Dua nama Calon kepala daerah Nusa Tenggara barat (NTB) yakni, DR. H. Zulkiflimansyah,M.Sc dan Dr.Ir.Hj Sitti Rohmi Djalillah,M.Pd paling ban...
Dua nama Calon kepala daerah Nusa Tenggara barat (NTB) yakni, DR. H. Zulkiflimansyah,M.Sc dan Dr.Ir.Hj Sitti Rohmi Djalillah,M.Pd paling banyak disebut-sebut publik NTB maju dalam pemilihan kepala daerah gubernur dan wakil gubernur NTB 2018 hingga saat ini. Keduanya dianggap pantas menjadi orang nomor 1 & 2 untuk merebut popularitas publik Nusa Tenggara Barat mendatang.
Mataram, NTB - DR. H. Zulkiflimansyah,M.Sc, atau biasa disapa DR.Zul yang saat ini menjabat Anggota DPR-RI sudah menyatakan siap maju di Pilgub NTB 2018. Dan,Tidak salah bila Partai PKS harus mendeklarasikan dukungan kepada DR.Zul bersama Hj.Rohmi. “Sementara itu, Hj Sitti Rohmi Djalilah mengatakan siap meneruskan amanah yang diberikan kepadanya. Bahkan dirinya juga siap melanjutkan kepemimpinan adiknya yang kini menjabat sebagai Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi, atau biasa sapa TGB”
Kedua Pemimpin muda cerdas dan doctor ini siap melanjutkan ikhtiar TGB yang menjadi slogan politisi handal nasional yang sangat familiar yang selalu menyapa disetiap jalan dan perempatan dengan baliho besar menjadi pemandangan khas oleh sosok pemimpin muda cerdas DR. H. Zulkiflimasyah,M.Sc. DR. H. Zulkiflimasyah,M.Sc menjadi buah bibir di masyarakat pelosok-polosok NTB.
“Paska melewati ajang Pilkada Serentak yang mendorong perhatian luas dari publik selama semester pertama tahun 2017, sesaat lagi publik di 17 provinsi, 115 kabupaten, dan 39 kota di Indonesia akan memasuki tahapan Pilkada Serentak 2018. Menurut catatan KPU, tahapan Pilkada Serentak 2018 akan dimulai sejak 22 November 2017 dan pencoblosan pada 28 Juni 2018. Setidaknya 7 -- 8 bulan ke depan, situasi politik di 171 daerah diatas akan lebih dinamis”
Terus bergerak bersilaturrahmi dengan tokoh masyarakat memang menjadi salah satu kegiatan rutinnya. Mendengar aspirasi dan unek-unek masyarakat memang menjadi tanggung jawab semua steak holder yang ada di NTB tidak terkecuali akrabnya. DR. Zul memang bukan anggota DPR RI yang berdapil di NTB melainkan anggota DPR RI daerah pemilihan (Dapil) Banten II. DR. Zul asli putra daerah kelahiran Sumbawa Besar 18 Mei 1972 yang banyak berkiprah diperpolitikan nasional dan juga ia sebagai dosen Universitas Indonesia. Kecintaannya pada tanah kelahirannya menjadi tekad kuat dalam memajukan NTB yang penuh dan melimpah dengan sumber daya alam yang harus dikelola sama orang yang tepat.
DR. Zul calon kuat gubernur NTB 2018 yang diusung sama Partai Keadilan Sejahtra (PKS) ini memang sangat konsen dengan masalah sosial masyarakat. DR. Zul orang yang memang berasal dari masyarakat biasa sehingga sangat terbiasa dengan keluhan dan unek-unek masyarakat khususnya masyarakat NTB. Hari sabtu tanggal 4 Februari 2017 DR. Zul berksempatan bersilaturrahmi dengan tokoh masyarakat di Kota dan Kabupaten Bima hingga Kabupaten Dompu baru-baru ini, dan juga di kecamatan Keruak dan Jerowaru Tanjung Luar.
