Wakil Walikota Bima, H.Arahman H.Abidin,SE secara tegas membantah adanya bantuan rehab rumah warga yang rusak ringan dan rusak parah pasca d...
Wakil Walikota Bima, H.Arahman H.Abidin,SE secara tegas membantah adanya bantuan rehab rumah warga yang rusak ringan dan rusak parah pasca di hantam banjir Desember 2016 lalu senilai Rp.20-40Juta per rumah. Pemerintah Kota Bima tidak pernah mengeluarkan pernyataan adanya dana bantuan rehab ringan dan rehab total tersebut, karena sampai hari ini pemerintah tidak menerima dana bantuan tersebut dari Pemerintah Pusat.
KOTA BIMA, KS.- Pernyataan itu disampaikan H.Man menanggapi adanya isu yang beredar di tengah masyarakat terkait bantuan rehab rumah warga pasca banjir setahun lalu itu.”Pemerintah tidak pernah menjanjikan hal itu dan tidak pernah mengeluarkan pernyataan sedikitpun soal itu, baik terhadap media, lebih-lebih ke masyarakat. Nah, itu isu dihembuskan oleh lawan lawan politiknya yang mengaku ada dana itu, padahal tidak benar terjadi,” tegasnya.
Pemerintah kata H.Man hanya menerima dana bantuan dari pihak ketiga pasca banjir waktu itu, itupun dananya sudah digunakan untuk membayar lauk pauk anggota TNI, Polri dan Tagana yang datang ke bima melakukan pembersihan lumpur dan sampah yang bertumpuk-tumpuk di sudut Kota Bima. “TNI yang datang ke bima waktu itu tidak kerja gratis melainkan dibayar oleh pemkot, termasuk makan dan minum setiap harinya ditanggung oleh pemerintah Kota Bima,” jelasnya.
Kenapa haru dibayar ?. Karena Badan Penanggulangan Bencana Nasional Pusat mengharuskan untuk membayar TNI yang datang membawa alat berat, dan lainnya waktu itu, untuk membersihkan Kota Bima.”Coba kita tidak kerjasama dengan TNI, belum tentu dalam cepat Kota Bima bisa dibersihkan,” cetusnya.
Kembali persoalan adanya informasi dana rehab Rp.20-40Juta tersebut, secara tegas H.Man menjelaskan, pemerintah pusat mendroping dana ratusan milyar ke pemkot hanya untuk memperbaiki kembali infrastrukrur pemerintah yang rusak parah, dan hingga sekarang masih dalam tahap pekerjaan oleh pemerintah sejumlah pembangunan yang rusak berat bahkan rata dengan tanah akibat dihantam banjir kemarin.
“Nah, sebagai bentuk kepedulian pemerintah waktu itu, makanya diberikan dana masing-masing Rp.500Ribu per rumah waktu, dan insya allah ke depan akan tetap diperhatikan oleh pemerintah bagi warga yang hingga sekarang belum membangun kembali rumah yang rusak atau memperbaiki yang rusak parah,” janjinya.
Pada kesempatan tersebut, H.Man juga mengaku bahwa pemerintah Kota Bima telah bekerjasama dengan pemerintah Jepang dengan mendatangkan uang sekitar Rp.20Milyar. Dana bantuan itu akan segera diterima oleh Pemerintah Kota Bima, tentunya dalam rangka membangun berbagai fasilitas pembangunan yang dibutuhkan oleh masyarakat kota Bima.
“Do,akan saja, agar dana Rp.20Milyar dari pemerintah jepang itu segera tiba di Kota Bima,” tuturnya penuh harap seraya berjanji akan terus mengabdi dengan tulus dan ikhlas untuk warga Kota Bima ini.(KS-R01)
Banjir Bandang Kota Bima |
KOTA BIMA, KS.- Pernyataan itu disampaikan H.Man menanggapi adanya isu yang beredar di tengah masyarakat terkait bantuan rehab rumah warga pasca banjir setahun lalu itu.”Pemerintah tidak pernah menjanjikan hal itu dan tidak pernah mengeluarkan pernyataan sedikitpun soal itu, baik terhadap media, lebih-lebih ke masyarakat. Nah, itu isu dihembuskan oleh lawan lawan politiknya yang mengaku ada dana itu, padahal tidak benar terjadi,” tegasnya.
Pemerintah kata H.Man hanya menerima dana bantuan dari pihak ketiga pasca banjir waktu itu, itupun dananya sudah digunakan untuk membayar lauk pauk anggota TNI, Polri dan Tagana yang datang ke bima melakukan pembersihan lumpur dan sampah yang bertumpuk-tumpuk di sudut Kota Bima. “TNI yang datang ke bima waktu itu tidak kerja gratis melainkan dibayar oleh pemkot, termasuk makan dan minum setiap harinya ditanggung oleh pemerintah Kota Bima,” jelasnya.
Kenapa haru dibayar ?. Karena Badan Penanggulangan Bencana Nasional Pusat mengharuskan untuk membayar TNI yang datang membawa alat berat, dan lainnya waktu itu, untuk membersihkan Kota Bima.”Coba kita tidak kerjasama dengan TNI, belum tentu dalam cepat Kota Bima bisa dibersihkan,” cetusnya.
Kembali persoalan adanya informasi dana rehab Rp.20-40Juta tersebut, secara tegas H.Man menjelaskan, pemerintah pusat mendroping dana ratusan milyar ke pemkot hanya untuk memperbaiki kembali infrastrukrur pemerintah yang rusak parah, dan hingga sekarang masih dalam tahap pekerjaan oleh pemerintah sejumlah pembangunan yang rusak berat bahkan rata dengan tanah akibat dihantam banjir kemarin.
“Nah, sebagai bentuk kepedulian pemerintah waktu itu, makanya diberikan dana masing-masing Rp.500Ribu per rumah waktu, dan insya allah ke depan akan tetap diperhatikan oleh pemerintah bagi warga yang hingga sekarang belum membangun kembali rumah yang rusak atau memperbaiki yang rusak parah,” janjinya.
Pada kesempatan tersebut, H.Man juga mengaku bahwa pemerintah Kota Bima telah bekerjasama dengan pemerintah Jepang dengan mendatangkan uang sekitar Rp.20Milyar. Dana bantuan itu akan segera diterima oleh Pemerintah Kota Bima, tentunya dalam rangka membangun berbagai fasilitas pembangunan yang dibutuhkan oleh masyarakat kota Bima.
“Do,akan saja, agar dana Rp.20Milyar dari pemerintah jepang itu segera tiba di Kota Bima,” tuturnya penuh harap seraya berjanji akan terus mengabdi dengan tulus dan ikhlas untuk warga Kota Bima ini.(KS-R01)
COMMENTS