Mimpi serta harapan untuk menjadi Ketua DPD II Partai Demokrat Kabupaten Bima, Imam Syuhada,SH akhirnya terkabulkan, lewat do’a dan dukungan...
Mimpi serta harapan untuk menjadi Ketua DPD II Partai Demokrat Kabupaten Bima, Imam Syuhada,SH akhirnya terkabulkan, lewat do’a dan dukungan 15 Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) dare 18 PAC yang ada di Kabupaten Bima. Sementara mantan Ketua DPD Demokrat, Sakura H.Abidin yang berharap bisa menjadi Ketua kedua kalinya pun pupus ditengah jalan alias terpental, lantaran hanya mendapat tiga dukungan PAC.
BIMA, KS.- Siapakah sosok Imam Syuhada,SH tersebut ?. Sekedar public ketahui, bahwa lelaki burumur 40Tahun itu hanya seorang mantan Kades Ngali yang tidak suka banyak berbicara, tapi lebih focus bekerja, bahkan lelaki ini lebih terbiasa berada di sawah bersama para petani lain.
Sosok pribadi yang sederhana dan lowprofil itu tak memiliki cita-cita awal untuk tampil sebagai calon Ketua DPD II Partai Demokrat Kabupaten Bima. Namun, melihat partai tersebut sedikit tidak berperan memperjuangkan nasib rakyat kecil, menuntut dirinya untuk tampil sebagai calon Ketua saat Musda Demokrat secara serentak yang diadakan di Hotel Lombok Raya Selasa (5/9) kemarin. Alhasil, melalui jalur demokrasi tersebut, Imam bukannya dipilih melalui pemberian suara dikotak yang disediakan oleh panitia, melainkan diangkat secara aklamasi oleh seluruh peserta musda.
Kenapa bisa demikian terjadi, padahal Sakura dianggap incumbent yang sangat berpengaruh, apalagi Sakura merupakan adik kandung Walikota Bima, H.Qurais H.Abidin ?. Berikut hasil wawancara khusus Wartawan Koran Stabilitas dengan Ketua terpilih, Imam Syahada,SH Minggu sore kemarin.
Katanya, untuk tampil sebagai calon Ketua Demokrat di Kabupaten Bima hanya butuh komunikasi aktif dengan seluruh Ketua dan pengurus PAC di seluruh Kabupaten Bima. Hampir semua PAC memberikan dukungan untuknya selama ini untuk memimpin Demokrat. Sehingga tak heran, saat tampil sebagai calon Ketua, ia mendapat dukungan 15 PAC, sementara Sakura hanya tiga PAC. Dengan sendirinya, jumlah suara dukungan untuk bisa menjadi calon Ketua bagi Sakura tidak memenuhi syarat yang mengharuskan 30 persen dari jumlah suara yang ada.
“Saya tidak mengeluarkan uang banyak untuk bisa menjadi Ketua Demokrat. Karena saya yakin bahwa seluruh PAC mengenal pribadi saya selama ini, bahkan disaat saya menjadi Kades N gali, banyak Ketua dan pengurus PAC mengenal secara dalam tentang pribadi saya,” tuturnya.
Tampilnya sebagai calon Ketua Demokrat kemarin karena merasa prihatin dengan Demokrat di Kabupaten Bima, yang menurutnya bisa mendapat ketidak percayaan masyarakat terhadap partai besar tersebut. Sementara ia telah lama menjadi kader democrat, dan wajib hukumnya untuk membesarkan democrat di Kabupaten bima, dengan berpihak kepada seluruh kepentingan rakyat Kabupaten Bima.
“Saya ini kader democrat sejak dulu.. pengabdian saya semata-mata untuk rakyat dan democrat. Tidak rela bahkan tidak ikhlas saya melihat partai ini dijadikan ajang bisnis atau memperkaya diri oleh kader-kader democrat, sementara masih banyak kader democrat yang memiliki niat baik untuk membesarkan partai ini menjadi partai besar di Kabupaten Bima khususnya,” pungkasnya.