“Menghadapi situasi tersebut, tak heran jika Presiden Jokowi menaruh perhatian khusus. Perhatian khusus Presiden Jokowi ini setidaknya terbaca dalam pernyataan pentingnya selama 2 pekan terakhir ini. Pertama, Presiden Jokowi mewanti-wanti jajaran kabinetnya untuk solid menghadapi Tahunn Politik pada sidang kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa”
Pertemuan dengan masyarakat selatan tersebut merupakan kegiatan silaturrahmi dalam rangka mempererat tali persaudaraan dan sosialisasi program-program dalam membawa NTB yang lebih maju dan sejahtera.
Dalam kesempatan tersebut DR. Zul memaparkan potensi-potensi yang dimilki oleh negeri seribu masjid julukan NTB dalam mensejahterakan masyarakatnya seperti masjid megah nan indah Islamic Center, Lombok Internasioal Airport ini harus dimaksimalkan oleh pemimpin NTB kedepannya paska ditinggalkan oleh TGB. DR. Zainul Majdi.
“Pemimpin NTB 2018 harus orang yang paham betul tentang mega proyek pembangunan yang ada di NTB ini . Ia lanjut menuturkan bahwa bakal calon gubernur 2018 rata-rata umurnya sudah tua. NTB membutuhkan pemimpin yang masih muda dan progresif untuk melanjutkan pembangunan yang ada di NTB tetapi itu pilihan masing-masing masyarakat dan semua bakal calon gubernur 2018 memang bagus semua”, ucapnya
“Pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (Pilkada) tahun 2018 yang akan digelar secara serentak merupakan momentum bagi masyarakat di daerah untuk menentukan ulang nasib dan strategi pembanguanan selama 5 tahun ke depan. Pikada serentak gelombang tiga akan dilaksanakn di 171 daerah, tepatnya di 17 provinsi, 115 kabupaten, dan 39 kota. Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah resmi meluncurkan tahapan-tahapan yang akan dilalui, tahapan penting di antaranya pendaftaran pasangan calon pada 8-10 Februari, dan pemungutan suara pada 27 Juni 2018”
DR. ZUl yang juga pakar ekonomi lulusan Harvard Univsersity Amerika ini melanjutkan paparannya pemilu memang masih lama Juni 2018 mendatang, ketika pesta demokrasi 2018 sudah tiba jangan sampai masyarakat bentrok, bermusuhan, saling hina dan mencela hanya karena beda pilihan atau jagoan yang diunggulkan dalam pilkada. Semua takdir sudah ditulis oleh Tuhan di Lauhul mahfuz, manusia hanya bisa berusaha, berikhtiar, berdoa dan tawakkal kepada Tuhan.
Pilihlah pemimpin yang dianggap mampu membawa NTB kedepan yang lebih baik jangan sampai salah pilih akan berimbas ke pembangunan NTB yang sudah mau maju ini. Ia lanjut menuturkan dalam teori ekonomi modern saat ini pemimpin itu banyak berkorban untuk masyarakat yang dipimpinnya, pemimpin itu melayani atau berkhidmat untuk masyarakat tetapi jangan sampai pemimpin itu dilayani oleh masyarakat.
“Selain program-program yang di usung oleh calon kepala daerah, hal yang selalu menjadi perhatian adalah profil calon yang di usung mulai dari; asal partai politik, background organisasi, kekuatan finansial untuk menggerakkan roda kampanye, dan yang paling penting adalah dari keluarga dan keturunan nya siapa”
Terus terang DR. Zul mengatakan Kalau saya tidak terpilih menjadi gubernur nanti, tidak masalah buat saya minimal pesan moral yang saya sampaikan ke masyarakat ter sampaikan, terpilih tidaknya ada yang sudah atur yang lebih berkuasa. Ketika ditanya tentang tata kelola pariwisata wilayah selatan yang mempunyai potensi yang luar biasa dan bagaimana memperhatikan para nelayan yang ada.
