Badan Zakat Nacional (Baznas) Kota Bima, Dibawah Pimpinan DRs H Abubakar Haris, mengaku optimis meraih predikat Wajar Tampa Pengecualian (WT...
Badan Zakat Nacional (Baznas) Kota Bima, Dibawah Pimpinan DRs H Abubakar Haris, mengaku optimis meraih predikat Wajar Tampa Pengecualian (WTP) untuk tahun 2018. Hal tersebut dikatakannya, saat ditemui di Kantor Baznas Kota Bima Kompleks Masjid Raya Almuwahidin Kota Bima. Sementara predikat yang diperoleh tahun ini, baru Wajar Dengan Pengecualian (WDP) mengingat adanya sejumlah berkas yang terendam banjir.
Kota Bima,KS.- Untuk nuhi target WTP di tahun berikutnya, saat ini Bazas Kota Bima sudah banyak melakukan berbagai terobosan dengan memberlakukan taat azas, Taat Administrasi dan taat manfaat. Hal itu dibuktikan dengan penyusunan pelaporan keuangan yang diaudit oleh lembaga akuntan publik. “Hal ini kita lakukan untuk terus menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan Zakat yang dilakukan oleh banas kota Bima,” ujarnya yang didamping Bidang Penyaluran dan pendistribusian Zakat DRs H Ramli Ahmad, Selasa kemarin.
Dijelaskannya, target penerimaan Zakat untuk tahun 2017 itu, sebanyak Rp 5 Miliyar, yang terdiri dari zakat Fitrah, Zakat Peghasilan (Zakat Mal) dan Infak sadakah. Ketua Baznas berharap dengan sisa empat bulan kedepan target yang ditetapkan tersebut mampu direalisasikan. “Mudah mudahan mulai bulan september hingga desember 2017 ini, apa yang kita tergetkan tercapai,”tuturnya berharap.
Diakuinya, penerimaan zakat penghasilan atau zakat mal, itu dari Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Bima, dan dari guru-guru sekolah dasar yang ada di Kota Bima. “Untuk SMP dan MTS masih harus dilakukan sosialisasi, karena porsentase pemasukannya masih kurang. Sementara untuk tingkat SMA zakatnya diserahkan ke pihak Pemerintah Propinsi,”aku mantan Sekda Kota Bima ini.
Untuk memudahkan penyaluran dan pendistribusian zakat yang di kelola oleh Baznas Kota Bima, telah dilakukan audensi dengan pihak DPRD Kota Bima. Hal itu menurutnya untuk meminta dukungan terkait dengan penglolaan zakat di Kota Bima. “Alhamdulillah dari audensi itu, anggota DPRD Kota Bima, mendukung apapun yang dilakukan oleh Baznas dan telah disepakati 3 point dari audensi tersebut, yaitu seluruh anggota DPRD Kota Bima, secara pribadi akan menyerahkan Zakat Mal, adanya peningkatan Dana hibah untuk tahun 2018 dan ketiga mendukung adanya perda tentang Zakat.”terangnya.
Sementara untuk kelanjutan pendistribusia dan penyaluran Zakat, Baznas merencanakan pembagian zakat kepada lebih kurang 3000 pegawai sukarela baik yanga ada di lingkup badan dan Dinas maupun guru-guru sukarela yang ada di Kota Bima. “Insya Allah ini kami sudah agendakan dan kami akan membagikannya dalam waktu dekat ini,”akunya.
Selain itu ia juga mengaku adanya penyaluran Zakat terdapat Buruh, Pembuat batu bata, penggali pasir dan pemecah batu yang berjumlah 800 orang dengan paket masing-masing 10 kilogram beras. Selanjutanya ada Zakat ekonomi yang akan disalurkan kepada pedagang pasar sebanyak 150 orang dengan masing-masing mendapatakan Rp 500 ribu.
“Ada juga Zakat Konsumtif untuk dua kelurahan, yaitu keluarahan Kolo dan Kelurahan Rabangodu Utara masing-masing 200 orang dengan dana masing-masing Rp 150 ribu. Dan ini merupakan kerja sama dengan Baznas Propinsi,”tuturnya.
