Diduga kuat, bahwa sebagian besar paket tender di Lingkup Pemkab Bima selama Hj. Indah Damayanti Putri menjadi Bupati diperjual belikan, den...
Diduga kuat, bahwa sebagian besar paket tender di Lingkup Pemkab Bima selama Hj. Indah Damayanti Putri menjadi Bupati diperjual belikan, dengan menarik fee minimal 10 persen perpaket. Proses tender yang selama ini dilaksanakan, justru diduga sebatas formalitas karena sudah dipatok lebih dulu terhadap pemenang tertentu.” Ujar Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bima, Sulaiman MT,SH saat memberikan keterangan pers di Mushola DPRD Kabupaten Bima beberapa waktu lalu.
BIMA, KS.- Kondisi demikian, tak heran di sejumlah proyek yang tersebar di 19 Kecamatan di Kabupaten Bima ditemukan dalam kondisi pekerjaan asal jadi alias amburadul, bahkan tidak tuntas, namun telah dibayar lunas oleh pemerintah Daerah. Parahnya lagi, tim FHO dan PHO justru semudahnya menandantangani dokumen PHP dan FHO tersebut, tanpa melihat fisik di lapangan, sehingga menggampangkan semua proses pencairan anggaran di bagian keuangan Setda Kabupaten Bima.
“Indikasi jual beli paket tender sudah dua tahun ini berjalan. Banyak yang mengeluh dan memberitahukan saya dan teman-teman lain di dewan, namun meraka tidak berani lapor karena takut tidak mendapatkan paket dikemudian hari,” pungkasnya.
Ketika diminta contoh paket yang diduga diperjual belikan tersebut. Sulaiman menegaskan, indikasi jual beli paket banyak terjadi, namun butuh bukti untuk mengungkap kejahatan terselubung yang diduga melibatkan oknum tertentu termasuk oknum penguasa di Kabupaten Bima.
“Sekarang saya dan teman-teman dewan lagi mengumpulkan data dulu, serta mencari bukti seperti kwitansi pemberian uang bermodus pinjaman sementara dan lainnya. Nah, kalau sudah ada bukti, akan saya laporkan ke pihak berwajib, siapapun yang terlibat dalam kasus itu,” tegasnya.
Wakil rakyat dua periode itu mengkhawatirkan rusaknya pembangunan di Kabupaten Bima untuk ke depannya, karena kontraktor atau rekanan harus mengeluarkan uang puluhan hingga ratusan juta demi mendapatkan paket proyek. Sebab kata kontraktor, bila tidak menyerahkan uang fee, maka jngan harap bisa mendapatkan paket proyek.
“Teman-teman kontraktor terpaksa kasih uang fee itu, supaya bisa dapat paket proyek,”tuturnya.
Ia berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Yang paling penting lagi adalah peran saber pungli yang diketuai Wakil Bupati Bima, Drs.H.Dahlan dapat bekerja secara baik dan benar, bukan diam seperti tak ada apa-apanya di Kabupaten Bima.
“Mana saber pungli yang telah dibentuk itu. Pungli di depan mata justru tidak dilihat oleh tim saber, atau jargon-jangan tim saber juga ikut menikmati fee proyek tersebut,” duganya.
Dan kepada Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri agar secara tulus dan ikhlas membangun Daerah ini, jauh dari kejahatan pungli dan semacam kegiatan yang menguntungkan diri sendiri atau perorangan.”Semoga Bupati Bima tidak terjebak dengan kegiatan penarikan fee sejumlah proyek tersebut,” harapnya.(KS-IB02)
Sulaiman MT,SH/td> |
BIMA, KS.- Kondisi demikian, tak heran di sejumlah proyek yang tersebar di 19 Kecamatan di Kabupaten Bima ditemukan dalam kondisi pekerjaan asal jadi alias amburadul, bahkan tidak tuntas, namun telah dibayar lunas oleh pemerintah Daerah. Parahnya lagi, tim FHO dan PHO justru semudahnya menandantangani dokumen PHP dan FHO tersebut, tanpa melihat fisik di lapangan, sehingga menggampangkan semua proses pencairan anggaran di bagian keuangan Setda Kabupaten Bima.
“Indikasi jual beli paket tender sudah dua tahun ini berjalan. Banyak yang mengeluh dan memberitahukan saya dan teman-teman lain di dewan, namun meraka tidak berani lapor karena takut tidak mendapatkan paket dikemudian hari,” pungkasnya.
Ketika diminta contoh paket yang diduga diperjual belikan tersebut. Sulaiman menegaskan, indikasi jual beli paket banyak terjadi, namun butuh bukti untuk mengungkap kejahatan terselubung yang diduga melibatkan oknum tertentu termasuk oknum penguasa di Kabupaten Bima.
“Sekarang saya dan teman-teman dewan lagi mengumpulkan data dulu, serta mencari bukti seperti kwitansi pemberian uang bermodus pinjaman sementara dan lainnya. Nah, kalau sudah ada bukti, akan saya laporkan ke pihak berwajib, siapapun yang terlibat dalam kasus itu,” tegasnya.
Wakil rakyat dua periode itu mengkhawatirkan rusaknya pembangunan di Kabupaten Bima untuk ke depannya, karena kontraktor atau rekanan harus mengeluarkan uang puluhan hingga ratusan juta demi mendapatkan paket proyek. Sebab kata kontraktor, bila tidak menyerahkan uang fee, maka jngan harap bisa mendapatkan paket proyek.
“Teman-teman kontraktor terpaksa kasih uang fee itu, supaya bisa dapat paket proyek,”tuturnya.
Ia berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Yang paling penting lagi adalah peran saber pungli yang diketuai Wakil Bupati Bima, Drs.H.Dahlan dapat bekerja secara baik dan benar, bukan diam seperti tak ada apa-apanya di Kabupaten Bima.
“Mana saber pungli yang telah dibentuk itu. Pungli di depan mata justru tidak dilihat oleh tim saber, atau jargon-jangan tim saber juga ikut menikmati fee proyek tersebut,” duganya.
Dan kepada Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri agar secara tulus dan ikhlas membangun Daerah ini, jauh dari kejahatan pungli dan semacam kegiatan yang menguntungkan diri sendiri atau perorangan.”Semoga Bupati Bima tidak terjebak dengan kegiatan penarikan fee sejumlah proyek tersebut,” harapnya.(KS-IB02)
COMMENTS