Belakangan ini, sejumlah Masjid dan termasuk Mushollah mendapat bantuan dana dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bima. Namun, kepedulian Pemerinta...
Belakangan ini, sejumlah Masjid dan termasuk Mushollah mendapat bantuan dana dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bima. Namun, kepedulian Pemerintah Daerah (Pemda) dibawa Kepemimpinan HM.Qurais, H.Abidin – H.Arahman, H.Abidin, SE dalam kaitan itu, diapresiasi oleh Nazamuddin, Anggota DPRD Kota Bima. Hanya saja, menurut duta PKPI itu ada yang mesti diluruskan. Terutama, menyangkut sumber anggaran, Politisi asal Kelurahan Kodo itu pun menegaskan bantuan untuk sejumlah tempat peribadatan tersebut bersumber dari APBD II Kota Bima.
KOTA BIMA, KS.- Hal itu disampaikan menyusul munculnya beragam asumsi ditengah-tengah masyarakat. Terlebih, ada yang menyebut bantuan itu merupakan sumbangan pribadi, bukan menggunakan APBD.”Saya berani katakan, itu murni menggunakan APBD, bukan bantuan pribadi. Bagi saya, soal itu sangat perlu diluruskan, jangan sampai dipelintir oleh dan untuk sebuah kepentingan. Apalagi, saat ini adalah momen politik,” tegasnya kepada Koran Stabilitas Sabtu (9/12).
Bantuan untuk tempat ibadah Umat Islam itu merupakan kewajiban Pemerintah, Uang Rakyat untuk rakyat yang sudah disepakati bersama antara Eksekutif dengan Legislatif. Diakuinya, ada yang dialokasikan melalui APBD Murni dan ada pula lewat APBD Perubahan (APBD-P). Bahkan, untuk tahun 2018 bantuan dalam kaitan itu lebih besar dibanding tahun 2017 ini.
”Tahun 2018, alokasi anggaran untuk Masjid dan Mushollah lebih besar. Cuman yang perlu ditegaskan kembalim bantuan itu murni bersumber dari uang rakyat yang sudah dibahas dan disetujui bersama oleh eksekutif – legislatif,” terangnya.
Kendati demikian, dirinya tak menampik jika hal itu merupakan bagian dari kepedulian dan perhatian serius pemerintah (Eksekutif – Legislatif) terhadap tempat peribadatan bagi semua umat muslim. Sehingga tidak berlebihan, bila dirinya memberikan apresiasi pada kepemimpinan H.Qurais – H.Man.”Saya kira, kepemimpinan H.Qurais – H.Man wajar diberikan apresiasi. Karena kepedulianya terhadap tempat ibadah, bukan sekedar pengakuan semata. Tapi, benar-benar dibuktikan lewat tindakan nyata,” pungkasnya. (KS-Anh)
KOTA BIMA, KS.- Hal itu disampaikan menyusul munculnya beragam asumsi ditengah-tengah masyarakat. Terlebih, ada yang menyebut bantuan itu merupakan sumbangan pribadi, bukan menggunakan APBD.”Saya berani katakan, itu murni menggunakan APBD, bukan bantuan pribadi. Bagi saya, soal itu sangat perlu diluruskan, jangan sampai dipelintir oleh dan untuk sebuah kepentingan. Apalagi, saat ini adalah momen politik,” tegasnya kepada Koran Stabilitas Sabtu (9/12).
Bantuan untuk tempat ibadah Umat Islam itu merupakan kewajiban Pemerintah, Uang Rakyat untuk rakyat yang sudah disepakati bersama antara Eksekutif dengan Legislatif. Diakuinya, ada yang dialokasikan melalui APBD Murni dan ada pula lewat APBD Perubahan (APBD-P). Bahkan, untuk tahun 2018 bantuan dalam kaitan itu lebih besar dibanding tahun 2017 ini.
”Tahun 2018, alokasi anggaran untuk Masjid dan Mushollah lebih besar. Cuman yang perlu ditegaskan kembalim bantuan itu murni bersumber dari uang rakyat yang sudah dibahas dan disetujui bersama oleh eksekutif – legislatif,” terangnya.
Kendati demikian, dirinya tak menampik jika hal itu merupakan bagian dari kepedulian dan perhatian serius pemerintah (Eksekutif – Legislatif) terhadap tempat peribadatan bagi semua umat muslim. Sehingga tidak berlebihan, bila dirinya memberikan apresiasi pada kepemimpinan H.Qurais – H.Man.”Saya kira, kepemimpinan H.Qurais – H.Man wajar diberikan apresiasi. Karena kepedulianya terhadap tempat ibadah, bukan sekedar pengakuan semata. Tapi, benar-benar dibuktikan lewat tindakan nyata,” pungkasnya. (KS-Anh)
COMMENTS