Menurut DR. Zul Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah tetapi anehnya banyak masyarakat yang miskin. Potensi wisata domestik yang luar biasa berimplikasi ke sektor tertentu yang erat hubungannya dengan sumber daya manusia. SDM harus digenjot untuk meningkatkan professionalisme dalam bekerja pada sektor pariwisata.
“Sementara itu, tantangan pembangunan daerah abad ke 21 memiliki tantangan yang berbeda dengan membangun di abad ke 19, kepala daerah di tuntut untuk memiliki kapasitas dan integritas. Kapasitas di tandai dengan kemampuan kepala daerah tersbut mendatangkan investasi baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Di level pembangunan internasional, tersedia lembaga-lembaga yang siap bekerjasama untuk membangun daerah dalam berbagai bidang, baik itu pengentasan kemiskinan, buta huruf dan pencegahan terhadap gizi buruk”
Masyarakat harus di edukasi dengan baik sehingga berkontribusi banyak dalam sektor tersebut. Jangan sampai masyarakat di area atau destinasi pariwisata menjadi model bermental pelayan akan tetapi harus menjadi tuan di rumah sendiri melalui membuat usaha-usaha produktif dalam meningkatkan ekonomi masyarakat seperti ekonomi kreatif dan produktif. DR. Zul memang satu-satunya calon gubernur NTB yang sudah turun ke masyarakat dalam memberikan pemahaman dan sosialisasi demi memajukan NTB. Semoga pemimpin muda cerdas DR. Zul ini menjadi gubernur NTB masa bhakti 2018-2023 mendatang.
“Faktor lain yang harus dimiliki oleh kepala daerah adalah integritas, integritas ini tidak boleh hilang dalam diri kepala daerah. Berintegritasnya kepala daerah dapat dilihat dari sikap profesional dalam pengelolaan birokrasi, penempatan aparatur secara profesional dan ketegasan terhadap bawahan yang dipimpinnya. Kedua tuntutan tersebut sulit terwujud jika kepala daerah di sandera oleh kepentingan keluarga dan golongan”.(Redaksi - Harian Stabilitas.Com/FS.Donggo Jakarta/ADV)
 |
| DR. H. Zulkiflimansyah,M.Sc dan Dr.Ir.Hj Sitti Rohmi Djalillah,M.Pd |
Mataram, NTB - DR. H. Zulkiflimansyah,M.Sc, atau biasa disapa DR.Zul yang saat ini menjabat Anggota DPR-RI sudah menyatakan siap maju di Pilgub NTB 2018. Dan,Tidak salah bila Partai PKS harus mendeklarasikan dukungan kepada DR.Zul bersama Hj.Rohmi. “Sementara itu, Hj Sitti Rohmi Djalilah mengatakan siap meneruskan amanah yang diberikan kepadanya. Bahkan dirinya juga siap melanjutkan kepemimpinan adiknya yang kini menjabat sebagai Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi, atau biasa sapa TGB”
Kedua Pemimpin muda cerdas dan doctor ini siap melanjutkan ikhtiar TGB yang menjadi slogan politisi handal nasional yang sangat familiar yang selalu menyapa disetiap jalan dan perempatan dengan baliho besar menjadi pemandangan khas oleh sosok pemimpin muda cerdas DR. H. Zulkiflimasyah,M.Sc. DR. H. Zulkiflimasyah,M.Sc menjadi buah bibir di masyarakat pelosok-polosok NTB.
