Pemutusan langganan Koran Stabilitas oleh sejumlah SKPD dan pejabat adalah resiko yang harus diterima oleh media massa, terutama media yang ...
Pemutusan langganan Koran Stabilitas oleh sejumlah SKPD dan pejabat adalah resiko yang harus diterima oleh media massa, terutama media yang suka memberitakan hal-hal buruk yang menyangkut pribadi penguasa, seperti yang dialami oleh Koran Stabilitas Bima saat ini. Dimana, Bupati dalam rapat koordinasi dengan sejumlah SKPD dan pejabat eselon III hari Senin kemarin di ruang rapat Bupati, yang memerintahkan agar tidak berlangganan Koran Stabilitas.
BIMA, KS.- Bagaimana tanggapan Pimpinan Perusahaan Koran Stabilitas atas sikap Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri tersebut ?. Rafidin menilai bahwa sikap Bupati yang memerintahkan SKPD atau pejabat untuk tidak bermitra dengan Koran Stabiitas adalah sebuah sikap yang berusaha untuk pencitraan diri dimata pejabatnya, juga public. Targetnya yaitu berusaha untuk tetap bersih apalagi terlibat dalam kasus penipuan sebagaimana yang diberikan di Koran Stabilitas. Sementara, berita itu adalah fakta yang terjadi karena korban selaku pemilik uang menceritakan semua kronologis kejadian pinjam meminjam uang Rp.30Juta tersebut.
“Apa yang dilakukan Bupati Bima sekarang bukti bupati kepanikan seorang pejabat dan tidak suka dikritik. Mestinya bupati membenahi diri, dsn memberikan tauladan kepada para pejabat lebih lebih krepada public. Namu yang diperlihatkan itu justru sebaliknya,”ujarnya.
Selain itu, Rafidin juga mengaku tidak gentar dengan himbauan dan perintah Bupati Bima yang menyuruh seluruh SKPD dan juga pejabat Pemkab Bima, untuk tidak berlangganan Koran Stabilitas. Yang terpenting Koran Stabilitas tetap eksis memberitakan kebenaran dan fakta yang terjadi. “Tidak Dibaca Bupati Bima dan perjabatnya, itu tidak apa –apa, yang saya takutkan ketika Koran Stabilitas tidak lagi dipercaya dan tidak dibaca Publik, karena hingga saat ini Koran Stabilitas mremiliki pembaca diluar birokrasi yang tetap eksis untuk mengetahui perkembangan informasi yang terjadi, di daerah ini,”tegasnya.
Ditilik dari adanya sikap tidak bersahabat Bupati Bima Hj Dinda Damayanti Putri, dengan Koran Stabilitas dikuatirkan akan memebelenggu kebebasan peyampaian informasi dan mendapatkan informasi, seiring dengan perkembangan jaman yang kian komplek. “ Mungkin saat ini baru Koran Stabilitas, bagaimana kalau semua Koran atau media yang ada mengritisi kinerja Bupati. Berarti Buipati akan memutus hubungan kemitraannya dengan seluruh media. Kalau begitu caranya mau diapakan daerah ini ?,”lanjutnya dengan nada tanya.
Dengan demikian, Putra Soromandi itu juga mengingatkan kepada rekan rekan media untuk tidak takaut untuk memberitakan hal-hal yang negative dan mengkritisi Bupati atau perjabat. Sepanjang kritikan itu memberikan efek positis bagi kemajuan masyarakat dan daerah ini. “Saya bertharap kepada para wartawan dan juga media, untuk tetap eksis mengkreitisi kinerja pemerintah, apabila memang kinerjanya buruk,”harapnya. (KS-03)
Rafidin, S.Sos |
BIMA, KS.- Bagaimana tanggapan Pimpinan Perusahaan Koran Stabilitas atas sikap Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri tersebut ?. Rafidin menilai bahwa sikap Bupati yang memerintahkan SKPD atau pejabat untuk tidak bermitra dengan Koran Stabiitas adalah sebuah sikap yang berusaha untuk pencitraan diri dimata pejabatnya, juga public. Targetnya yaitu berusaha untuk tetap bersih apalagi terlibat dalam kasus penipuan sebagaimana yang diberikan di Koran Stabilitas. Sementara, berita itu adalah fakta yang terjadi karena korban selaku pemilik uang menceritakan semua kronologis kejadian pinjam meminjam uang Rp.30Juta tersebut.
“Apa yang dilakukan Bupati Bima sekarang bukti bupati kepanikan seorang pejabat dan tidak suka dikritik. Mestinya bupati membenahi diri, dsn memberikan tauladan kepada para pejabat lebih lebih krepada public. Namu yang diperlihatkan itu justru sebaliknya,”ujarnya.
Selain itu, Rafidin juga mengaku tidak gentar dengan himbauan dan perintah Bupati Bima yang menyuruh seluruh SKPD dan juga pejabat Pemkab Bima, untuk tidak berlangganan Koran Stabilitas. Yang terpenting Koran Stabilitas tetap eksis memberitakan kebenaran dan fakta yang terjadi. “Tidak Dibaca Bupati Bima dan perjabatnya, itu tidak apa –apa, yang saya takutkan ketika Koran Stabilitas tidak lagi dipercaya dan tidak dibaca Publik, karena hingga saat ini Koran Stabilitas mremiliki pembaca diluar birokrasi yang tetap eksis untuk mengetahui perkembangan informasi yang terjadi, di daerah ini,”tegasnya.
Ditilik dari adanya sikap tidak bersahabat Bupati Bima Hj Dinda Damayanti Putri, dengan Koran Stabilitas dikuatirkan akan memebelenggu kebebasan peyampaian informasi dan mendapatkan informasi, seiring dengan perkembangan jaman yang kian komplek. “ Mungkin saat ini baru Koran Stabilitas, bagaimana kalau semua Koran atau media yang ada mengritisi kinerja Bupati. Berarti Buipati akan memutus hubungan kemitraannya dengan seluruh media. Kalau begitu caranya mau diapakan daerah ini ?,”lanjutnya dengan nada tanya.
Dengan demikian, Putra Soromandi itu juga mengingatkan kepada rekan rekan media untuk tidak takaut untuk memberitakan hal-hal yang negative dan mengkritisi Bupati atau perjabat. Sepanjang kritikan itu memberikan efek positis bagi kemajuan masyarakat dan daerah ini. “Saya bertharap kepada para wartawan dan juga media, untuk tetap eksis mengkreitisi kinerja pemerintah, apabila memang kinerjanya buruk,”harapnya. (KS-03)
COMMENTS