Pembangunan Masjid terapung oleh Pemerintah Kota Bima di Pantai Amahami saat ini tengah berlangsung, dengan kondisi fisik saat ini sekitar ...
Pembangunan Masjid terapung oleh Pemerintah Kota Bima di Pantai Amahami saat ini tengah berlangsung, dengan kondisi fisik saat ini sekitar 50 persen ke atas. Dipastikan, akhir Tahun Anggaran 2017 ini, masjid yang menghabiskan dana sebanyak Rp.14,8 Milyar tersebut tuntas dikerjakan, dan sudah bisa digunakan untuk aktivitas ibadah.”Demikian disampaikan pelaksana proyek dari PT. Mayalia Perwakilan Bima, Muhammad Yusri saat ditemui di lokasi proyek, Selasa (26/9).
KOTA BIMA, KS.- Komitmen penuntasan pembangunan masjid terapung tersebut disampaikan Yusri, menyusul penegasan kontrak kerja yang telah ditandatangani bersama antara pemerintah dengan pihaknya (PT.Mayalia). Dimana, masa kontrak kerjanya tersebut paling lambat bulan Desember sudah tuntas dikerjakan, bahkan diakhir tahun itu masjid terapung sudah bisa digunakan untuk sholat.
“Dalam kontrak kerja sudah jelas. Desember 2017 sudah selesai dikerjakan. Bila tidak, maka pemerintah akan menarik kembali anggaran tersebut, sehingga kamipun harus siap untuk menyelesaikan sesuai isi kontrak tersebut,” terangnya.
Ditanya soal jumlah anggaran yang sudah digunakan saat ini, Yusri mengaku baru Rp.12,2 Milyar lebih, sementara adanya dana tambahan Rp.2,8 Milyar dalam APBD Perubahan Pemerintah Kota Bima, pihaknya belum tahu secara pasti, karena proyek tambahan tersebut juga akan dilakukan tender oleh pemerintah nantinya.
“Kalau ditotalkan semuanya, jumlah anggaran untuk pembangunan masjid tersebut sebanyak Rp.14,8 Milyar, yaitu Rp.12Milyar pertama dan Rp.2,8 Milyar tambahan di APBD Perubahan kemarin,” jelasnya.
Yusri juga mengakui adanya kesulitan dalam pembangunan proyek masjid terapung tersebut, karena letaknya dalam area laut. Namun, atas kepercayaan pemerintah, pihaknya tidak pernah mengeluh, kendati dalam situasi dan kondisi apapun. Dimana, komitmen pihaknya harus mampu melaksanakan pembangunan proyek itu, sesuai dengan batas waktu kontrak yang ditentukan.
“Pemerintah sudah memberikan kepercayaan, maka harus mampu diselesaikan oleh kami di management PT. Mayalia. Do’akan saja, agar kami bisa tuntas kerja proyek masjid terapung sebelum akhir tahun 2017,” tuturnya.
Di tempat terpisah, Anggota Komisi III DPRD Kota Bima, H.Armansyah,SE yang ditemui wartawan Koran Stabilitas juga berharap agar pihak kontraktor dapat menyelesaikan pekerjaan proyek tersebut sesuai waktu yang disepakati. Apalagi, pemerintah sekarang telah menambah anggaran proyek itu senilai Rp.2,8 Milyar, sehingga jumlah dana yang dikucurkan untuk pembangunan proyek tersebut sebanyak Rp.14,8 Milyar lebih. Belum lagi, dengan anggaran pembuatan menara di depan masjid Rp.2,4 Milyar, yang sekarang juga tengah dikerjakan oleh kontraktor.
“Harapan kami di dewan, agar anggaran untuk masjid terapung Rp.14,8 Milyar tersebut tidak sia-sia dianggarkan. Nah, bila masjid itu berdiri kokoh dan pantai amahami tersebut, maka saya yakin akan banyak masyarakat Bima nanti berbondong-bondong untuk melaksanakan sholat lima waktu di masjid itu,” tuturnya yakin.
