Pembangunan proyek Masjid Terapung saat ini oleh PT.Mayalia senilai Rp.12 Milyar lebih tengah berjalan lancar. Kondisi fisik pekerjaan terli...
Pembangunan proyek Masjid Terapung saat ini oleh PT.Mayalia senilai Rp.12 Milyar lebih tengah berjalan lancar. Kondisi fisik pekerjaan terlihat rapi dan tidak menuai masalah, apalagi pengawasan oleh pemerintah di lokasi proyek sangatlah ketat dan terus diawasi oleh sejumlah pengawas yang diberikan tugas khusus oleh Dinas PU selaku pemilik proyek.
BIMA, KS.- Kepala Dinas PU Kota Bima, M.Amin S,Sos saat ditemui wartawan Koran Stabilitas, Rabu (11/10) sore menjelaskan, pembangunan masjid terapung tersebut diharapkan selesai akhir Tahun Anggaran 2017. Dana yang dialokasikan di lokasi pembangunan masjid termasuk pembuatan menara masjid sekitar Rp.17 Milyar lebih, dengan rincian, pembangunan mayor awal APBD Tahun 2017 senilai Rp.12Milyar lebih, ditambah pembangunan menara Rp.2,4Milyar dan di APBD Perubahan Rp.2,8 Milyar.
Dengan banyaknya anggaran tersebut, tentu target pemerintah harus selesai akhir tahun 2017 ini. Bila tidak, maka pihak rekanan yang diberikan kepercayaan oleh pemerintah untuk mengerjakan proyek tersebut, bisa tidak mendapatkan kepercayaan dikemudian hari.”Tapi saya yakin, bahwa Pt. Mayalia mampu menuntaskan proyek itu sebelum akhir tahun 2017 ini. Karena perusahaan itu terkategori perusahaan bonafit yang sudah banyak pengalaman mengerjakan proyek-proyek besar,” tuturnya yakin.
Begitu juga kepada rekanan yang mengerjakan proyek pembangunan menara senilai Rp.2,4Milyar, agar dapat diselesaikan sebelum akhir Tahun 2017 ini, karena harapan pemerintah awal Tahun 2018 masjid terapung sudah bisa digunakan, baik untuk sholat lima waktu sehari maupun untuk kegiatan social keagaamaan lainnya.
“Semoga saja, harapan pemerintah juga rakyat Kota Bima, pembangunan masjid terapung selesai dikerjakan sebelum masuk tahun baru 2018,” harapnya.
Menanggapi polemic, adanya sejumlah anggota dewan yang menolak pembangunan masjid terapung, M.Amin mengatakan, bahwa siapapun boleh menolak atau menerima pembangunan yang direncanakan oleh pemerintah. Namun harus dipahami, bahwa pembangunan masjid terapung itu adalah icontnya Kota Bima.
“Masjid terapung di Amahami itu adalah iconnya Kota Bima. Saya yakin dan percaya, bila disana nanti berdiri kokoh bangunan masjid terapung, ditambah ada menara berukuran besar dan tinggi, terus dihiasi dengan taman di sekeliling masjid, maka akan menggambarkan keindahan Kota Bima,” pungkasnya.
Selain itu, masjid terapung juga merupakan hasil buah pikiran sosok kakak beradik yang memimpin Kota Bima ini selama hampir sepuluh tahun, tentunya dengan dukungan seluruh anggota dewan Kota Bima yang mengetok anggaran untuk pembangunan masjid tersebut.
“Atasnama eksekutif,, saya menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh anggota dewan Kota Bima, terutama adanya persetujuan anggaran Rp.2,8Milyar untuk penyelesaian pembangunan masjid terapung di amahami,” tandasnya.(KS-R01)
 |
| Desain Masjid Terapung Ama Hami |
BIMA, KS.- Kepala Dinas PU Kota Bima, M.Amin S,Sos saat ditemui wartawan Koran Stabilitas, Rabu (11/10) sore menjelaskan, pembangunan masjid terapung tersebut diharapkan selesai akhir Tahun Anggaran 2017. Dana yang dialokasikan di lokasi pembangunan masjid termasuk pembuatan menara masjid sekitar Rp.17 Milyar lebih, dengan rincian, pembangunan mayor awal APBD Tahun 2017 senilai Rp.12Milyar lebih, ditambah pembangunan menara Rp.2,4Milyar dan di APBD Perubahan Rp.2,8 Milyar.
Dengan banyaknya anggaran tersebut, tentu target pemerintah harus selesai akhir tahun 2017 ini. Bila tidak, maka pihak rekanan yang diberikan kepercayaan oleh pemerintah untuk mengerjakan proyek tersebut, bisa tidak mendapatkan kepercayaan dikemudian hari.”Tapi saya yakin, bahwa Pt. Mayalia mampu menuntaskan proyek itu sebelum akhir tahun 2017 ini. Karena perusahaan itu terkategori perusahaan bonafit yang sudah banyak pengalaman mengerjakan proyek-proyek besar,” tuturnya yakin.
Begitu juga kepada rekanan yang mengerjakan proyek pembangunan menara senilai Rp.2,4Milyar, agar dapat diselesaikan sebelum akhir Tahun 2017 ini, karena harapan pemerintah awal Tahun 2018 masjid terapung sudah bisa digunakan, baik untuk sholat lima waktu sehari maupun untuk kegiatan social keagaamaan lainnya.
“Semoga saja, harapan pemerintah juga rakyat Kota Bima, pembangunan masjid terapung selesai dikerjakan sebelum masuk tahun baru 2018,” harapnya.
Menanggapi polemic, adanya sejumlah anggota dewan yang menolak pembangunan masjid terapung, M.Amin mengatakan, bahwa siapapun boleh menolak atau menerima pembangunan yang direncanakan oleh pemerintah. Namun harus dipahami, bahwa pembangunan masjid terapung itu adalah icontnya Kota Bima.
“Masjid terapung di Amahami itu adalah iconnya Kota Bima. Saya yakin dan percaya, bila disana nanti berdiri kokoh bangunan masjid terapung, ditambah ada menara berukuran besar dan tinggi, terus dihiasi dengan taman di sekeliling masjid, maka akan menggambarkan keindahan Kota Bima,” pungkasnya.
Selain itu, masjid terapung juga merupakan hasil buah pikiran sosok kakak beradik yang memimpin Kota Bima ini selama hampir sepuluh tahun, tentunya dengan dukungan seluruh anggota dewan Kota Bima yang mengetok anggaran untuk pembangunan masjid tersebut.
“Atasnama eksekutif,, saya menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh anggota dewan Kota Bima, terutama adanya persetujuan anggaran Rp.2,8Milyar untuk penyelesaian pembangunan masjid terapung di amahami,” tandasnya.(KS-R01)
COMMENTS