Perebutan kursi kekuasaan di Kota Bima di Pilkada 2018 mendatang adalah pertarungan sengit sembilan partai politik yang memiliki 18 kursi di...
Perebutan kursi kekuasaan di Kota Bima di Pilkada 2018 mendatang adalah pertarungan sengit sembilan partai politik yang memiliki 18 kursi di Lembaga Legislatif DPRD Kota Bima melawan tiga partai politik yang hanya memiliki tujuh kursi. Kesembilan partai yang mengusung pasangan HM Lutfi Iskandar,SE berpasangan dengan Feri Sofiyan,SH itu, Partai Golkar, PAN, Gerindra, PKB, PPP, PKPI, Hanura, Nasdem dan PBB, sedangkan tiga parpol pengusung pasangan H.Arahman H.Abidin,SE berpasangan Hj. Ferra Amelia,SE,MM adalah PDIP, PKS dan Demokrat.
KOTA BIMA, KS.- Mampukah Sembilan partai pengusung Lutfi-Feri itu memenangkan pilkada Juni 2018 mendatang ?. Calon Walikota Bima, HM Lutfi,SE yang dimintai tanggapannya disela makan siang di Rumah Makan (RM) Arema Santi, Selasa (26/12) siang menegaskan, banyaknya partai pengusung itu menjadi tujuan untuk bisa meraih kemenangan di pilkada nantinya, karena ia yakin mesin politik sembilan partai tersebut akan berjalan secara totalitas, tidak sebatas mengusung pasangan calon, lalu membiarkan pasangan calon bertarung sendiri di kancah pilkada.
“Saya merasa optimis, Sembilan partai pengusung saya akan malu bila kalah dalam pilkada tersebut. Tapi saya merasa yakin dan percaya, semua pengurus partai akan bergerak menggalang kekuatan untuk pasangan Lutfi-Feri,” pungkasnya.
Lutfi juga mengaku merasa heran, saat ini banyak masyarakat yang mau berbuat secara ikhlas untuk pasangannnya, tanpa meminta sesuatu ketika datang ke Sekretariat Koalisi, Sekretariat Salut dan di rumahnya di Wilayah Kedo Keluraha Jatiwangi Kecamatan Asakota, padahal biasanya warga disaat moment pilkada seperti sekarang akan datang dengan sebuah harapan, seperti pulang dengan uang transport.
“Bahkan saat ini, yang membuat baliho itu oleh warga sendiri, tampa uang dari saya sesenpun, warga tetap mau berbuat sesuatu untuk saya dan pak Feri,” katanya.
Kondisi itu meyakininya bahwa pilkada 2018 menjadi pilkada kemenangan pasangannya, apalagi saat ini masyarakat Kota Bima butuh perubahan karena jenuh dengan keadaan sekarang. Kejenuhan dimaksud Lutfi, banyaknya warga Kota Bima yang nganggur, lapangan kerja tidak dibuka oleh pemerintah, belum lagi persoalan lain yang membuat warga Kota Bima ini jenuh dengan pemimpin sebelumnya.
“Kejenuhan itu muncul karena sikap dan perilaku pemimpin yang tidak peduli dengan kebutuhan dan kepentingan rakyat Kota Bima saat ini,” urainya.
Dengan tegas Lutfi juga mengatakan, dengan banyaknya partai pengusung tesebut memberikan peluang besar bagi pasangannya untuk memenangkan pilkada. Masalahnya, Sembilan partai itu memiliki keterwakilan di DPRD Kota Bima sebanyak 18 anggota dewan, tentunya bisa mendongkrak suara untuk pasangan Lutif.”Insya allah, kita akan terus berjuang bagaimana bisa mendapat dukungan masyarakat Kota Bima sebanyak mungkin,” tegasnya.
Bagaimana komentar pihak pasangan H.Arahman H.Abidin,SE yang berpasangan dengan Hj. Ferra Amelia,SE,MM ?. H.Man dengan santai mengatakan, bahwa masyarakat Kota Bima sudah menjatuhkan pilihannya, tinggal menunggu hari pelaksanaan pilkada.”Saya tidak ingin berandai-andai, karena saya sudah belasan tahun mengabdi pada rakyat Kota Bima, sejak saya menjadi anggota dewan. Nah, tunggu saja tanggal mainnya pak wartawan, siapa yang dipercaya oleh rakyat untuk memimpin Kota Bima lima tahun ke depan (|Periode 2018-2023),” kata singkat saat ditemui beberapa waktu lalu.
