Oleh :Anhar Donggo Tidak ada yang jatuh cuma-cuma dari Langit,dibutuhkan usaha, kerja keras dan perjuangan serta pengorbanan. Bahkan,...
Oleh :Anhar Donggo
Tidak ada yang jatuh cuma-cuma dari Langit,dibutuhkan usaha, kerja keras dan perjuangan serta pengorbanan. Bahkan, untuk mewujudkan impian seperti yang diharapkan terkadang harus ikhlas mengorbankan harta,tahta dan jabatan.Tanpa memperdulikan resiko dan hasil yang akan didapat. Pilihannya, sukses atau tidak, laba atau rugi, menang ataukah menderita kekalahan. Namun, buah dari pengorbanan rata-rata memuaskan dan tidak mengecewakan. Terlepas, siapa dan apapun bentuk yang diperjuangkan tak terkecuali dalam kompetisi politik untuk memperebutkan Kursi Kepemimpinan.
HM.Nur,A.Latif dan HM.Lutfi,SE, merupakan dua Putra Bima yang sudah mengabdi di Ibu Kota Jakarta. Bedanya, Bung Noli (sapaan akrab) di Birokrasi. Sementara, H.Lutfi atau yang lebih dikenal dengan sebutan HML menjalankan tugas, tanggungjawab mewakili Rakyat NTB di DPR RI Pusat. Jika pengabdian Nur Latif untuk Tanah Kelahiranya sudah teruji, sukses merubah Kota Bima selama memimpin. Lantas bagaimana dengan H.Lutfi, mampukah Politisi Golkar itu meraih kemenangan dalam Pilkada Kota Bima 2018 mendatang. Ataukah justru terpental lantaran menderita kekalahan. Sehingga, hasil dari pilihan walaupun harus mengorbankan Kursi DPR RI demi mendapatkan Kursi Walikota periode lima tahun berikutnya tidak sesuai harapan.
Bicara usaha,perjuangan dan pengorbanan, public mungkin masih sangat ingat dengan mendiang almarhum, HM.Nur,A.Latif. Salah satu Putra terbaik Bima itu memutuskan hijrah dari Kota Metropolitan Jakatra dan kembali ke Tanah Kelahiranya.Praktis, figur yang dikenal sederhana itu berkompetisi dalam Pemilihan Bupati (Pibup) Bima. Namun, almarhum menderita kekalahan dalam pertarungan tersebut. Kendati kalah,tetapi tak berarti ia patah semangat, apalagi sampai kapok untuk tampil dalam kompetisi politik. Justru, kegagalan pada Pilbup menjadi motivasi, pelajaran untuk mencapai puncak keberhasilan di momen berikutnya. Hasilnya, Nur Latif meraih kemenangan pada ajang Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bima.
Kecintaan Rakyat terhadap Nur Latif semakin bertambah, bukan saja karena keberhasilanya dalam memimpin Kota Bima. Tapi, lebih karena kepribadianya yang sederhana, komunikatif dan intens berada ditengah-tengah masyarakat.Terutama, masyarakat kalangan menengah ke bawah.Berkat hal itu, Nur Latif kembali terpilih untuk memimpin Kota Bima periode berikutnya. Lantas bagaimana dengan sosok Lutfi, banyak kalangan yang menilai pembawaan, karakter dan gaya kepemimpinan Nur Latif terdapat pada HML. Fakta yang paling menonjol yakni cara komunikasi, penempatan diri dan yang paling utama adalah gaya blusukan,melihat sekaligus mendengar langsung kondisi juga keluhan masyarakat menengah ke bawah. Sehingga bukanlah sesuatu yang mustahil, apabila dua sosok dimaksud semakin dicintai oleh rakyat.Terbukti, dua putra Bima itu kembali meraih kemenangan dalam dua kali momen pesta demokrasi. Nur Latif dua kali menang dalam pilkada kota bima, s ementara Lutfi di Pemilihan Legislatif (Pileg) DPR RI.
Kemampuan mendiang almarhum Nur Latif dalam pilkada sudah teruji dan terbukti, sedangkan Lutfi tengah berjuang keras.Meski, belum ada kepastian tentang siapa figure kandidat Wakil-nya. Namun, berbagai persiapan dalam menghadapi momen bergengsi 2018 mendatang sudah dan sedang dilakukan. Mulai dari meraih simpatisan dan dukungan rakyat baik dengan pola blusukan, andil dalam setiap kegiatan social kemasyarakatan, hingga pada persiapan menyangkut parpol sebagai kendaraan politik. Hasilnya, Lutfi kian dikenal dan kerap kali diperbincangkan oleh hampir semua kalangan, mulai dari masyarakat tingkat paling bawah hingga menengah ke atas. Bahkan, diprediksi bakal meraih kemenangan dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Tak hanya itu, perjuangan Lutfi untuk mendapat dukungan parpol pun sudah menuai titik terang. Politisi Golkar itu berpeluang besar mengendarai PKPI,PPP, dan PBB serta sederet partai besar lainya. Termasuk, PAN,Golkar dan Gerindra.
Mudah-mudahan, perjuangan dan pengorbanan HML bersama Timses, simpatisan dan Sahabat Lutfi (Salut) berbuah hasil, mendapat dukungan, sekaligus terpilih untuk memenangkan kompetisi dalam memperebutkan kursi kepemimpinan periode 2018 – 2023 mendatang. (***)
COMMENTS