Ketua PGRI Kota Bima, H.Sudirman, S.Pd, M.Pd merasa optimis bisa maju melalui jalur independen di Pilkada Kota Bima 2018 mendatang, karena p...
Ketua PGRI Kota Bima, H.Sudirman, S.Pd, M.Pd merasa optimis bisa maju melalui jalur independen di Pilkada Kota Bima 2018 mendatang, karena pengumpulan KTP dukungan sebanyak 10 persen dari jumlah pemilih di Kota Bima telah dilakukan oleh pihaknya, bahkan prosentase KTP dukungan saat ini sudah hampir mencapai Rp.25ribu lebih.
KOTA BIMA, KS.- Nama H.Sudirman termasuk dari delapan nama balon Wakil Walikota Bima yang diakui oleh balon Walikota Bima, HM Lutfi Iskandar,SE. Ketika ditemui wartawan Koran ini, H.Sudirman secara tegas tidak pernah meminta diri untuk menjadi orang kedua terhadap siapapun. Bila ada balon Walikota tertentu yang mencantum nama dirinya sebagai balon Wakil, itu pernyataan sepihak, dan terkesan pembunuhan krakter.
“Saya ini mau maju sebagai balon Walikota Bima. Kok dipelintir untuk menjadi balon Wakil Walikota. Keliru dong saya mau menjadi orang kedua di Kota Bima ini,” terangnya.
Diakuinya, perjuangan untuk menjadi peserta pilkada melalui jalur independen setelah melihat reaksi atau situasi politik yang terjadi di Kota Bima selama ini, termasuk di saat pilkada Kota Bima 2013 lalu, dimana dirinya dijanjikan secara manis oleh sejumlah parpol untuk mengusung dirinya, namun faktanya tidak.
“Saya tidak ingin pengalaman itu terjadi lagi di pilkada sekarang. Makanya saya melewati jalur independen ini,” tandasnya.
Menyoal biaya politik antara menggunakan parpol dengan jalur independen tidak jauh beda. Karena untuk mendapatkan satu KTP dukungan butuh dana operasional, sehingga tak heran banyak masyarakat Kota Bima sekarang yang datang ke rumah untuk memberikan selembar KTP sebagai bukti dukungan terhadap dirinya.
“Kalau dihitung-hitung sudah mencapai angka milyar yang keluar selama proses kebutuhan jalur independen tersebut,” akuinya.
Apakah merasa ada kesulitan untuk mendapatkan KTP dari warga ? Ketua Yayasan STKIP Taman Siswa Bima itu mengaku tidak mengalami kendala sedikitpun selama mengumpulkan KTP warga termasuk disaat minta identitas yang lain seperti foto copy kartu keluarga.”Saya tidak pernah merasakan adanya penolakan atau dihindari oleh warga ketika saya meminta KTP dukungan untuk kepentingan saya jalur independen tersebut,” ujarnya.
Karena itu, ia merasa yakin bahwa di Pilkada Kota Bima 2018 mendatang, minimal ada tiga pasangan yang bakal maju, yaitu dua pasangan jalur partai dan duanya lagi jalur independen.”Insya Allah, saya bersama Subhan akan menjadi dua pasangan yang siap merebut EA I dan EA 2 di Kota Bima,” tandasnya.(KS-R01)
H.Sudirman, S.Pd, M.Pd |
KOTA BIMA, KS.- Nama H.Sudirman termasuk dari delapan nama balon Wakil Walikota Bima yang diakui oleh balon Walikota Bima, HM Lutfi Iskandar,SE. Ketika ditemui wartawan Koran ini, H.Sudirman secara tegas tidak pernah meminta diri untuk menjadi orang kedua terhadap siapapun. Bila ada balon Walikota tertentu yang mencantum nama dirinya sebagai balon Wakil, itu pernyataan sepihak, dan terkesan pembunuhan krakter.
“Saya ini mau maju sebagai balon Walikota Bima. Kok dipelintir untuk menjadi balon Wakil Walikota. Keliru dong saya mau menjadi orang kedua di Kota Bima ini,” terangnya.
Diakuinya, perjuangan untuk menjadi peserta pilkada melalui jalur independen setelah melihat reaksi atau situasi politik yang terjadi di Kota Bima selama ini, termasuk di saat pilkada Kota Bima 2013 lalu, dimana dirinya dijanjikan secara manis oleh sejumlah parpol untuk mengusung dirinya, namun faktanya tidak.
“Saya tidak ingin pengalaman itu terjadi lagi di pilkada sekarang. Makanya saya melewati jalur independen ini,” tandasnya.
Menyoal biaya politik antara menggunakan parpol dengan jalur independen tidak jauh beda. Karena untuk mendapatkan satu KTP dukungan butuh dana operasional, sehingga tak heran banyak masyarakat Kota Bima sekarang yang datang ke rumah untuk memberikan selembar KTP sebagai bukti dukungan terhadap dirinya.
“Kalau dihitung-hitung sudah mencapai angka milyar yang keluar selama proses kebutuhan jalur independen tersebut,” akuinya.
Apakah merasa ada kesulitan untuk mendapatkan KTP dari warga ? Ketua Yayasan STKIP Taman Siswa Bima itu mengaku tidak mengalami kendala sedikitpun selama mengumpulkan KTP warga termasuk disaat minta identitas yang lain seperti foto copy kartu keluarga.”Saya tidak pernah merasakan adanya penolakan atau dihindari oleh warga ketika saya meminta KTP dukungan untuk kepentingan saya jalur independen tersebut,” ujarnya.
Karena itu, ia merasa yakin bahwa di Pilkada Kota Bima 2018 mendatang, minimal ada tiga pasangan yang bakal maju, yaitu dua pasangan jalur partai dan duanya lagi jalur independen.”Insya Allah, saya bersama Subhan akan menjadi dua pasangan yang siap merebut EA I dan EA 2 di Kota Bima,” tandasnya.(KS-R01)
COMMENTS