Di kesempatan itu, H.Arman juga merasa yakin bahwa perusahaan yang mengerjakan proyek itu, bisa dipastikan akan mampu menyelesaikan proyek tersebut sebelum waktu ditentukan.”Semoga saja, PT.Mayalia konsisten dengan janjinya dalam kontrak kerja proyek. Kalau tidak, maka bisa dipastikan tidak akan mendapat kepercayaan untuk ke depan lagi dari pemkot bima,” tandasnya.(KS-R01/ADV)
KOTA BIMA, KS.- Komitmen penuntasan pembangunan masjid terapung tersebut disampaikan Yusri, menyusul penegasan kontrak kerja yang telah ditandatangani bersama antara pemerintah dengan pihaknya (PT.Mayalia). Dimana, masa kontrak kerjanya tersebut paling lambat bulan Desember sudah tuntas dikerjakan, bahkan diakhir tahun itu masjid terapung sudah bisa digunakan untuk sholat.
“Dalam kontrak kerja sudah jelas. Desember 2017 sudah selesai dikerjakan. Bila tidak, maka pemerintah akan menarik kembali anggaran tersebut, sehingga kamipun harus siap untuk menyelesaikan sesuai isi kontrak tersebut,” terangnya.
Ditanya soal jumlah anggaran yang sudah digunakan saat ini, Yusri mengaku baru Rp.12,2 Milyar lebih, sementara adanya dana tambahan Rp.2,8 Milyar dalam APBD Perubahan Pemerintah Kota Bima, pihaknya belum tahu secara pasti, karena proyek tambahan tersebut juga akan dilakukan tender oleh pemerintah nantinya.
“Kalau ditotalkan semuanya, jumlah anggaran untuk pembangunan masjid tersebut sebanyak Rp.14,8 Milyar, yaitu Rp.12Milyar pertama dan Rp.2,8 Milyar tambahan di APBD Perubahan kemarin,” jelasnya.
Yusri juga mengakui adanya kesulitan dalam pembangunan proyek masjid terapung tersebut, karena letaknya dalam area laut. Namun, atas kepercayaan pemerintah, pihaknya tidak pernah mengeluh, kendati dalam situasi dan kondisi apapun. Dimana, komitmen pihaknya harus mampu melaksanakan pembangunan proyek itu, sesuai dengan batas waktu kontrak yang ditentukan.
“Pemerintah sudah memberikan kepercayaan, maka harus mampu diselesaikan oleh kami di management PT. Mayalia. Do’akan saja, agar kami bisa tuntas kerja proyek masjid terapung sebelum akhir tahun 2017,” tuturnya.
Di tempat terpisah, Anggota Komisi III DPRD Kota Bima, H.Armansyah,SE yang ditemui wartawan Koran Stabilitas juga berharap agar pihak kontraktor dapat menyelesaikan pekerjaan proyek tersebut sesuai waktu yang disepakati. Apalagi, pemerintah sekarang telah menambah anggaran proyek itu senilai Rp.2,8 Milyar, sehingga jumlah dana yang dikucurkan untuk pembangunan proyek tersebut sebanyak Rp.14,8 Milyar lebih. Belum lagi, dengan anggaran pembuatan menara di depan masjid Rp.2,4 Milyar, yang sekarang juga tengah dikerjakan oleh kontraktor.
“Harapan kami di dewan, agar anggaran untuk masjid terapung Rp.14,8 Milyar tersebut tidak sia-sia dianggarkan. Nah, bila masjid itu berdiri kokoh dan pantai amahami tersebut, maka saya yakin akan banyak masyarakat Bima nanti berbondong-bondong untuk melaksanakan sholat lima waktu di masjid itu,” tuturnya yakin.
Di kesempatan itu, H.Arman juga merasa yakin bahwa perusahaan yang mengerjakan proyek itu, bisa dipastikan akan mampu menyelesaikan proyek tersebut sebelum waktu ditentukan.”Semoga saja, PT.Mayalia konsisten dengan janjinya dalam kontrak kerja proyek. Kalau tidak, maka bisa dipastikan tidak akan mendapat kepercayaan untuk ke depan lagi dari pemkot bima,” tandasnya.(KS-R01/ADV)
COMMENTS