“ Hampir 15 Tahun saya telah mengabdi kepada rakyat dan Daerah Kota Bima., selama itu pula saya sudah maksimal memberikan yang terbaik untuk...
“ Hampir 15 Tahun saya telah mengabdi kepada rakyat dan Daerah Kota Bima., selama itu pula saya sudah maksimal memberikan yang terbaik untuk rakyat. Mudah-mudahan dengan hasil buah pikiran saya melalui sejumlah bidang pembangunan yang disuguhkan selama ini, membuat rakyat bisa membedakan mana calon pemimpin yang hanya bisa menjual janji politik, dan mana yang benar-benar mau membangun daerah ini,” kata Wakil Walikota Bima, H.Arahman H.Abidin,SE kepada Wartawan Koran Stabilitas kemarin.
BIMA, KS.- Kota Bima memang terlihat kecil, tapi butuh perhatian dan keikhlasan untuk membangun, sehingga rakyat bisa merasakan pembangunan yang sesungguhnya, tidak sebatas memberi harapan belaka. “Tiap tahun kami mengalokasikan anggaran yang begitu banyak untuk membangun Daerah ini. Alhamdulillah, tahap demi tahap, hampir semua sudut Kota Bima telah dipoles oleh pemerintah, melalui bidang pembangunan jalan, rabat gang, bantuan modal usaha bagi warga tidak mampu, belum lagi bidang pembangunan lainnya,” jelasnya.
Saat ini kata H.Arahman, pemerintah tengah membangun Masjid terapung. Tujuannya, selain mempercantik dan memperindah jantung Kota Bima, tapi juga sebagai bentuk kepedulian dan keikhlasan pemerintah dalam rangka membangun bidang social agama. Karena,bagaimanapun ke depan masjid terapung di Amahami akan menjadi tempat Ibadah pilihan rakyat, ketika rakyat hendak beristrahat sejenak karena kecapean jalan jauh, juga ingin menikmati suasana pinggir pantai Amahami.
“Saya yakin, masjid terapung di amahami menjadi masjid idolanya rakyat Bima, bahkan keberadaan masjid tersebut menjadi icon tersendiri bagi daerah tercinta ini,” pungkasnya.
Disinggung soal bencana banjir Desember 2016 lalu, H.Arahman secara tegas mengatakan bahwa banjir itu tidak hanya melanda Kota Bima tapi hampir seluruh Indonesia ini dilanda banjir. Artinya, alasan banjir tidak bisa diarahkan rusaknya hutan atau tidak adanya drainase yang dibangun oleh pemerintah Daerah setempat, melainkan itu hukuman dari Allah SWT, sebagai bentuk peringatan kepada seluruh hambanya agar senantiasa menjaga bumi pertiwi ini.
“Sekali lagi saya sampaikan agar pihak terkait tidak mempolitisi soal banjir bandang Desember 2016 lalu, karena datangnya banjir itu hukum alam yang tidak bisa dielakan atau dihindari oleh kita sebagai manusia biasa,” urainya.
Bila ingin melihat bukti pemerintah serius membangun Daerah ini, bisa dibuktikan dengan banyaknya pembangunan yang telah ditorehkan.”Silahkan liat sendiri, bagaimana pemerinta selama ini membangun di berbagai lini dan sudut Kota Bima. Semuanya berkat dukungan masyarakat, juga keseriusan pemerintah meloby anggaran di pusat, demi memenuhi kebutuhan rakyat Kota bima,”tuturnya.(KS-R01)
H.Arahman H.Abidin,SE |
BIMA, KS.- Kota Bima memang terlihat kecil, tapi butuh perhatian dan keikhlasan untuk membangun, sehingga rakyat bisa merasakan pembangunan yang sesungguhnya, tidak sebatas memberi harapan belaka. “Tiap tahun kami mengalokasikan anggaran yang begitu banyak untuk membangun Daerah ini. Alhamdulillah, tahap demi tahap, hampir semua sudut Kota Bima telah dipoles oleh pemerintah, melalui bidang pembangunan jalan, rabat gang, bantuan modal usaha bagi warga tidak mampu, belum lagi bidang pembangunan lainnya,” jelasnya.
Saat ini kata H.Arahman, pemerintah tengah membangun Masjid terapung. Tujuannya, selain mempercantik dan memperindah jantung Kota Bima, tapi juga sebagai bentuk kepedulian dan keikhlasan pemerintah dalam rangka membangun bidang social agama. Karena,bagaimanapun ke depan masjid terapung di Amahami akan menjadi tempat Ibadah pilihan rakyat, ketika rakyat hendak beristrahat sejenak karena kecapean jalan jauh, juga ingin menikmati suasana pinggir pantai Amahami.
“Saya yakin, masjid terapung di amahami menjadi masjid idolanya rakyat Bima, bahkan keberadaan masjid tersebut menjadi icon tersendiri bagi daerah tercinta ini,” pungkasnya.
Disinggung soal bencana banjir Desember 2016 lalu, H.Arahman secara tegas mengatakan bahwa banjir itu tidak hanya melanda Kota Bima tapi hampir seluruh Indonesia ini dilanda banjir. Artinya, alasan banjir tidak bisa diarahkan rusaknya hutan atau tidak adanya drainase yang dibangun oleh pemerintah Daerah setempat, melainkan itu hukuman dari Allah SWT, sebagai bentuk peringatan kepada seluruh hambanya agar senantiasa menjaga bumi pertiwi ini.
“Sekali lagi saya sampaikan agar pihak terkait tidak mempolitisi soal banjir bandang Desember 2016 lalu, karena datangnya banjir itu hukum alam yang tidak bisa dielakan atau dihindari oleh kita sebagai manusia biasa,” urainya.
Bila ingin melihat bukti pemerintah serius membangun Daerah ini, bisa dibuktikan dengan banyaknya pembangunan yang telah ditorehkan.”Silahkan liat sendiri, bagaimana pemerinta selama ini membangun di berbagai lini dan sudut Kota Bima. Semuanya berkat dukungan masyarakat, juga keseriusan pemerintah meloby anggaran di pusat, demi memenuhi kebutuhan rakyat Kota bima,”tuturnya.(KS-R01)
COMMENTS