“Paska melewati ajang Pilkada Serentak yang mendorong perhatian luas dari publik selama semester pertama tahun 2017, sesaat lagi publik di 17 provinsi, 115 kabupaten, dan 39 kota di Indonesia akan memasuki tahapan Pilkada Serentak 2018. Menurut catatan KPU, tahapan Pilkada Serentak 2018 akan dimulai sejak 22 November 2017 dan pencoblosan pada 28 Juni 2018. Setidaknya 7 -- 8 bulan ke depan, situasi politik di 171 daerah diatas akan lebih dinamis”
Terus bergerak bersilaturrahmi dengan tokoh masyarakat memang menjadi salah satu kegiatan rutinnya. Mendengar aspirasi dan unek-unek masyarakat memang menjadi tanggung jawab semua steak holder yang ada di NTB tidak terkecuali akrabnya. DR. Zul memang bukan anggota DPR RI yang berdapil di NTB melainkan anggota DPR RI daerah pemilihan (Dapil) Banten II. DR. Zul asli putra daerah kelahiran Sumbawa Besar 18 Mei 1972 yang banyak berkiprah diperpolitikan nasional dan juga ia sebagai dosen Universitas Indonesia. Kecintaannya pada tanah kelahirannya menjadi tekad kuat dalam memajukan NTB yang penuh dan melimpah dengan sumber daya alam yang harus dikelola sama orang yang tepat.
DR. Zul calon kuat gubernur NTB 2018 yang diusung sama Partai Keadilan Sejahtra (PKS) ini memang sangat konsen dengan masalah sosial masyarakat. DR. Zul orang yang memang berasal dari masyarakat biasa sehingga sangat terbiasa dengan keluhan dan unek-unek masyarakat khususnya masyarakat NTB. Hari sabtu tanggal 4 Februari 2017 DR. Zul berksempatan bersilaturrahmi dengan tokoh masyarakat di Kota dan Kabupaten Bima hingga Kabupaten Dompu baru-baru ini, dan juga di kecamatan Keruak dan Jerowaru Tanjung Luar.
“Menghadapi situasi tersebut, tak heran jika Presiden Jokowi menaruh perhatian khusus. Perhatian khusus Presiden Jokowi ini setidaknya terbaca dalam pernyataan pentingnya selama 2 pekan terakhir ini. Pertama, Presiden Jokowi mewanti-wanti jajaran kabinetnya untuk solid menghadapi Tahunn Politik pada sidang kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa”
Pertemuan dengan masyarakat selatan tersebut merupakan kegiatan silaturrahmi dalam rangka mempererat tali persaudaraan dan sosialisasi program-program dalam membawa NTB yang lebih maju dan sejahtera.
Dalam kesempatan tersebut DR. Zul memaparkan potensi-potensi yang dimilki oleh negeri seribu masjid julukan NTB dalam mensejahterakan masyarakatnya seperti masjid megah nan indah Islamic Center, Lombok Internasioal Airport ini harus dimaksimalkan oleh pemimpin NTB kedepannya paska ditinggalkan oleh TGB. DR. Zainul Majdi.
“Pemimpin NTB 2018 harus orang yang paham betul tentang mega proyek pembangunan yang ada di NTB ini . Ia lanjut menuturkan bahwa bakal calon gubernur 2018 rata-rata umurnya sudah tua. NTB membutuhkan pemimpin yang masih muda dan progresif untuk melanjutkan pembangunan yang ada di NTB tetapi itu pilihan masing-masing masyarakat dan semua bakal calon gubernur 2018 memang bagus semua”, ucapnya
“Pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (Pilkada) tahun 2018 yang akan digelar secara serentak merupakan momentum bagi masyarakat di daerah untuk menentukan ulang nasib dan strategi pembanguanan selama 5 tahun ke depan. Pikada serentak gelombang tiga akan dilaksanakn di 171 daerah, tepatnya di 17 provinsi, 115 kabupaten, dan 39 kota. Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah resmi meluncurkan tahapan-tahapan yang akan dilalui, tahapan penting di antaranya pendaftaran pasangan calon pada 8-10 Februari, dan pemungutan suara pada 27 Juni 2018”
DR. ZUl yang juga pakar ekonomi lulusan Harvard Univsersity Amerika ini melanjutkan paparannya pemilu memang masih lama Juni 2018 mendatang, ketika pesta demokrasi 2018 sudah tiba jangan sampai masyarakat bentrok, bermusuhan, saling hina dan mencela hanya karena beda pilihan atau jagoan yang diunggulkan dalam pilkada. Semua takdir sudah ditulis oleh Tuhan di Lauhul mahfuz, manusia hanya bisa berusaha, berikhtiar, berdoa dan tawakkal kepada Tuhan.
