Kendati, Pemilihan Legislatif (Pileg) akan dihelat Tahun 2019 mendatang. Namun, sudah banyak yang menyatakan diri untuk ikut dalam kompetisi...
Kendati, Pemilihan Legislatif (Pileg) akan dihelat Tahun 2019 mendatang. Namun, sudah banyak yang menyatakan diri untuk ikut dalam kompetisi politik lima Tahunan tersebut. Salah satunya, Abdul Haris, ST, Politisi muda, energik dan inovatif salah satu kader terbaik PKPI. Putra kelahiran Bima ….Maret 1979 itu akan tampil sebagai Calon Legislatif (Caleg) di Daerah Pemilihan (Dapil) Kecamatan Asakota Kota Bima. Mampukah Haris meraih kemenangan pada pertarungan politik tersebut, ataukah justru terpental dari lawan politiknya yang kini menduduki kursi DPRD Kota Bima?
KOTA BIMA, KS. – Maju atau menjadi caleg bukan sekedar pengakuan atau ambisi, hasrat semata. Namun dibutuhkan persiapan yang matang. Seperti, anggaran untuk kos politik dan termasuk persiapan guna mendapatkan dukungan sekaligus pilihan Masyarakat. Baginya, persiapan dalam kaitan itu sudah sejak lama dilakukan. Bahkan, keputusan untuk menjadi caleg berawal dari masyarakat. Bentuknya, mengumpulkan dan meneyerahkan foto copy KTP sebagai salah satu syarat untuk menjadi caleg di partai politik (Parpol) tersebut.
“Menang adalah tujuan utama dan kalah adalah resiko dalam pertarungan. Tapi saat ini yang paling penting yakni usaha, kerja keras, perjuangan dan niat serta kemauan. Apalagi, sudah mendapat dukungan dan dorongan masyarakat. Terutama, masyarakat Kelurahan Jatiwangi dan Jatibaru Asakota. Indikatornya, ketika Puluhan masyarakat secara sukarela, ikhlas mengumpulkan foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP). Kalau bukan karena mengharapkan saya untuk caleg, mustahil hal itu dilakukan, yang kumpulkan KTP hampir semua kelurahan se kecamatan asakota,” ujarnya.
Selain kemauan dan dukungan masyarakat, keputusan terjun dalam dunia politik pun berangkat dari rasa kepedulian juga keprihatinan terhadap kondisi kecamatan setempat. Mulai dari aspek Ekonomi hingga pembangunan, hamper tidak ada perubahan yang signifikan. Haris tak menampik jika saat ini memang ada beberapa wakil asakota yang duduk di kursi dewan. Diantaranya, Khalik Bin Walid duta partai Gerindra, HM.Nor PAN, Hj.Rini PBB dan H.Bobi dari PPP.
“Bagi saya, mereka adalah yang terbaik dan figure pilihan. Tapi tidaklah salah atau berlebihan, kalau ada tambahan keterwakilan asakota di periode berikutnya. Sehingga, kami dapat bersama-sama dalam memperjuanngkan aspirasi masyarakat. Itu pun, jika Allah SWT menghendaki saya berada di lembaga tersebut,” katanya. (KS-Anh)
KOTA BIMA, KS. – Maju atau menjadi caleg bukan sekedar pengakuan atau ambisi, hasrat semata. Namun dibutuhkan persiapan yang matang. Seperti, anggaran untuk kos politik dan termasuk persiapan guna mendapatkan dukungan sekaligus pilihan Masyarakat. Baginya, persiapan dalam kaitan itu sudah sejak lama dilakukan. Bahkan, keputusan untuk menjadi caleg berawal dari masyarakat. Bentuknya, mengumpulkan dan meneyerahkan foto copy KTP sebagai salah satu syarat untuk menjadi caleg di partai politik (Parpol) tersebut.
“Menang adalah tujuan utama dan kalah adalah resiko dalam pertarungan. Tapi saat ini yang paling penting yakni usaha, kerja keras, perjuangan dan niat serta kemauan. Apalagi, sudah mendapat dukungan dan dorongan masyarakat. Terutama, masyarakat Kelurahan Jatiwangi dan Jatibaru Asakota. Indikatornya, ketika Puluhan masyarakat secara sukarela, ikhlas mengumpulkan foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP). Kalau bukan karena mengharapkan saya untuk caleg, mustahil hal itu dilakukan, yang kumpulkan KTP hampir semua kelurahan se kecamatan asakota,” ujarnya.
Selain kemauan dan dukungan masyarakat, keputusan terjun dalam dunia politik pun berangkat dari rasa kepedulian juga keprihatinan terhadap kondisi kecamatan setempat. Mulai dari aspek Ekonomi hingga pembangunan, hamper tidak ada perubahan yang signifikan. Haris tak menampik jika saat ini memang ada beberapa wakil asakota yang duduk di kursi dewan. Diantaranya, Khalik Bin Walid duta partai Gerindra, HM.Nor PAN, Hj.Rini PBB dan H.Bobi dari PPP.
“Bagi saya, mereka adalah yang terbaik dan figure pilihan. Tapi tidaklah salah atau berlebihan, kalau ada tambahan keterwakilan asakota di periode berikutnya. Sehingga, kami dapat bersama-sama dalam memperjuanngkan aspirasi masyarakat. Itu pun, jika Allah SWT menghendaki saya berada di lembaga tersebut,” katanya. (KS-Anh)
COMMENTS