Baru-baru ini, Rakyat Bima dihebohkan dengan insiden penembakan hingga menewaskan dua terduga teroris, Rahmat Fadlil Bil Jalal (28) dan M.Am...
Baru-baru ini, Rakyat Bima dihebohkan dengan insiden penembakan hingga menewaskan dua terduga teroris, Rahmat Fadlil Bil Jalal (28) dan M.Amir (39) di perbatasan antara Kota Bima dan Kabupaten Bima. Disatu pihak, peristiwa yang terjadi Senin (30/10) itu disebut sebagai keberhasilan Institusi Kepolisian. Dilain pihak, tragedi itu menyisahkan duka mendalam bagi keluarga terduga teroris. Meski demikian, keluarga besar keduanya tidak mempermasalahkannya. Karena, itu merupakan takdir, kehendak Allah SWT.
KOTA BIMA, KS. – Hal itu disampaikan Syafrudin, orang tua Rahmat Fadlil Bil Jalal kepada Koran Stabilitas Rabu (01/11) kemarin. Baginya, insiden hingga merenggut nyawa anaknya merupakan takdir Allah SWT.”Jujur saya kaget ketika mendengar informasi itu, tapi apa boleh buat itu sudah menjadi takdir,” kata Syafrudin.
Diakuinya, tidak ada gelagat yang mencurigakan saat buah hatinya berada di dalam Rumah. Katanya, yang dilakukannya hanya menjalankan Sholat lima waktu dan membaca Kitab Suci Al-Qur,an.”Hanya itu yang dia lakukan setiap hari, jadi tidak ada yang mencurigakan. Saya berani pastikan hal itu,” ujarnya.
Disinggung soal berapa lama buah hati tercintanya meninggalkan Rumah, Udin (sapaan akrab) mengaku hampir dua Bulan. Namun, sama sekali tidak ada pesan atau amanat yang ditinggalkan. Apalagi, sampai memberitahu kemana dan apa tujuan kepergianya meninggalkan rumah.
” Saya dan saudaranya sama sekali tidak tahu soal itu, kami tahu keberadaannya setelah mendapat informasi kematianya pada operasi pengungkapan terduga teroris oleh Densus 88 kemarin. Sebelum itu, kami keluarga besar sama sekali tidak tahu apa, dimana dan bagaimana kabar mereka berdua,” tuturnya.(KS-Anh)
KOTA BIMA, KS. – Hal itu disampaikan Syafrudin, orang tua Rahmat Fadlil Bil Jalal kepada Koran Stabilitas Rabu (01/11) kemarin. Baginya, insiden hingga merenggut nyawa anaknya merupakan takdir Allah SWT.”Jujur saya kaget ketika mendengar informasi itu, tapi apa boleh buat itu sudah menjadi takdir,” kata Syafrudin.
Diakuinya, tidak ada gelagat yang mencurigakan saat buah hatinya berada di dalam Rumah. Katanya, yang dilakukannya hanya menjalankan Sholat lima waktu dan membaca Kitab Suci Al-Qur,an.”Hanya itu yang dia lakukan setiap hari, jadi tidak ada yang mencurigakan. Saya berani pastikan hal itu,” ujarnya.
Disinggung soal berapa lama buah hati tercintanya meninggalkan Rumah, Udin (sapaan akrab) mengaku hampir dua Bulan. Namun, sama sekali tidak ada pesan atau amanat yang ditinggalkan. Apalagi, sampai memberitahu kemana dan apa tujuan kepergianya meninggalkan rumah.
” Saya dan saudaranya sama sekali tidak tahu soal itu, kami tahu keberadaannya setelah mendapat informasi kematianya pada operasi pengungkapan terduga teroris oleh Densus 88 kemarin. Sebelum itu, kami keluarga besar sama sekali tidak tahu apa, dimana dan bagaimana kabar mereka berdua,” tuturnya.(KS-Anh)
COMMENTS