Diakhir September 2017, sebanyak sebelas Polisi di Polda Papua Barat dipecat dengan pelanggaran bervariasi , mulai dari membunuh hingga seli...
Diakhir September 2017, sebanyak sebelas Polisi di Polda Papua Barat dipecat dengan pelanggaran bervariasi , mulai dari membunuh hingga selingkuh. Dugaan pelanggaran serupa pun kembali terjadi di Bima, AKP, ARF terpaksa dicopot dari Jabatanya sebagai Kapolsek Sape. Sanksi itu menyusul dugaan perselingkuhanya dengan NR, istri Syam Warga Desa Naru Barat Kecamatan Sape.
KOTA BIMA, KS. – Dugaan itu terungkap ketika Syam dan keluarganya mendatangi Kantor Mapolsek setempat Jum,at (6/10) guna melakukan klarifikasi seputar SMS antara oknum Polisi itu dengan NR. Bahkan, dugaan perselingkuhan dengan istri Supir Bus rute Sape – Sumbawa itu diperkuat dengan pernyataan Wakapolres Bima, Kompol Made Wiranata.”ARF diduga selingkuhi istri orang, salah satu buktinya adalah SMS tersebut,” ungkap Made Wiranata Jum,at (6/10) di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Rupanya, ulah yang bersangkutan tyidak hanya memicu reaksi warga desa itu. Tapi, berbuntut hingga pada pencopotan jabatanya sebagai kapolsek. Salah satu Perwira Polisi itu di informasikan telah resmi dicopot, setelah Kapolres Bima Kota, AKBP Ida Bagus Winarta, SIK melakukan koordinasi dengan jajaran Polda NTB.”Saya diinstruksikan untuk mencopot kapolsek tersebut,” kata Ida Bagus kepada Koran Stabilitas.
Informasi diperoleh Koran ini, warga mendatangi kantor mapolsek sape usai sholat jum,at. Beruntung, kapolsek dimaksud tidak berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sehingga, Syam bersama keluarganya melampiaskan kemarahan terhadap Rumah Dinas, Mobil Dinas (Modis) dan Kantor Mapolsek setempat. Reaksi warga dalam kaitan itu sebagai wujud kekecewaan lantaran tidak berhasil bertemu dengan kapolsek setempat guna melakukan klarifikasi seputar SMS tersebut.”Kecewa, massa akhirnya melampiaskan emosi terhadap kantor dan modis. Akibatnya, kaca kantor dan modis mengalami kerusakan.” ungkap salah seorang sumber yang menyaksikan kejadian tersebut.
Mendengar insiden tersebut, Kapolres Bima Kota AKBP Ida Bagus Winarta, SIK bersama jajaranya pun bergerak cepat menuju TKP. Sampai di lokasi, jajaran polres bertemu langsung dengan Syam dan keluarganya. Praktis, kondisi yang sebelumnya mencekam kembali kondusif. "Usai pertemuan berlangsung, warga membubarkan diri menuju rumah mereka masing-masing,” kata sumber Koran Stabilitas. (TIM)
KOTA BIMA, KS. – Dugaan itu terungkap ketika Syam dan keluarganya mendatangi Kantor Mapolsek setempat Jum,at (6/10) guna melakukan klarifikasi seputar SMS antara oknum Polisi itu dengan NR. Bahkan, dugaan perselingkuhan dengan istri Supir Bus rute Sape – Sumbawa itu diperkuat dengan pernyataan Wakapolres Bima, Kompol Made Wiranata.”ARF diduga selingkuhi istri orang, salah satu buktinya adalah SMS tersebut,” ungkap Made Wiranata Jum,at (6/10) di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Rupanya, ulah yang bersangkutan tyidak hanya memicu reaksi warga desa itu. Tapi, berbuntut hingga pada pencopotan jabatanya sebagai kapolsek. Salah satu Perwira Polisi itu di informasikan telah resmi dicopot, setelah Kapolres Bima Kota, AKBP Ida Bagus Winarta, SIK melakukan koordinasi dengan jajaran Polda NTB.”Saya diinstruksikan untuk mencopot kapolsek tersebut,” kata Ida Bagus kepada Koran Stabilitas.
Informasi diperoleh Koran ini, warga mendatangi kantor mapolsek sape usai sholat jum,at. Beruntung, kapolsek dimaksud tidak berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sehingga, Syam bersama keluarganya melampiaskan kemarahan terhadap Rumah Dinas, Mobil Dinas (Modis) dan Kantor Mapolsek setempat. Reaksi warga dalam kaitan itu sebagai wujud kekecewaan lantaran tidak berhasil bertemu dengan kapolsek setempat guna melakukan klarifikasi seputar SMS tersebut.”Kecewa, massa akhirnya melampiaskan emosi terhadap kantor dan modis. Akibatnya, kaca kantor dan modis mengalami kerusakan.” ungkap salah seorang sumber yang menyaksikan kejadian tersebut.
Mendengar insiden tersebut, Kapolres Bima Kota AKBP Ida Bagus Winarta, SIK bersama jajaranya pun bergerak cepat menuju TKP. Sampai di lokasi, jajaran polres bertemu langsung dengan Syam dan keluarganya. Praktis, kondisi yang sebelumnya mencekam kembali kondusif. "Usai pertemuan berlangsung, warga membubarkan diri menuju rumah mereka masing-masing,” kata sumber Koran Stabilitas. (TIM)
COMMENTS