Sementara Dae Ferra sendiri enggan berkomentar.”Saya no coment dulu lah. Kita lihat saja, tidak perlu takabur, karena warga Kota Bima itu adalah warga yang cerdas menentukan pilihannya terhadap calon pemimpin masa depan,” pungkasnya.(KS-R01)
Ilustrasi |
KOTA BIMA, KS.- Mampukah Sembilan partai pengusung Lutfi-Feri itu memenangkan pilkada Juni 2018 mendatang ?. Calon Walikota Bima, HM Lutfi,SE yang dimintai tanggapannya disela makan siang di Rumah Makan (RM) Arema Santi, Selasa (26/12) siang menegaskan, banyaknya partai pengusung itu menjadi tujuan untuk bisa meraih kemenangan di pilkada nantinya, karena ia yakin mesin politik sembilan partai tersebut akan berjalan secara totalitas, tidak sebatas mengusung pasangan calon, lalu membiarkan pasangan calon bertarung sendiri di kancah pilkada.
“Saya merasa optimis, Sembilan partai pengusung saya akan malu bila kalah dalam pilkada tersebut. Tapi saya merasa yakin dan percaya, semua pengurus partai akan bergerak menggalang kekuatan untuk pasangan Lutfi-Feri,” pungkasnya.
Lutfi juga mengaku merasa heran, saat ini banyak masyarakat yang mau berbuat secara ikhlas untuk pasangannnya, tanpa meminta sesuatu ketika datang ke Sekretariat Koalisi, Sekretariat Salut dan di rumahnya di Wilayah Kedo Keluraha Jatiwangi Kecamatan Asakota, padahal biasanya warga disaat moment pilkada seperti sekarang akan datang dengan sebuah harapan, seperti pulang dengan uang transport.
“Bahkan saat ini, yang membuat baliho itu oleh warga sendiri, tampa uang dari saya sesenpun, warga tetap mau berbuat sesuatu untuk saya dan pak Feri,” katanya.
Kondisi itu meyakininya bahwa pilkada 2018 menjadi pilkada kemenangan pasangannya, apalagi saat ini masyarakat Kota Bima butuh perubahan karena jenuh dengan keadaan sekarang. Kejenuhan dimaksud Lutfi, banyaknya warga Kota Bima yang nganggur, lapangan kerja tidak dibuka oleh pemerintah, belum lagi persoalan lain yang membuat warga Kota Bima ini jenuh dengan pemimpin sebelumnya.
“Kejenuhan itu muncul karena sikap dan perilaku pemimpin yang tidak peduli dengan kebutuhan dan kepentingan rakyat Kota Bima saat ini,” urainya.
Dengan tegas Lutfi juga mengatakan, dengan banyaknya partai pengusung tesebut memberikan peluang besar bagi pasangannya untuk memenangkan pilkada. Masalahnya, Sembilan partai itu memiliki keterwakilan di DPRD Kota Bima sebanyak 18 anggota dewan, tentunya bisa mendongkrak suara untuk pasangan Lutif.”Insya allah, kita akan terus berjuang bagaimana bisa mendapat dukungan masyarakat Kota Bima sebanyak mungkin,” tegasnya.
Bagaimana komentar pihak pasangan H.Arahman H.Abidin,SE yang berpasangan dengan Hj. Ferra Amelia,SE,MM ?. H.Man dengan santai mengatakan, bahwa masyarakat Kota Bima sudah menjatuhkan pilihannya, tinggal menunggu hari pelaksanaan pilkada.”Saya tidak ingin berandai-andai, karena saya sudah belasan tahun mengabdi pada rakyat Kota Bima, sejak saya menjadi anggota dewan. Nah, tunggu saja tanggal mainnya pak wartawan, siapa yang dipercaya oleh rakyat untuk memimpin Kota Bima lima tahun ke depan (|Periode 2018-2023),” kata singkat saat ditemui beberapa waktu lalu.
Sementara Dae Ferra sendiri enggan berkomentar.”Saya no coment dulu lah. Kita lihat saja, tidak perlu takabur, karena warga Kota Bima itu adalah warga yang cerdas menentukan pilihannya terhadap calon pemimpin masa depan,” pungkasnya.(KS-R01)
COMMENTS