Kendati saat ini Drs.H.Abdul Wahab masih berada di Mekkah untuk menjalankan ibadah hajinya yang kedua kali. Namun, mantan asisten I Setda Ka...
Kendati saat ini Drs.H.Abdul Wahab masih berada di Mekkah untuk menjalankan ibadah hajinya yang kedua kali. Namun, mantan asisten I Setda Kabupaten Bima itu masih bisa memberikan keterangan terkait polemic perekrutan Guru Tidak Tetap (GTT) sebanyak 100 orang di Lingkup Dikpora Kabupaten Bima. Buktinya, melalui wawancara menggunakan WhatsApp dengan wartawan Koran Stabilitas, secara tegas H.Wahab mengatakan, bahwa BKD Kabupaten Bima tidak terlibat sedikitpun dalam kaitan rekrut GTT tersebut, karena yang lulus GTT berdasarkan usulan dari pihak Dikpora.
BIMA, KS.- “Jangan tanya BKD soal perekrutan GTT itu wartawan. Tanya ke Dikpora dong, karena yang lulus GTT itu merupakan nama-nama yang diusulkan oleh Dikpora beberapa waktu lalu, sementara pihak BKD hanya sebatas melanjutkan pengusulan dari Dikpora,” kata Wahab menanggapi adanya isu keterlibatan BKD soal GTT tersebut.
Kata Wahab, bila ada nama yang tidak diusulkan oleh Dikpora n amun dinyatakan lulus, itu berbeda lagi, dan bisa ditanyakan kepada PLH BKD sekarang yaitu Asisten I Setda Kabupaten Bima, H.Makruf,SE.”Kalau itu terjadi, saya tidak bisa komentara, tapi setahu saya bahwa nama yang diusulkan oleh Dikpora itu, yang disampaikan ke Bupati Bima,” cetusnya.
Disinggung soal adanya isu terkait keterlibatan KUPT Dikpra se-Kabupaten Bima yang disuruh untuk mencari minimal lima orang setiap KUPT Dikpora, dengan penarikan uang Rp.25Juta hingga Rp.40Juta per GTT, dengan tegas Wahab mengaku tidak tahu.”Saya tidak tau soal perintah di setiapp KUPT untuk mencari calon GTT setiap Kecamatan. Kalaupun ada, itu ulah oknum tertentu, bukan oleh BKD,” bantahnya.
Di tempat terpisah, Kadis Dikpora Kabupaten Bima Drs.H.Supratman AS yang dimintai tanggapannya Minggu (1/100 siang via ponselnya dengan tegas mengatakan bahwa nama-nama yang diusulkan 100 itu ke BKD merupakan nama-nama yang telah ditentukan oleh Dikpora. Namun anehnya, justru yang lulus banyak yang tidak usulkan oleh Dikpora.
“Keliru dong kalau BKD tidak terlibat, sementara BKD yang serahkan ke Bupati dan yang membuat SK pengangkatan GTT itu adalah BKd, sementara kami di Dikpora hanya sebatas mengusulkan saja,” jelasnya.
Soal isu penarikan uang puluhan juta per GTT, secara tegas mantan Sekwan Kabupaten Bima ini mengaku tidak mengetahui samasekali adanya kejadian itu.”Saya tidak tau soal pengambilan uang dan lainnya. Silahkan tanya ke pihak tertentu soal itu. Sekali lagi saya tegaskan, agar pihak BKD segera menyerakan 100 nama itu ke Dikpora sekaligus foto copy SK mereka. Agar kami di Dikproa tahu, siapa saja yang lulus GTT itu,” imbuhnya.
Sementara ditanya soal tidak diserahkannya foto SK pengangkatan calon GTT ke BKD oleh pihak Dikpora, dengan tegas H.Supra kembali mengatakan, soal foto copy SK itu bisa menyusul dan bisa diminta baik-baik oleh BKD.”Kita akan kasih foto copy SK calon GTT, bila itu dibutuhkan oleh BKD. Nah, sampai hari ini tidak diminta oleh BKD foto copy SK calon GTT tersebut, namun tiba-tiba ada pengumuman lulus GTT sebanyak 100 orang,” tuturnya kesal.(KS-R01)
BIMA, KS.- “Jangan tanya BKD soal perekrutan GTT itu wartawan. Tanya ke Dikpora dong, karena yang lulus GTT itu merupakan nama-nama yang diusulkan oleh Dikpora beberapa waktu lalu, sementara pihak BKD hanya sebatas melanjutkan pengusulan dari Dikpora,” kata Wahab menanggapi adanya isu keterlibatan BKD soal GTT tersebut.
Kata Wahab, bila ada nama yang tidak diusulkan oleh Dikpora n amun dinyatakan lulus, itu berbeda lagi, dan bisa ditanyakan kepada PLH BKD sekarang yaitu Asisten I Setda Kabupaten Bima, H.Makruf,SE.”Kalau itu terjadi, saya tidak bisa komentara, tapi setahu saya bahwa nama yang diusulkan oleh Dikpora itu, yang disampaikan ke Bupati Bima,” cetusnya.
Disinggung soal adanya isu terkait keterlibatan KUPT Dikpra se-Kabupaten Bima yang disuruh untuk mencari minimal lima orang setiap KUPT Dikpora, dengan penarikan uang Rp.25Juta hingga Rp.40Juta per GTT, dengan tegas Wahab mengaku tidak tahu.”Saya tidak tau soal perintah di setiapp KUPT untuk mencari calon GTT setiap Kecamatan. Kalaupun ada, itu ulah oknum tertentu, bukan oleh BKD,” bantahnya.
Di tempat terpisah, Kadis Dikpora Kabupaten Bima Drs.H.Supratman AS yang dimintai tanggapannya Minggu (1/100 siang via ponselnya dengan tegas mengatakan bahwa nama-nama yang diusulkan 100 itu ke BKD merupakan nama-nama yang telah ditentukan oleh Dikpora. Namun anehnya, justru yang lulus banyak yang tidak usulkan oleh Dikpora.
“Keliru dong kalau BKD tidak terlibat, sementara BKD yang serahkan ke Bupati dan yang membuat SK pengangkatan GTT itu adalah BKd, sementara kami di Dikpora hanya sebatas mengusulkan saja,” jelasnya.
Soal isu penarikan uang puluhan juta per GTT, secara tegas mantan Sekwan Kabupaten Bima ini mengaku tidak mengetahui samasekali adanya kejadian itu.”Saya tidak tau soal pengambilan uang dan lainnya. Silahkan tanya ke pihak tertentu soal itu. Sekali lagi saya tegaskan, agar pihak BKD segera menyerakan 100 nama itu ke Dikpora sekaligus foto copy SK mereka. Agar kami di Dikproa tahu, siapa saja yang lulus GTT itu,” imbuhnya.
Sementara ditanya soal tidak diserahkannya foto SK pengangkatan calon GTT ke BKD oleh pihak Dikpora, dengan tegas H.Supra kembali mengatakan, soal foto copy SK itu bisa menyusul dan bisa diminta baik-baik oleh BKD.”Kita akan kasih foto copy SK calon GTT, bila itu dibutuhkan oleh BKD. Nah, sampai hari ini tidak diminta oleh BKD foto copy SK calon GTT tersebut, namun tiba-tiba ada pengumuman lulus GTT sebanyak 100 orang,” tuturnya kesal.(KS-R01)
COMMENTS