Sementara untuk penguatan dakwah Baznas Kota Bima juga menjali kerjasama dengan Dewan masjid Indonesia (DMI) untuk menyalurkan anggaran sebesar Rp 130 juta untuk 130 Masjid dan Mushola yang ada di Kota Bima. “Dana itu bukan untuk honor marbot atau bilal tetapi itu untuk operasional penguatan dakwah, yang masing-masing masjid dan mushola mendapat Rp 1 juta,”pungkasnya. (KS-Mul)
Kota Bima,KS.- Untuk nuhi target WTP di tahun berikutnya, saat ini Bazas Kota Bima sudah banyak melakukan berbagai terobosan dengan memberlakukan taat azas, Taat Administrasi dan taat manfaat. Hal itu dibuktikan dengan penyusunan pelaporan keuangan yang diaudit oleh lembaga akuntan publik. “Hal ini kita lakukan untuk terus menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan Zakat yang dilakukan oleh banas kota Bima,” ujarnya yang didamping Bidang Penyaluran dan pendistribusian Zakat DRs H Ramli Ahmad, Selasa kemarin.
Dijelaskannya, target penerimaan Zakat untuk tahun 2017 itu, sebanyak Rp 5 Miliyar, yang terdiri dari zakat Fitrah, Zakat Peghasilan (Zakat Mal) dan Infak sadakah. Ketua Baznas berharap dengan sisa empat bulan kedepan target yang ditetapkan tersebut mampu direalisasikan. “Mudah mudahan mulai bulan september hingga desember 2017 ini, apa yang kita tergetkan tercapai,”tuturnya berharap.
Diakuinya, penerimaan zakat penghasilan atau zakat mal, itu dari Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Bima, dan dari guru-guru sekolah dasar yang ada di Kota Bima. “Untuk SMP dan MTS masih harus dilakukan sosialisasi, karena porsentase pemasukannya masih kurang. Sementara untuk tingkat SMA zakatnya diserahkan ke pihak Pemerintah Propinsi,”aku mantan Sekda Kota Bima ini.
Untuk memudahkan penyaluran dan pendistribusian zakat yang di kelola oleh Baznas Kota Bima, telah dilakukan audensi dengan pihak DPRD Kota Bima. Hal itu menurutnya untuk meminta dukungan terkait dengan penglolaan zakat di Kota Bima. “Alhamdulillah dari audensi itu, anggota DPRD Kota Bima, mendukung apapun yang dilakukan oleh Baznas dan telah disepakati 3 point dari audensi tersebut, yaitu seluruh anggota DPRD Kota Bima, secara pribadi akan menyerahkan Zakat Mal, adanya peningkatan Dana hibah untuk tahun 2018 dan ketiga mendukung adanya perda tentang Zakat.”terangnya.
Sementara untuk kelanjutan pendistribusia dan penyaluran Zakat, Baznas merencanakan pembagian zakat kepada lebih kurang 3000 pegawai sukarela baik yanga ada di lingkup badan dan Dinas maupun guru-guru sukarela yang ada di Kota Bima. “Insya Allah ini kami sudah agendakan dan kami akan membagikannya dalam waktu dekat ini,”akunya.
Selain itu ia juga mengaku adanya penyaluran Zakat terdapat Buruh, Pembuat batu bata, penggali pasir dan pemecah batu yang berjumlah 800 orang dengan paket masing-masing 10 kilogram beras. Selanjutanya ada Zakat ekonomi yang akan disalurkan kepada pedagang pasar sebanyak 150 orang dengan masing-masing mendapatakan Rp 500 ribu.
“Ada juga Zakat Konsumtif untuk dua kelurahan, yaitu keluarahan Kolo dan Kelurahan Rabangodu Utara masing-masing 200 orang dengan dana masing-masing Rp 150 ribu. Dan ini merupakan kerja sama dengan Baznas Propinsi,”tuturnya.
Sementara untuk penguatan dakwah Baznas Kota Bima juga menjali kerjasama dengan Dewan masjid Indonesia (DMI) untuk menyalurkan anggaran sebesar Rp 130 juta untuk 130 Masjid dan Mushola yang ada di Kota Bima. “Dana itu bukan untuk honor marbot atau bilal tetapi itu untuk operasional penguatan dakwah, yang masing-masing masjid dan mushola mendapat Rp 1 juta,”pungkasnya. (KS-Mul)
COMMENTS