Pilihlah pemimpin yang dianggap mampu membawa NTB kedepan yang lebih baik jangan sampai salah pilih akan berimbas ke pembangunan NTB yang sudah mau maju ini. Ia lanjut menuturkan dalam teori ekonomi modern saat ini pemimpin itu banyak berkorban untuk masyarakat yang dipimpinnya, pemimpin itu melayani atau berkhidmat untuk masyarakat tetapi jangan sampai pemimpin itu dilayani oleh masyarakat.
“Selain program-program yang di usung oleh calon kepala daerah, hal yang selalu menjadi perhatian adalah profil calon yang di usung mulai dari; asal partai politik, background organisasi, kekuatan finansial untuk menggerakkan roda kampanye, dan yang paling penting adalah dari keluarga dan keturunan nya siapa”
Terus terang DR. Zul mengatakan Kalau saya tidak terpilih menjadi gubernur nanti, tidak masalah buat saya minimal pesan moral yang saya sampaikan ke masyarakat ter sampaikan, terpilih tidaknya ada yang sudah atur yang lebih berkuasa. Ketika ditanya tentang tata kelola pariwisata wilayah selatan yang mempunyai potensi yang luar biasa dan bagaimana memperhatikan para nelayan yang ada.
Menurut DR. Zul Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah tetapi anehnya banyak masyarakat yang miskin. Potensi wisata domestik yang luar biasa berimplikasi ke sektor tertentu yang erat hubungannya dengan sumber daya manusia. SDM harus digenjot untuk meningkatkan professionalisme dalam bekerja pada sektor pariwisata.
“Sementara itu, tantangan pembangunan daerah abad ke 21 memiliki tantangan yang berbeda dengan membangun di abad ke 19, kepala daerah di tuntut untuk memiliki kapasitas dan integritas. Kapasitas di tandai dengan kemampuan kepala daerah tersbut mendatangkan investasi baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Di level pembangunan internasional, tersedia lembaga-lembaga yang siap bekerjasama untuk membangun daerah dalam berbagai bidang, baik itu pengentasan kemiskinan, buta huruf dan pencegahan terhadap gizi buruk”
Masyarakat harus di edukasi dengan baik sehingga berkontribusi banyak dalam sektor tersebut. Jangan sampai masyarakat di area atau destinasi pariwisata menjadi model bermental pelayan akan tetapi harus menjadi tuan di rumah sendiri melalui membuat usaha-usaha produktif dalam meningkatkan ekonomi masyarakat seperti ekonomi kreatif dan produktif. DR. Zul memang satu-satunya calon gubernur NTB yang sudah turun ke masyarakat dalam memberikan pemahaman dan sosialisasi demi memajukan NTB. Semoga pemimpin muda cerdas DR. Zul ini menjadi gubernur NTB masa bhakti 2018-2023 mendatang.
“Faktor lain yang harus dimiliki oleh kepala daerah adalah integritas, integritas ini tidak boleh hilang dalam diri kepala daerah. Berintegritasnya kepala daerah dapat dilihat dari sikap profesional dalam pengelolaan birokrasi, penempatan aparatur secara profesional dan ketegasan terhadap bawahan yang dipimpinnya. Kedua tuntutan tersebut sulit terwujud jika kepala daerah di sandera oleh kepentingan keluarga dan golongan”.(Redaksi - Harian Stabilitas.Com/FS.Donggo Jakarta/ADV)
COMMENTS