luas bagi para pecinta dan penikmat kop,”harapnya.
Setelah itu Bupati Bima bersama rombongan juga melakukan penanaman perdana bibit kopi tambora ( KS–Mul)
Bima, KS. - Pada kesempatan itu, Bupati Bima, menedpat penjelasan dari Salahuddin yang merupkan penggagas keberadaan pengemasan dan pengeringan kopi tambora. Menurut Salahuddin, sebelum dijadikan bubuk kopi tambora, terlebih dahulu biji kopi tambora dikeringkan melalui 2 (dua) metode yaitu metode Palper Heler dan metode natural.
”Penggunaan metode Palper Heler iniharus dikeringkan selama dua hari, selanjutnya biji kopi tersebut imasukan kedalam mesin penggiling untuk memisahkan Pengupasan kulit buah dengan menggunakan alat pengupas,”ujarnya saat memberikan penjelasan kepada Bupati Bima.
Lebih lanjut kata Salahuddin, setelah dilakukan pemisahan biji kopi dan kulitnya maka kopi tersebut dikeringkan. Proses pengeringan bisa dengan dijemur atau dengan mesin pengering. Dan Untuk penjemuran, ketebalan biji kopi tidak lebih dari 4 cm. Balik biji kopi secara teratur terutama ketika masih dalam keadaan basah.
” Setelah dilakukan pengeringan maka kopi tersebut dimasukan kedalam mesin pengiling kopi untuk melakukanproses pembuatan kopi menjadi sebuah bubuk sehingga dari proses tersebut maka akan tercipta sebuah kopi tambora yang sangat nikmat. “jelasnya.
Bupati Bima Hj.Indah Dhamayanti Putri setelah diberikan penjelasan terkait dengan proses pembuatan kopi tambora ini. Menyatakan, sebagai kepala daerah ia mendukung sepenuhnya keberadaan kopi tambora,agar kedepannya masyarakat tani Tambora mau membudidayakan Biji kopi tambora.
“Saya harap semoga dengan proses pengemasan kopi tambora ini kedepannya kopi tambora dapat dijadikan sebagai icon bagi masyarakat kecamatan Tambora dan Kabupaten Bima pada khususnya, sehingga dari proses awal hingga cara pengemasan kopi tambora dapat dipromosikan dan dijual keluar daerah sehingga kopi tambora akan dikenal lebih Luas bagi para pecinta dan penikmat kop,”harapnya.
Setelah itu Bupati Bima bersama rombongan juga melakukan penanaman perdana bibit kopi tambora ( KS–Mul)
COMMENTS