Ia berharap kepada seluruh kader Demokrat di Kabupaten Bima agar bersama-sama membesarkan partai democrat dan jaga roh dan wibawa partai di tengah kehidupan bermasyarakat.”Saya tidak ingin nama democrat rusak akibat ulah oknum tertentu. Saya ingin menjadi Ketua yang bisa menjadi panuta dan teladan bagi seluruh kader, dan simpatisan democrat di Kabupaten Bima,” harapnya seraya meminta kerjasama yang baik dengan Ketua dan pengurus lama democrat yang sudah demisioner kemarin.(KS-R01)
BIMA, KS.- Siapakah sosok Imam Syuhada,SH tersebut ?. Sekedar public ketahui, bahwa lelaki burumur 40Tahun itu hanya seorang mantan Kades Ngali yang tidak suka banyak berbicara, tapi lebih focus bekerja, bahkan lelaki ini lebih terbiasa berada di sawah bersama para petani lain.
Sosok pribadi yang sederhana dan lowprofil itu tak memiliki cita-cita awal untuk tampil sebagai calon Ketua DPD II Partai Demokrat Kabupaten Bima. Namun, melihat partai tersebut sedikit tidak berperan memperjuangkan nasib rakyat kecil, menuntut dirinya untuk tampil sebagai calon Ketua saat Musda Demokrat secara serentak yang diadakan di Hotel Lombok Raya Selasa (5/9) kemarin. Alhasil, melalui jalur demokrasi tersebut, Imam bukannya dipilih melalui pemberian suara dikotak yang disediakan oleh panitia, melainkan diangkat secara aklamasi oleh seluruh peserta musda.
Kenapa bisa demikian terjadi, padahal Sakura dianggap incumbent yang sangat berpengaruh, apalagi Sakura merupakan adik kandung Walikota Bima, H.Qurais H.Abidin ?. Berikut hasil wawancara khusus Wartawan Koran Stabilitas dengan Ketua terpilih, Imam Syahada,SH Minggu sore kemarin.
Katanya, untuk tampil sebagai calon Ketua Demokrat di Kabupaten Bima hanya butuh komunikasi aktif dengan seluruh Ketua dan pengurus PAC di seluruh Kabupaten Bima. Hampir semua PAC memberikan dukungan untuknya selama ini untuk memimpin Demokrat. Sehingga tak heran, saat tampil sebagai calon Ketua, ia mendapat dukungan 15 PAC, sementara Sakura hanya tiga PAC. Dengan sendirinya, jumlah suara dukungan untuk bisa menjadi calon Ketua bagi Sakura tidak memenuhi syarat yang mengharuskan 30 persen dari jumlah suara yang ada.
“Saya tidak mengeluarkan uang banyak untuk bisa menjadi Ketua Demokrat. Karena saya yakin bahwa seluruh PAC mengenal pribadi saya selama ini, bahkan disaat saya menjadi Kades N gali, banyak Ketua dan pengurus PAC mengenal secara dalam tentang pribadi saya,” tuturnya.
Tampilnya sebagai calon Ketua Demokrat kemarin karena merasa prihatin dengan Demokrat di Kabupaten Bima, yang menurutnya bisa mendapat ketidak percayaan masyarakat terhadap partai besar tersebut. Sementara ia telah lama menjadi kader democrat, dan wajib hukumnya untuk membesarkan democrat di Kabupaten bima, dengan berpihak kepada seluruh kepentingan rakyat Kabupaten Bima.
“Saya ini kader democrat sejak dulu.. pengabdian saya semata-mata untuk rakyat dan democrat. Tidak rela bahkan tidak ikhlas saya melihat partai ini dijadikan ajang bisnis atau memperkaya diri oleh kader-kader democrat, sementara masih banyak kader democrat yang memiliki niat baik untuk membesarkan partai ini menjadi partai besar di Kabupaten Bima khususnya,” pungkasnya.
Ia berharap kepada seluruh kader Demokrat di Kabupaten Bima agar bersama-sama membesarkan partai democrat dan jaga roh dan wibawa partai di tengah kehidupan bermasyarakat.”Saya tidak ingin nama democrat rusak akibat ulah oknum tertentu. Saya ingin menjadi Ketua yang bisa menjadi panuta dan teladan bagi seluruh kader, dan simpatisan democrat di Kabupaten Bima,” harapnya seraya meminta kerjasama yang baik dengan Ketua dan pengurus lama democrat yang sudah demisioner kemarin.(KS-R01)
COMMENTS